Paterologi atau Teologi proper adalah studi tentang Allah dan sifat-sifat-Nya. Teologi proper berfokus pada Allah Bapa. Paterologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yang berarti 'bapa' dan 'perkataan' -- yang digabung sehingga berarti 'studi tentang Sang Bapa'. Teologi proper menjawab beberapa pertanyaan penting tentang Allah:
Apakah Allah benar-benar ada? Allah ada dan pada akhirnya semua orang tahu bahwa Dia ada. Fakta bahwa beberapa orang berusaha sedemikian agresif untuk membantah keberadaan-Nya sebenarnya adalah argumen tentang keberadaan-Nya.
Apa saja sifat-sifat Allah? Dalam perkataan seorang penulis himne, "abadi, tidak terlihat, Allah itu bijak ... paling diberkati, paling mulia, Yang Ada sejak Dahulu Kala, Perkasa, Berkemenangan, nama-Mu yang agung kami sembah." Mengetahui sifat-sifat Allah menuntun ke arah memuliakan dan memuji Dia.
Apa yang Alkitab ajarkan tentang Trinitas? Meski kita dapat memahami beberapa fakta tentang relasi antara Oknum-Oknum Trinitas kepada satu sama lain, pada akhirnya, hal tersebut tidak dapat dipahami oleh akal pikiran manusia. Namun, ini tidak berarti bahwa Trinitas itu tidak benar atau tidak berdasarkan pada ajaran Alkitab.
Apakah Allah itu berdaulat, atau apakah kita memiliki kehendak bebas? Saat kita berbicara tentang kehendak bebas, kita biasanya terpojok dengan perkara keselamatan. Hanya ada beberapa orang yang tertarik mengetahui perihal apakah kita memiliki kehendak bebas untuk memilih salad atau bistik untuk makan malam hari ini atau tidak. Lebih tepatnya, kita gelisah perihal siapa yang sebenarnya memegang kendali atas takdir kekal kita.
Teologi proper mendiskusikan tentang kemahahadiran, kemahatahuan, kemahakuasaan, dan kekekalan Allah. Ia mengajar kita tentang siapa Allah dan apa yang Dia lakukan. Paterologi berfokus pada bagaimana Allah Bapa berbeda dari Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Hanya dengan mengenal siapa Allah dan apa yang Dia lakukan itulah kita dapat terhubung dengan Dia secara tepat. Banyak orang memiliki persepsi yang tidak alkitabiah tentang Allah yang memengaruhi bagaimana mereka memahami Dia. Beberapa orang melihat Allah sebagai sesosok tiran yang brutal, tanpa kasih ataupun karunia. Beberapa yang lain melihat Allah sebagai teman yang penuh kasih, tanpa memiliki keadilan ataupun amarah. Kedua persepsi ini sama-sama tidak benar. Allah itu penuh belas kasihan, kasih, dan karunia -- dan pada saat yang bersamaan juga benar, kudus, dan adil. Allah memberikan belas kasihan dan mengirimkan hukuman. Allah menghukum dosa dan mengampuni dosa. Allah akan memberikan jalan masuk kepada orang percaya menuju surga dan kepada orang yang tidak percaya menuju neraka. Teologi proper memberi kita pemahaman yang lebih lengkap tentang siapa Allah dan apa yang Dia lakukan.
Roma 11:33 barangkali merupakan ayat ringkasan yang baik untuk menjelaskan teologi proper dan paterologi: "Oh, alangkah dalamnya kekayaan dan kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Betapa tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan tidak terduga jalan-jalan-Nya!" [Sumber]
Apakah Allah benar-benar ada? Allah ada dan pada akhirnya semua orang tahu bahwa Dia ada. Fakta bahwa beberapa orang berusaha sedemikian agresif untuk membantah keberadaan-Nya sebenarnya adalah argumen tentang keberadaan-Nya.
Apa saja sifat-sifat Allah? Dalam perkataan seorang penulis himne, "abadi, tidak terlihat, Allah itu bijak ... paling diberkati, paling mulia, Yang Ada sejak Dahulu Kala, Perkasa, Berkemenangan, nama-Mu yang agung kami sembah." Mengetahui sifat-sifat Allah menuntun ke arah memuliakan dan memuji Dia.
