Istilah apokrif biasanya digunakan oleh Gereja Kristen Protestan untuk merujuk kepada kitab-kitab yang dianggap tidak kanonik, tidak termasuk ke dalam kanon Perjanjian Lama ataupun Perjanjian Baru. Contohnya adalah kitab 1 dan 2 Makabe, Tobit, Yudit, Hikmat Salomo, Ecclesiasticus, Barukh, dan tambahan kitab Esther dan Daniel.
Namun dalam Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur, Deuterokanika tetap termasuk dalam Kanon Alkitab sejak awal. Kristen Protestan memandang kitab-kitab Deuterokanonika sebagai apokrif sejak terjadinya Reformasi Protestan.
Istilah Deuterokanonika juga digunakan dalam Alkitab bahasa Indonesia yang diterbitkan bersama oleh Lembaga Alkitab Indonesia dan Lembaga Biblika Indonesia
Posting Komentar