Allah (bahasa Arab: اللّٰه, translit. Allāh, IPA: [ʔaɫ.ɫaːh] ) adalah kata bahasa Arab yang umum untuk Tuhan.Saat ini, kata Allah terutama digunakan oleh umat Muslim untuk menyebut Tuhan dalam Islam, sedangkan "Tuhan" dalam bahasa Arab itu sendiri disebut "Rabb" atau "Ilah".
Kata Allah telah digunakan oleh bangsa Arab dari berbagai agama sejak masa pra-Islam, dan pada masa dahulu, kata tersebut digunakan bersamaan dengan kata al-lah.Nabi Islam Muhammad menyebut kata Allah untuk sebagai nama dan citra Tuhan dalam Islam, dan menjadi pedoman untuk umat Muslim di seluruh dunia hingga saat ini. Umat Kristen Arab juga memakai kata Allah untuk menyebutnya sebagai nama suatu sosok ilahi. Saat ini, kata Allah juga digunakan dalam pengertian yang mirip, meskipun tidak secara khusus, oleh penganut Babisme, penganut Baháʼí, penganut Mandean, umat Kristen Indonesia dan Malta, umat Yahudi Sefardi dan Yahudi Mizrahi. Umat Sikh dan umat Kristen Malaysia juga menggunakannya, meskipun hal tersebut menyebabkan permasalahan politik dan hukum.
Etimologi
Etimologi dari kata Allāh telah dibahas secara luas oleh para filolog Arab klasik.Ahli tata bahasa dari aliran Basra menganggapnya sebagai salah satu yang dibentuk secara spontan (murtajal) atau sebagai bentuk lāh (dari akar kata bahasa lyh dengan makna luhur atau tersembunyi). Yang lain berpendapat bahwa itu dipinjam dari bahasa Syria atau Ibrani, tetapi sebagian besar menganggapnya berasal dari kontraksi kata Arab itu sendiri yang menggabungkan kata al- (sang) dan ilāh (sesembahan) menjadi al-lah yang berarti Sang Sesembahan atau Tuhan. Mayoritas sarjana modern dengan skeptis meyakini teori yang terakhir, dan melihat kemungkinan kata ini merupakan pinjaman.
Akademisi lain ada yang menyatakan nama Allāh ini ada dalam bahasa-bahasa Semit lainnya, termasuk bahasa Ibrani dan Aram yang beasal dari dewa Kanaan, El. Bentuk bahasa Aram yang sesuai adalah Elah (אלה), tetapi bentuk empatiknya adalah Elaha (אלהא). Kata tersebut ditulis sebagai ܐܠܗܐ (ʼĔlāhā) dalam bahasa Aram Alkitab dan ܐܲܠܵܗܵܐ (ʼAlâhâ) dalam bahasa Suryani sebagaimana digunakan oleh Gereja Suriah Timur, keduanya berarti Tuhan.