Apa yang Alkitab ajarkan tentang Trinitas? Meski kita dapat memahami beberapa fakta tentang relasi antara Oknum-Oknum Trinitas kepada satu sama lain, pada akhirnya, hal tersebut tidak dapat dipahami oleh akal pikiran manusia. Namun, ini tidak berarti bahwa Trinitas itu tidak benar atau tidak berdasarkan pada ajaran Alkitab.
Apakah Allah itu berdaulat, atau apakah kita memiliki kehendak bebas? Saat kita berbicara tentang kehendak bebas, kita biasanya terpojok dengan perkara keselamatan. Hanya ada beberapa orang yang tertarik mengetahui perihal apakah kita memiliki kehendak bebas untuk memilih salad atau bistik untuk makan malam hari ini atau tidak. Lebih tepatnya, kita gelisah perihal siapa yang sebenarnya memegang kendali atas takdir kekal kita.
Teologi proper mendiskusikan tentang kemahahadiran, kemahatahuan, kemahakuasaan, dan kekekalan Allah. Ia mengajar kita tentang siapa Allah dan apa yang Dia lakukan. Paterologi berfokus pada bagaimana Allah Bapa berbeda dari Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Hanya dengan mengenal siapa Allah dan apa yang Dia lakukan itulah kita dapat terhubung dengan Dia secara tepat. Banyak orang memiliki persepsi yang tidak alkitabiah tentang Allah yang memengaruhi bagaimana mereka memahami Dia. Beberapa orang melihat Allah sebagai sesosok tiran yang brutal, tanpa kasih ataupun karunia. Beberapa yang lain melihat Allah sebagai teman yang penuh kasih, tanpa memiliki keadilan ataupun amarah. Kedua persepsi ini sama-sama tidak benar. Allah itu penuh belas kasihan, kasih, dan karunia -- dan pada saat yang bersamaan juga benar, kudus, dan adil. Allah memberikan belas kasihan dan mengirimkan hukuman. Allah menghukum dosa dan mengampuni dosa. Allah akan memberikan jalan masuk kepada orang percaya menuju surga dan kepada orang yang tidak percaya menuju neraka. Teologi proper memberi kita pemahaman yang lebih lengkap tentang siapa Allah dan apa yang Dia lakukan.
Roma 11:33 barangkali merupakan ayat ringkasan yang baik untuk menjelaskan teologi proper dan paterologi: "Oh, alangkah dalamnya kekayaan dan kebijaksanaan dan pengetahuan Allah! Betapa tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan tidak terduga jalan-jalan-Nya!" [Sumber]
Teologi Paterologi
I. Eksistensi Allah
Sebelum Alkitab diwahyukan atau sebelum Firman Allah itu diberitakan, manusia oleh akal budinya sebenarnya menyadari adanya Allah. Manusia menyadari adanya Allah karena ia adalah mahluk satu-satunya di bumi ini yang memiliki roh didalam dirinya. Kesadaran akan adanya Allah itu belum dalam...II. Allah Yang Mewahyukan diri-Nya Sendiri
Allahlah yang berinisiatif memperkenalkan diriNya sendiri kepada manusia. Ibrani 1:1 jelas menulis bahwa ‘sejak zaman purba Allah berulang kali dan dalam berbagai cara berbicara.” Berbicara langsung, Kejadian 18:1-33; Bilangan 12:8; melalui penglihatan, Yehezkiel 1:1; Bilangan 12:6; Zakaria...III. Pribadi Allah
Allah yang berpribadi merupakan pernyataan agung Ilahi, sehingga manusia tidak hanya mengenal Allah dalam bentuk kelembagaan yang biasanya kaku, tetapi mengenalNya secara pribadi. Sebenarnya istilah ‘pribadi’ atau ‘oknum’ atau ‘person’ mengandung arti keadaan orang-perorangan yang dapat dilihat...IV. Nama Dan Trinitas Allah
1. Nama-nama Allah. Kitab Suci mewahyukan nama Allah yang menunjukkan sifat-sifat Allah kepada kita. Allah telah menyatakan diriNya dan namaNya melalui FirmanNya kepada manusia (Keluaran 6:3; 34:5-6). Barangsiapa yang mau menyembah Allah harus menyebut nama Allah, dan harus...
Posting Komentar