Eskatologi Kristen menurut Alkitab, Al-Quran, dan Hadits


Kita sudah sama-sama baca penjelasan ringkas tentang Eskatologi Kristen berdasarkan doktrin Kristen di sini. Sepintas - atau jika ditelusuri berdasarkan ayat-ayat hasil imajinasi Paulus yang menerapkan ilmu cocokologi terhadap tulisan Nabi Yesaya dan Nabi Daniel yang mendasarinya - rasanya semua terdengar indah dan sangat menenangkan karena ada janji keselamatan kekal yang seakan-akan sudah pasti, dan hebatnya; dipersiapkan oleh Yesus hanya untuk umat Kristen saja.

Dari penjelasan itu pula kita tahu bahwa esensi Eskatologi Kristen sepenuhnya berpusat pada kedatangan "Tuhan Yesus" ke bumi untuk kedua kalinya, saat mana Yesus akan "menghakimi orang-orang tidak percaya" dan mengirim mereka ke Neraka, sementara untuk umat Kristen - dengan mendompleng keyakinan umat Yahudi dan atas nama Yesus - tanpa merinci lebih detil tentang bagaimana proses "berakhirnya keberadaan dunia yang fana ini", Paulus menjanjikan dunia baru dan Jerusalem Baru sebagai sorga bagi semua pengikutya.

Tapi bagaimana yang sesungguhnya akan terjadi bukan menurut angan-angan Paulus melainkan menurut Allah, Tuhanku, Tuhanmu dan Tuhannya Yesus?

Yang pertama perlu kita garisbawahi di sini adalah keyakinan mayoritas pengikut Paulus yang percaya bahwa "Tuhan Yesus" akan turun ke bumi ... dan ... bla .. bla .. bla. Padahal kitab mereka sendiri sangat jelas mencatat bahwa pada waktunya nanti (jika memang benar akan terjadi sesuai versi Kristen) Yesus akan turun ke bumi bukan sebagai Tuhan, melainkan tetap sebagai anak manusia sebagaimana yang selalu ditegaskannya tiap kali berbicara tentang dirinya!

MATIUS
16:27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. 

24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang  di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

25:31 "Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
Dalam konteks yang sangat berbeda, kembalinya Yesus ke bumi sebagai anak manusia ini dibenarkan oleh Allah melalui firman-Nya;

وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
"Sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah (petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus." (QS. Az-Zuhruf: 61)

وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖ ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ
"Tidak ada seorang pun di antara Ahlulkitab, kecuali beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka." (QS. An-Nisa: 159)
Menjelaskan perihal ini Rasulullah SAW bersabda;

"Demi Allah yang jiwaku berada di genggaman-Nya, Ibnu Maryam akan turun di tengah kalian sebagai pemimpin yang adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah. Harta akan melimpah ruah sehingga tidak seorang pun menerimanya (karena tidak ada lagi yang miskin), sampai-sampai satu kali sujud lebih baik dari dunia dan seisinya." Selanjutnya Abu Hurairah berkata, "Kalau kalian mau, bacalah firman Allah, "Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka." [HR Bukhari dan Muslim]

"(Dalam situasi seperti itu), Allah mengutus Isa bin Maryam. Dia turun di Menara Putih sebelah timur Kota Damaskus dengan mengenakan pakaian yang dicelup za'faraan sambil berpegangan pada sayap dua orang malaikat. Jika dia menganggukkan kepalanya, ada air yang menetes. Dan jika dia mengangkat kepalanya, ada bola-bola air bening seperti permata menggelinding turun. Setiap orang kafir yang mencium bau napasnya pasti mati. Dan napasnya mencapai jarak sejauh pandang matanya. Lalu dia memburu Dajjal hingga akhirnya dia menemukannya di Bab Lud. Di sana dia membunuhnya. Lalu Isa bin Maryam mendatangi sekelompok kaum yang telah dilindungi Allah. Lalu dia mengusap wajah mereka dan memberi tahu mereka tentang derajat mereka di surga." [HR Muslim]