Penggunaan sebagai kata khusus
Pra Islam-ArabVariasi dari kata Allah ditemukan di prasasti pra-Islam pagan dan Kristen.Beberapa teori yang berbeda muncul mengenai peran Allah dalam kultus politeisme pra-Islam. Beberapa penulis menyebut bahwa orang-orang Arab politeistik menggunakan nama ini sebagai referensi kepada dewa pencipta atau dewa tertinggi dari jajaran mereka.Istilah ini mungkin terdapat dalam Agama asli Mekkah. Menurut satu hipotesis, dari peneliti Julius Wellhausen, Allah walaupun disebutkan atau kata yang merujuk nama Tuhan dari Abraham dari tiga agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam) tapi pada saat itu disalah gunakan merujuk dewa tertinggi dari suku sekitar Quraysh. Dimana pada saat itu adalah sebutan yang manahbiskan supeoritas Hubal (Dewa Bulan, dewa tertinggi Quraisy) atas dewa-dewa lainnya.Namun, ada juga bukti bahwa Allah dan Hubal adalah dua dewa yang berbeda. Dimana Allah adalah tuhan dari Abraham dari tiga agama besar (Yahudi, Kristen, dan Islam). Menurut hipotesis itu, Ka'bah pertama kali ditahbiskan kepada dewa tertinggi bernama Allah (Tuhan dari Yahudi, Kristen dan Islam) dan kemudian menjadi tuan rumah dari jajaran suku Quraisy setelah penaklukan mereka atas Mekkah, sekitar satu abad sebelum era Muhammad.Beberapa prasasti tampaknya menunjukkan bahwa Allah sudah lama ada sebelum Yahudi, Kristen dan Islam datang. Dimana itu merujuk Tuhan Abraham. tetapi belum diketahui banyak atau misteri di zaman itu tentang mengapa bisa penggunaan dan pengkultusannya menjadi seperti itu. Beberapa ahli berpendapat bahwa Allah mungkin telah mewakili dewa pencipta dimana superioritasnya melebihi nama-nama dewa-dewa lokal yang lebih khusus. Ada ketidaksepakatan tentang apakah Allah memainkan peran utama dalam praktik pemujaan agama di Mekkah. Nama ayah Muhammad sendiri adalah ʿAbd-Allāh yang berarti "pelayan Allāh". Ini menunjukkan bahwa penyembahan terhadap Allah itu memang ada sebelum Islam muncul atau Muhammad lahir.
KristenPenutur bahasa Arab dari semua agama Abraham, termasuk Kristen dan Yahudi, menggunakan kata "Allah" untuk berarti "Tuhan". Orang-orang Arab Kristen saat ini tidak memiliki kata lain untuk "Tuhan" selain dari kata "Allah". Kata Allah dalam tradisi Kristen Asyria (Church of the east) di Mesopotamia (sekarang Iraq) juga digunakan daalam liturgi berbahasa Arab. Demikian juga Gereja Syria dan Koptik Mesir yang sama-sama telah menyebar sejak abad 1, semenjak Yesus mengutus para murid-Nya ke berbagai daerah. Bahkan keturunan bahasa Arab yang berbahasa Malta, menggunakan kata Allah untuk "Tuhan" meskipun hampir seluruh populasi Malta adalah pemeluk agama Katolik Roma.
Orang Kristen Arab, menggunakan istilah Allāh al-ab (الله الأب) untuk Allah Bapa, Allāh al-ibn (الله الابن) untuk Allah Anak, dan Allāh al-rūḥ al-quds (الله الروح القدس) bagi Allah Roh Kudus di dalam banyak ritual Tradisi Gereja. Contoh tradisi Tanda Salib berdoa, memasuki ruang ibadah, dan juga pembaptisan.mereka juga menciptakan bismillāh mereka sendiri di awal abad ke-8 di mana Islam mengadopsi bismillāh berbunyi: "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang." Sedangkan Bismillāh Trinitias berbunyi: "Dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Satu Tuhan." Doa Syria, Latin, dan Yunani tidak memiliki kata "Satu Tuhan" di akhir. Penambahan ini dibuat untuk menekankan aspek monoteistik dari keyakinan Trinitarian dan juga untuk membuatnya lebih familiar di kalangan Muslim.
Beberapa temuan arkeologi telah mengarah pada penemuan prasasti pra-Islam kuno dan makam yang dibuat oleh orang Kristen Arab di reruntuhan gereja di Umm el-Jimal di Yordania Utara, yang berisi referensi kata-kata Allah. Beberapa kuburan berisi nama-nama seperti "Abd Allah" yang berarti "hamba/pelayan Allah". Nama Allah dapat ditemukan berkali-kali dalam laporan dan daftar nama-nama para martir Kristen di Arab Selatan, seperti yang dilaporkan oleh dokumen-dokumen Syriac antik tentang nama-nama para martir dari era kerajaan Himyarite dan Aksumite. Seorang pemimpin Kristen bernama Abd Allah ibn Abu Bakar bin Muhammad menjadi martir di Najran pada tahun 523, karena ia mengenakan cincin yang mengatakan "Allah adalah Pemilikku" Dalam sebuah prasasti martyrion Kristen pada tahun 512 M, referensi untuk Allah dapat ditemukan dalam bahasa Arab dan Aram, yang memanggilnya "Allah" dan "Alaha", dan tulisan dimulai dengan pernyataan "Dengan Pertolongan Allah".
Dalam Injil pra-Islam, nama yang digunakan untuk Tuhan adalah "Allah", sebagaimana dibuktikan oleh beberapa versi bahasa Arab Perjanjian Baru yang ditemukan oleh orang-orang Kristen Arab selama era pra-Islam di Arabia Utara dan Selatan. Namun demikian dalam penelitian terbaru di area Study Islam ini, contohnya oleh Sydney Griffith (2013), David D. Grafton (2014), Clair Wilde (2014) & ML Hjälm dan lainnya (2016 & 2017) menyatakan bahwa: "yang bisa dikatakan tentang kemungkinan Injil Kristen dalam bahasa Arab adalah bahwa belum ada tanda-tanda keberadaannya atau sebenarnya kata ini belum muncul".
Orang-orang Kristen Arab pra-Islam dilaporkan telah meneriakkan pekikan "Ya La Ibad Allah" (Wahai hamba-hamba Allah) untuk saling mengundang sesama dalam sebuah pertempuran. "Allah" juga disebutkan dalam puisi Kristen pra-Islam oleh beberapa penyair Ghassanid dan Tanukhid di Suriah dan Arabia Utara. Selain itu ML Hjälm dalam penelitian terbarunya (2017) menyatakan bahwa "manuskrip yang berisi terjemahan Injil ditemukan paling awal tahun 873"
Irfan Shahid mengutip koleksi ensiklopedia abad ke-10 Kitab al-Aghani mencatat bahwa orang-orang Kristen Arab pra-Islam diketahui telah mengangkat seruan perang "Ya La Ibad Allah", artinya Wahai hamba Allah mari kita terjun berperang. Menurut Shahid, bagi sarjana Muslim abad ke-10 Al-Marzubani, "Allah" juga disebutkan dalam puisi Kristen pra-Islam oleh beberapa penyair seperti Ghassanid dan Tanukhid di Suriah dan Arab Utara.
IslamDalam konsep Islam, Allah (bahasa Arab: الله) adalah nama Tuhan, dan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam
Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid) Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. “Sesungguhnya aku Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali aku. Maka sembahlah aku dan dirikan shalat untuk mengingatku”. (Q.S Thoha 14). Menurut Al-Quran terdapat 99 Nama Allah (asma'ul husna artinya: "nama-nama yang paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha Pengasih" (ar-rahman) dan "Maha Penyayang" (ar-rahim).
Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran Islam, Tuhan muncul di mana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun. Al-Quran menjelaskan, "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui." (Al-'An'am 6:103).
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.” Islam mengajarkan bahwa Tuhan dalam konsep Islam merupakan Tuhan sama yang disembah oleh kelompok agama Abrahamik lainnya seperti Kristen dan Yahudi. Namun, hal ini tidak diterima secara universal oleh kalangan kedua agama tersebut.
Penggunaan sebagai kata serapan
ArabKata "Allah" sudah digunakan bangsa Arab semenjak zaman pra-Islam. Umat berbagai agama samawi yang menuturkan bahasa Arab sama-sama menggunakan kata "Allah" sebagai sebutan bagi Sang Sembahan menurut keyakinan masing-masing. Umat Kristen Arab sekarang ini juga memakai kata "Allah" untuk Tuhan, sama seperti umat Kristen Asyur yang hanya mengenal kata "Alaha" (ܐܠܗܐ) untuk menyebut Sang Sembahan. Sebagai contoh, umat Kristen Arab memakai istilah Allahul Ab (الله الأب) untuk Allah Bapa, Allahul Ibin (الله الابن) untuk Allah Anak/Putra, dan Allahur Ruhul Quds (الله الروح القدس) untuk Allah Roh Kudus.