"Antara aku dan dia (Isa) tidak ada nabi. Dan dia akan turun. Jika kalian melihatnya, ketahuilah. Dia seorang lelaki yang postur tubuhnya sedang, warna kulitnya antara kemerah-merahan dan keputih-putihan, kepalanya seperti meneteskan air padahal tidak tersentuh air. Dia akan memerangi manusia dalam membela Islam. Dia mematahkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah. Pada zamannya, Allah memusnahkan seluruh agama kecuali agama Islam, dan Dia membinasakan al-Masiih ad-Dajjal. Dia hidup di bumi selama empat puluh tahun, lalu meninggal dan dishalati kaum muslimin." [HR Abu Dawud, Hakim dan Ibnu Khuzaimah]

Ayat-ayat Alkitab, Al-Quran, dan Hadits di atas sudah cukup menjelaskan bahwa:

  1. Yesus bukan Tuhan, dan menurut pengakuannya sendiri, ia hanya seorang anak manusia.
  2. Yesus kembali ke bumi sebelum terjadinya kiamat sebagai salahsatu tanda akan segera berakhirnya semua bentuk kehidupan di seluruh jagad raya ini. Ia akan hidup di bumi selama beberapa tahun sebelum akhirnya wafat secara wajar dan dimakamkan di bumi sebagaimana lazimnya semua anak manusia.
  3. Kedatangannya kembali ke bumi adalah untuk menuntaskan seluruh tugas-tugas kenabiannya yang belum selesai. Di antaranya membuktikan keislamannya, menghancurkan seluruh atribut dan simbol-simbol kekristenan, membela umat Islam melawan Dajjal Almasih serta memulai masa-masa kemakmuran penuh keimanan sampai tiba saatnya kiamat terjadi. 
  4. Sebelum wafat, Yesus akan menjadi pemimpin umat yang adil.
  5. Pada hari penghakiman, saat mana seluruh umat manusia - termasuk Yesus - akan dibangkitkan oleh Allah dari kematian untuk menghadapi pengadilan Allah, Yesus akan menjadi "saksi memberatkan" bagi orang-orang kafir yang semasa hidupnya mendzalimi diri sendiri, khususnya mereka yang durhaka kepada Allah dengan cara menuhankan Yesus.

Lalu, bagaimanakah sebenarnya kiamat itu?
Berikut penjelasan tentang kiamat berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran surah Al-Kahfi:


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka. (QS. Al-Kahfi: 47)

وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ
“Dan (Ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung”

Dengan ayat ini Allah Ta’ala memberitahukan peristiwa besar, tentang dahsyat dan mengerikan hari kiamat. “Pada hari ketika langit benar-benar bergoncang. Dan gunung benar-benar berjalan.” (QS. At-Thur: 9-10). “Dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.” (QS. Al-Qari’ah: 5), tercabut dari tempatnya sehingga dunia menjadi datar.

وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً
“dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar”

Artinya tidak ada tempat rendah dan tidak ada tempat tinggi. “Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, Maka Katakanlah: “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya. Maka dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali. Tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.” (QS. Thaha: 105-107), tak ada tempat untuk bersembunyi. Mujahid dan Qatadah berkata: “tidak ada bebatuan dan tidak ada lubang.” Qatadah juga berkata: “Tak ada bangunan dan juga tak ada pohon.”

وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
“dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka”

Yaitu Kami kumpulkan seluruh manusia, dari yang kecil sampai yang besar, dan tidak satupun yang Kami tinggalkan. Sebagaimana dalam (QS. Al-Waqi’ah: 49-50) Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, Benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal.” Dan dalam surat Hud ayat 103 “Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang takut kepada azab akhirat. hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk).”

وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada kami, sebagaimana kami menciptakan kamu pada kali yang pertama; bahkan kamu mengatakan bahwa kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian.” (QS. Al-Kahfi: 48)

وَعُرِضُوا عَلَى رَبِّكَ صَفًّا
“Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris.”

Firman Allah ini bermakna bahwa semua manusia berdiri menghadap Allah dalam satu barisan. “Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf- shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.” (QS. An-Naba’: 38). Bisa juga berarti bahwa semua manusia menghadap Allah dengan membetuk berisan-barisan, seperti disebutkan dalam (QS. Al-Fajr: 22) “Dan datanglah Tuhanmu; sedang malaikat berbaris-baris.”