Umat Kristen di Indonesia dan Malaysia menggunakan kata "Allah" sebagai terjemahan kata bahasa Ibrani Elohim (אֱלֹהִים, elohím) dan kata-kata serupa di Perjanjian Lama serta kata bahasa Yunani Theos (θεός, theós) dan kata-kata serupa di Perjanjian Baru pada Alkitab-Alkitab terjemahan bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia (keduanya merupakan bentuk baku dari bahasa Melayu dan bahasa resmi di negara terkait), terutama dalam Alkitab Terjemahan Baru yang dipakai oleh Gereja-Gereja denominasi Kristen arus utama (termasuk Gereja Katolik) di Indonesia. Pelafalannya juga menggunakan pelafalan [ˈal.lah] alih-alih pelafalan [ʔaɫ.ɫaːh].
Perlu dicatat bahwa kata "Tuhan" sendiri digunakan sebagai terjemahan untuk kata Ibrani Adonai (אֲדֹנָי, ăḏônāy) dan kata-kata serupa di Perjanjian Lama serta kata Yunani Kirios (κῡ́ρῐος, kū́rios) dan kata-kata serupa di Perjanjian Baru; sedangkan kata "TUHAN" untuk menerjemahkan nama Yahweh (יהוה, YHWH, Tetragrammaton) dan nama-nama serupa di Perjanjian Lama.
Sejarah penggunaan kata "Allah" dapat ditelusuri jauh pada waktu masuknya Kekristenan di Nusantara, terutama pada penggunaan kata tersebut oleh Fransiskus Xaverius saat menerjemahkan nas-nas Alkitab ke dalam bahasa Melayu pada abad ke-16. Di dalam kamus bahasa Belanda–Melayu pertama yang disusun Albert Cornelius Ruyl, Justus Heurnius, dan Caspar Wiltens pada tahun 1650, kata "Allah" dicantumkan sebagai padanan kata Belanda Godt.
Albert Cornelius Ruyl, seorang pedagang Belanda yang juga ikut menyusun kamus bahasa Belanda–Melayu tersebut, menerjemahkan Alkitab ke Bahasa Melayu pada tahun 1962. Di dalam terjemahannya ini sudah memuat nama Allah. Saat itu, bahasa yang dipakai adalah Bahasa Melayu, sebagai bahasa perantara (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Kata "Tuhan" belumlah digunakan. Buku pertama yang memberi keterangan tentang hubungan kata tuan dan Tuhan adalah Ensiklopedi Populer Gereja oleh Adolf Heuken SJ pada tahun 1976. Menurut buku tersebut, arti kata Tuhan ada hubungannya dengan kata Melayu tuan yang berarti atasan/penguasa/pemilik.[73] Jadi yang terjadi pada umat Kristen di Nusantara dulu seperti yang terjadi pada umat Kristen di Arab, mereka hanya mengenal kata Allah sebagai pengganti kata Yunani "Theos".
Proses penerjemahan Alkitab yang dimulai sejak abad ke-17 oleh pihak Hindia Belanda diambil alih oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) yang mulai berdiri secara resmi pada 9 Februari 1954. Versi terjemahan LAI yang dipakai saat ini adalah Terjemahan Baru yang sudah diselesaikan sejak 1974. Dalam perjalanan waktu, pemerintah pusat menerbitkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang menjadi pedoman definisi kata atau istilah yang mulai terbit pada tahun 1988. Di dalam KBBI, makna kata "Allah" dicatatkan menjadi sebuah nama bukan jabatan. Allah adalah nama Tuhan dalam Bahasa Arab atau merujuk kepada pujaan umat Muslim. Hal inilah menjadi titik mula perdebatan penggunaan Allah untuk kalangan umat Kristen Indonesia.
Walaupun KBBI edisi I sudah mulai memuat makna kata Allah yang berbeda dengan kata Tuhan pada tahun 1988, Alkitab-Alkitab bahasa Indonesia tetap memakai kata Allah untuk menerjemahkan kata El/Eloah/Elohim (Ibrani) dan kata Theos (Yunani) sampai saat ini. TB LAI juga merekam kata-kata ALLAH (semua huruf besar) dan allah (semua huruf kecil) selain kata Allah. Sarjana sastra banyak menyoroti LAI karena terjemahannya tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia.
Di lain pihak, kontroversi di kalangan Kristen di Indonesia terkait kata Allah diperparah oleh adanya Gerakan Nama Suci (yang dibentuk di dalam Church of God (Seventh-Day) di Amerika Serikat sekitar tahun 1930-an) di Indonesia. Gerakan tersebut masuk ke Indonesia secara bergelombang, dimulai sekitar 1970-an oleh dua orang pendeta di Yogyakarta. Kemudian tahun 1980-an dipelopori oleh rohaniwan Kristen yang murtad dari Islam, mereka mendirikan Yayasan Nehemia pada tahun 1987. Mereka banyak menginjili umat Muslim dengan mengajarkan bahwa Allah adalah nama Dewa Arab bukan nama Tuhan sejati dalam buku Siapakah yang Bernama Allah itu?Pengikut Gerakan Nama Suci terus menggaungkan bahwa pengucapan kata Allah bisa berujung pada penyembahan berhala. Maka kontroversi nama Allah di Indonesia ini semakin ramai terjadi.
Ada banyak pihak menuntut LAI agar merevisi terjemahan mereka. Bukan hanya kalangan Kristen, pihak Muslim juga mengambil inisiatif untuk menegur LAI serta Bimas Kristen di bawah Departemen Agama. Isi kedua surat tersebut pada intinya adalah:
- Allah adalah nama sesembahan Umat Muslim;
- Meminta menarik Alkitab yang mencatat nama Allah dari peredaran;
- Meminta menegur keras gereja-gereja yang masih memakai nama Allah;
- Meminta menegur para rohaniawan Kristen yang masih menggunakan nama Allah juga.
Pihak LAI sempat dituntut ke pengadilan, tetapi tuntutannya dibatalkan oleh hakim. Banyak gereja yang mengambil posisi untuk membela LAI. Perdebatan nama Allah ini, meskipun telah surut, masih terjadi baik di forum terbuka maupun melalui jaringan online sampai saat ini. Pengikut Gerakan Nama Suci pada tahun 2007 menerbitkan Alkitab "Indonesian Literal Translation" dan sampai sekarang sudah tersebar di banyak kalangan Kristen yang tidak lagi menyebut nama Allah dalam pengajaran dan peribadatan mereka.
Pada tahun 2007, Pemerintah Malaysia melarang pemakaian kata "Allah" di luar konteks Islam. Larangan ini dibatalkan Mahkamah Tinggi Malaysia pada tahun 2009 karena dinilai inkonstitusional. Meskipun sudah lebih dari empat abad umat Kristen Malaysia menggunakan kata "Allah" untuk menyebut Sang Sembahan dalam bahasa Melayu, kontroversi baru muncul sesudah kata "Allah" dipakai di dalam The Herald, koran Katolik Malaysia. Pemerintah mengajukan banding, dan Mahkamah Agung menangguhkan implementasi pembatalan tahun 2009 sampai sidang gelar perkara dilaksanakan. Pada bulan Oktober 2013, Mahkamah Tinggi mengesahkan larangan pemerintah tahun 2007. Pada awal tahun 2014, Pemerintah Malaysia menyita lebih dari 300 Alkitab yang menggunakan kata "Allah" sebagai sebutan bagi Sembahan Kristen di Semenanjung Malaka. Kebijakan ini tidak berlaku di Negara Bagian Sabah dan Negara Bagian Sarawak, baik karena kata "Allah" sudah lama dipakai umat Kristen di kedua negara bagian tersebut, maupun karena Alkitab yang menggunakan kata "Allah" sudah bertahun-tahun beredar bebas tanpa pembatasan di Malaysia Timur. Menanggapi kritik-kritik yang disuarakan sejumlah media massa, Pemerintah Malaysia mengeluarkan "10 butir solusi" demi mencegah timbulnya informasi yang simpang-siur dan menyesatkan. Sepuluh butir solusi tersebut sejalan dengan semangat Perjanjian 18 Perkara Sarawak dan Perjanjian 20 Perkara Sabah. [Wikipedia]
Allah menciptakan Adam seperti bentuk-Nya?