لَقَدْ جِئْتُمُونَا كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ
“Sesungguhnya kamu datang kepada kami, sebagaimana kami menciptakan kamu pada kali yang pertama.”

Inilah teguran dan kecaman bagi orang-orang yang mengingkari datangnya hari kiamat, yang menyangka bahwa kiamat tidak akan terjadi. بَلْ زَعَمْتُمْ أَلَّنْ نَجْعَلَ لَكُمْ مَوْعِدًا  (“bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu [memenuhi] perjanjian.”)

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun”. (QS. Al-Kahfi: 49)

وَوُضِعَ الْكِتَابُ
“Dan diletakkanlah kitab,”

Yaitu kitab catatan amal yang tercantum di dalamnya seluruh amal, baik amalan kecil maupun besar. Tidak ada sekecil apapun sebuah amal melainkan tercatat di dalamnya.

فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ
”kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya,”

Bahwa orang-orang yang bersalah itu merasakan ketakutan terhadap isi catatan dalam kitab mereka.

وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا
“dan mereka berkata: “Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya;”

Tidak ada dosa besar kecil kecuali semua itu termaktub dengan detil dan teliti di dalam kitab catatan amal.
وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا
“dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis)”

Tercatat dalam catatan amal itu segala kebaikan dan kejelekan. “Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang Telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.” (QS. Al-Qiyamah: 13). “Pada hari dinampakkan segala rahasia,” (QS. Ath-Thariq: 9). Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Setiap pengkhianat akan memiliki panji tersendiri pada hari kiamat, yang dengan panji itu dia akan dikenal.”

وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
“dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun”

Artinya bahwa Allah memutuskan perkara di antara hamba-hambaNya dan tidak mendzalimi seorangpun dalam putusanNya. Dia memaafkan, mengampuni, merahmati, dan Dia juga memberikan siksa kepada siapa yang Dia kehendaki dengan keadilanNya. Dia mengisi neraka dengan orang-orang kafir dan pelaku maksiat, kemudian Dia menyelamatkan (mengeluarkan) pelaku maksiat (dari neraka) dan mengekalkan orang-orang kafir di dalamnya. Dialah Yang Maha Adil, tidak melampaui batas, dan tidak menganiaya. 

Dalam firmanNya yang lain; “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (an-Nisa’: 40) dan juga “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawi pun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47). 

Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat (sedang mereka dalam keadaan) telanjang lagi tidak berkhitan, serta hanya membawa dua hal… yaitu perbuatan baik dan perbuatan buruk.” 

Bahkan diriwayatkan dari ‘Utsman bin Affan: “Dan dengan keadilanNya, Hewan tidak bertandukpun akan mengqishash hewan bertanduk. (yang dahulu di dunia pernah menyakiti hewan lain dengan tanduknya)” Dalam al-An’am: 38 disebutkan “Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.”


[Gus Mendem | Sumber: Al-Mishbahul Munir fi Tahdzibi Tafsir Ibnu Katsir | Asy-Syaikh Shofiyurrohan Al-Mubarokfuri]

Dari penjelasan singkat di atas, kita diberitahu oleh Allah bahwa pada waktunya nanti kiamat akan mengahancurkan jagad raya ini berikut seluruh isinya, sehingga tidak akan ada lagi yang tersisa. Selanjutnya seluruh makhluk ciptaan Allah akan hidup di alam akhirat untuk selama-lamanya di salahsatu tempat yang menjadi pilihannya semasa hidup di dunia; yaitu Sorga atau Neraka. Dengan demikian, tidak akan ada yang namanya dunia baru, termasuk tentu saja Jerusalem baru!

Sampai di sini timbul pertanyaan logis; bagaimanakah sesungguhnya Eskatologi Kristen menurut Allah, Tuhanku, Tuhanmu, dan Tuhannya Yesus

Silahkan temukan sendiri jawabnya di bawah ini.

Eskatologi Kristen MENURUT Alkitab, Al-Quran, dan Hadits

Posting Komentar