Allah SWT Menciptakan Adam Seperti Bentuk-Nya? Hadits ini menjadi salah satu perbincangan yang sangat serius di kalangan ahli hadits, ahli makna, dan ahli tafsir. Banya ahli hadits yang menilainya shahih dengan memberikan ta’wil mulai dari yang sewajarnya sampai pada tingkat yang melebihinya....Hanya ada satu Tuhan Penguasa Seluruh Alam Semesta, yaitu Allah!
Allah; Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhannya Yesus adalah satu-satunya Tuhan Di Seluruh Jagad Raya ini.Perhatikan!Setiap umat Islam di seluruh permukaan bumi dijamin PASTI HAFAL LUAR KEPALA surah Al-Fatihah ini. Tapi di sini, cukup kita bahas ayat pertama dalam lingkaran putih saja. Hal itu...Nama ALLAH dalam kekristenan
Etimologi dari kata Allāh telah dibahas secara luas oleh para filolog Arab klasik. Ahli tata bahasa dari aliran Basra menganggapnya sebagai salah satu yang dibentuk secara spontan (murtajal) atau sebagai bentuk lāh (dari akar kata bahasa "lyh" dengan makna luhur atau tersembunyi). Yang...ALLAH Adalah Satu-Satunya Tuhan Yang Benar!
Sekalipun Disebut Dengan Nama Yang Berbeda, ALLAH Adalah Satu-Satunya Tuhan Yang Benar! Screenshot di atas ini hanya sebagian dari contoh penulisan ayat pertama Kitab Kejadian 1:1 Bibel versi pararel dalam berbagai bahasa (lebih lengkap, lihat di sini), di mana menurut Smith & Van...Al-Qur'an, Surah Al-Ikhlas
KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAS Surat Al-Ikhlas memiliki banyak keutamaan, antara lain: Surat ini berisikan sifat Allâh Azza wa Jalla, orang yang mencintainya dicintai oleh Allâh Azza wa Jalla. عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعَثَ رَجُلًا عَلَى سَرِيَّةٍ...Arti dan makna Tauhid menurut Islam
MAKNA TAUHIDKata ‘tauhid’ dalam bahasa Arab adalah mashdar (kata benda) yang berasal dari kata kerja:وَحَّدَ – يُوَحِّدُ – تَوْحِيْدًاwahhada – yuwahhidu –tauhîdan, artinya membuat sesuatu menjadi satu. [Lihat Lisânul ‘Arab, Bâb wa ha da; At-Ta’rîfât, hlm. 96; Al-Hujjah, 1/305, 306]Adapun secara...20 Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Allah Subhanahuwata'ala
Sifat-Sifat Allah SWTSifat-sifat utama Allah yang diperkenalkan kepada umat manusia terdiri atas 3 bagian, yaitu:● Sifat wajib,● Sifat mustahil dan● Sifat jaiz.1. SIFAT WAJIB BAGI ALLAH SWTSifat wajib adalah sifat yang harus ada pada Dzat Allah swt. sebagai kesempurnaan bagi-Nya....Arti Echad Dalam Alkitab Dan Al-Quran
ECHAD DALAM ALKITAB = ACHAD DALAM AL-QURAN Padanan kata yang sama untuk אחד (echad) di dalam Alkitab adalah kata احد (achad) dalam Al-Quranul Karim. Kedua kata ini sama-sama bermakna SATU, atau lebih spesifik lagi, SENDIRI. Bukti tentang ini dapat dengan mudah kita...Ibnu Taimiyah Menshahihkan Hadits Allah Berambut Keriting?
Jika coba googling untuk mencari kebenaran hadits yang konon katanya "dishahihkan" oleh Ibnu Taimiyah perihal wujud Allah yang menyerupai pemuda Amrad berambut keriting tanpa kumis dan janggut, atau hadits yang dapat dianggap sebagai pernyataan Rasulullah Shallallahu A'layhi Wa Salam bahwa...Al-Quran, Tentang Cara Allah Menyebut Diri-Nya
Persoalan sangat simpel tapi (seolah-olah) tidak pernah dapat dimengerti oleh kristen abangan penghujat Islam dalam Al-Quran adalah “dhamir”, atau kata ganti. Al-Quran adalah firman Allah. Sedangkan isi dan kandungan Al-Quran adalah wa’ad, wa’id, kisah, pengajaran, amaran (peringatan),...Al-Quran, Tentang Bagaimana Allah Memelihara Firman-Nya
ALLAH MEMELIHARA FIRMAN-NYA إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون الحجر “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (QS. Al-Hijr:9) TAHLIL LAFADZ نحن: Ada dua tafsiran yaitu Allah saja dan yang kedua Allah beserta para...Pengertian Tuhan Menurut Alkitab Dan Al-Qur'an
PENGGUNAAN LOGIKA yang benar dapat mengantar manusia mengenal penciptanya, yaitu dengan merenungi ciptaan-Nya serta tanda-tanda kekuasaannya. Hal ini akan lebih lengkap jika dibarengi dengan qalbu yang tidak pernah membohongi pemiliknya. Kedua anugrah sangat berharga dari Sang Pencipta tersebut...Al-Quran, Tentang Mengapa Tuhan Menyesatkan Manusia
Menjawab Tuduhan Seputar Allah Berkuasa Menyesatkan Manusia Seperti KASET RUSAK, tidak habis-habisnya "tukang kopas" yang berlagak pintar menyoal perkara Allah menyesatkan manusia. Bagi mereka hal itu sepertinya tidak mungkin dilakukan oleh Tuhan, sebab dalam pemikiran mereka Tuhan itu Maha...Memaknai Kata "ALLAH"
Menurut penganut Kristen Radikal, informasi dari tulisan Robert Morrey tentang makna Allah dianggap sangat bermanfaat untuk menyerang “ketuhanan islam”. Mereka merasa seolah-olah seperti mendapatkan sejumlah perbekalan amunisi.Akan tetapi mereka yang sedemikian bersemangat melemparkan berbagai...Al-Quran, Tentang Pembuktian Eksistensi Allah
Seringkali kita menemukan kristen yang begitu naif menganggap bahwa tuhan itu HARUS dapat dilihat seperti contohnya, Yesus. Sosok anak manusia ini mereka jadikan tuhan karena mereka tidak mau menerima ajaran dari kitabnya sendiri bahwa selama manusia masih hidup di dunia, Allah, tuhan semesta...Allah adalah Tuhan Yang Maha Menipu?
Rauf Al-Jihadi, pembaca Suara-Islam dari Pamekasan, Madura, melaporkan kasus peredaran buku pelecehan terhadap Islam yang didapatnya dari pihak Kristen. Sambil melampirkan copy buku “Yang Haq dan Yang Batil” yang dia maksud, Rauf berharap pengasuh rubrik Kristologi membahas itu.Uniknya, sampul...Al-Quran, Tentang Kata "Kami" Di Dalam Firman Allah
Seringkali umat kufar coba "menggoyang dombret" iman umat Islam dengan pertanyaan BASI ini: Mengapa Qur'an menggunakan kata "KAMI" untuk ALLAH? Bukankah arti kami itu lebih dari satu, bahkan banyak? Ini sama artinya dengan pengakuan Al-Quran sendiri bahwa sebenarnya Tuhan itu memang lebih...Benarkah Umat Islam Menyembah Dewa Bulan?
Tradisi Kristen yang telah kita kenal rupanya ingin diimbaskan kepada ajaran Islam dengan mengembalikan ajaran Islam pada paganisme Arab dan menghilangkan fakta sejarah bahwa paganisme Arab tersebut adalah paham yang diperangi habis-habisan oleh Rasulullah dan pengikutnya....Al-Quran, Tentang Kenapa Allah Bersumpah Atas Nama Makhluknya?
Kata ‘sumpah’ berasal dari kata Arab ‘qasam’ yang akar katanya disusun oleh huruf ‘qaf-sin-mim’, kata ini menurunkan beberapa pengertian: to divide, dispose, separate, apportion, distribute, dst. [Lihat lebih detil di sini]. Kata ‘qasam’ diartikan ‘bersumpah’ misalnya terdapat pada ayat...Kalian Bertanya Tentang Dzat Allah?
TERNYATA tidak sedikit umat Kristen yang tidak, atau belum memahami KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM masih "terperangkap" dalam ruang berfikir sempit yang mengira bahwa Allah (atau eksistensi-Nya) yang sering "digambarkan" oleh umat Muslim dengan sebutan "DZAT" adalah sama dengan berbagai zat yang...Allah Kita Maha Ghaib, Nak!
Allah ‘Azza wa Jalla, adalah Dzat Yang MAHA GHAIB, Dialah Pencipta para MAKHLUK GHAIB yang tidak dapat dilihat oleh mata kepala manusia, kecuali dengan seizin-Nya, namun kita mengenal mereka sebagai MALAIKAT, IBLIS, SYETAN, JIN dan lain sebagainya.DIA juga yang menciptakan ALAM-ALAM GHAIB yang...Di Manakah Tuhanmu Berada?
Di sebuah dusun, hiduplah seorang lelaki tua bernama Hamdun yang dianggap bertingkah laku gila oleh orang-orang di sekitarnya. Entah dari mana asalnya, tak seorangpun penduduk dusun itu yang mengetahuinya. Hamdun tiba-tiba saja hadir disana. Kegilaannya biasa datang pada malam hari. Saat mana...Di Manakah Tuhan?
Ketika sambil lalu pertanyaan ini disampaikan kepada sekumpulan orang, hampir pasti kita akan mendapat jawaban yang berbeda-beda. Ada yang mengatakan di surga, ada yang mengatakan di langit, ada yang mengatakan di dalam hati - atau di dalam diri setiap manusia, ada yang mengatakan di...Ingin Melihat Wujud Allah?
Kita berangkat dari cara berpikir umat Kristen apabila ditanya tentang eksistensi Tuhan yang dapat menjelma menjadi manusia dengan jawaban: ”Terserah Tuhan dong, Dia kan Maha Kuasa, mau menjelma jadi manusia, kek, mau jadi trinitas, kek, atau jadi apa pun, tentu saja Dia dapat melakukannya!”Maka...Cobalah Bayangkan Eksistensi Allah
BERITA LAMA - Sekitar 5 tahun lalu (catatan in dibuat 4 Juni 2010), sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi dan penelitian terhadap alam semesta untuk memastikan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini. Kita tahu bahwa yang...Asmaul Husna
Asmaul HusnaKETERANGAN1. AR-RAHMANALLAH AR-RAHMAN. Maha Pengasih. Maha Pemurah. Maha Belas Kasihan. DIA menaburkan kasih kepada semua makhluk di dunia ini walaupun manusia tidak menyembahNya, tidak mengucapkan terima kasih kepadaNya atau tidak meminta kepadaNya. Rahmat Allah meliputi...Tafsir Al-Quran Dan Ibnu Katsir
Sesungguhnya memahami Kalamullah adalah cita-cita yang paling mulia dan taqarrub (pendekatan diri kepada Allah) yang paling agung. Amalan ini telah dilakukan shahabat, tabi’in dan murid-murid mereka yang menerima dan mendengar langsung dari guru-guru mereka. Kemudian dilanjutkan oleh generasi...Asma'ul Husna
Dalam agama Islam, Asma'ul Husna adalah nama-nama Allah Ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi Asma'ul Husna adalah nama nama milik Allah Ta'ala yang baik lagi indah.Sejak dulu para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan nama-nama ini,...
Posting Komentar