Dulu, secara terpisah pernah beberapa orang saudara ikhwanul muslimin bertanya serius melalui inbox; bagaimana sebenarnya pandangan saya tentang Yesus Kristus dan Isa Almasih? Apakah kedua sosok ini adalah dua orang yang berbeda atau sebetulnya orang yang sama?
Pertanyaan sederhana, namun tidak mudah untuk dijawab mengingat jawaban yang diharapkan berpotensi menimbulkan misinterpretasi, bahkan dapat berobah menjadi fitnah!
Sebagai muslim fakir ilmu, saya belajar dari beberapa literatur Islam dan Kristen hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa pada dasarnya kedua sosok ini sebetulnya adalah orang yang sama.
Secara parsial Al-Quran dan Hadits meriwayatkan kehidupan Nabi Isa Almasih sejak sebelum lahir hingga dewasa, kemudian diangkat menjadi Nabiullah dan mendapat gelar sebagai salahsatu dari lima Nabiullah berpredikat Ulul Azmi. Namun kisah hidupnya "terputus" sesaat sebelum terjadinya peristiwa penyaliban yang disangka -- khususnya oleh umat Yahudi dan umat Kristen -- benar-benar terjadi pada diri beliau.
Dengan demikian, kesamaan atau kemiripan riwayat hidup Nabi Isa Almasih dan Yesus Kristus sejak lahir hingga terjadinya peristiwa penyaliban, baik dalam Al-Quran, Hadits, dan dalam injil-injil yang pernah ada -- terutama yang oleh umat Kristen dianggap sebagai injil-injil aprokipa -- termasuk pula dalam injil-injil kanonika yang menjadi bagian dari alkitab, sebetulnya relatif sama. Yang membuat kisah hidup beliau berbeda di antara kedua versi ini adalah persprektif yang mendasari periwayatannya. Al-Quran dan Hadits secara konsisten menjelaskan sekaligus menegaskan bahwa putra bunda Maryam tsb adalah seorang Nabi, sedangkan di sisi lain, alkitab berusaha menggambarkan diri beliau sebagai tuhan!
Pencitraan Nabi Isa Almasih sebagai tuhan, atau salahsatu oknum tuhan, khususnya dalam iman Kristen Trinitarian, terasa semakin kental dalam injil-injil kanonika dan surat-surat Paulus yang mengisahkan kehidupan beliau setelah terjadinya peristiwa penyaliban versi alkitab.
Sampai di sini, yang perlu digarisbawahi tebal-tebal adalah bahwa sekalipun alkitab dan Al-Quran serta Hadits sama-sama mengisahkan riwayat hidup dan ajaran dari sosok yang sama, namun terdapat perbedaan yang sangat mendasar di antara keduanya, terutama menyangkut hal-hal prinsipil sbb:
- Kisah Nabi Isa Almasih dalam ajaran Islam selesai sampai menjelang terjadinya peristiwa penyaliban, saat mana beliau diyakini diselamatkan oleh Allah dengan cara sangat ajaib, yakni diserupakan dengan orang lain yang kemudian disalib, lalu beliau (dan ibundanya) "diangkat" ke suatu tempat yang disebut-sebut sebagai tempat yang baik "disisi-Nya". Sedangkan umat Kristen meyakini bahwa yang tersalib dan mati terkutuk di tiang salib adalah Nabi Isa Almasih yang mereka tuhankan.
- Segala cerita tentang Nabi Isa Almasih di dalam injil-injil kanonika dan surat-surat Paulus sejak terjadinya peristiwa penangkapan, penyaliban, kebangkitan dan kenaikan ke sorga yang harus diyakini kebenarannya menurut doktrin Kristen, tidak pernah dan tidak akan pernah dapat diterima sebagai kebenaran oleh umat Islam, karena sosok yang diceritakan tsb bukan beliau, melainkan orang lain yang tidak jelas apakah memang pernah ada atau hanya tokoh imajinatif ciptaan para pengarang injil-injil kanon dan Paulus saja.
- Segala daya upaya umat Kristen, khususnya para misioranis yang coba menjustifikasi iman mereka terkait ketuhanan Nabi Isa Almasih dengan cara mengutil dan merekayasa puluhan ayat-ayat al-Quran dan Hadits menurut tafsir "ngarang bebas" mereka agar diterima sebagai "kebenaran Qurani" oleh umat Islam, jelas tertolak -- dan ditolak mentah-mentah -- cukup dengan satu dalil dari Al-Quran sendiri, yakni firman Allah dalam QS. Al-Maaidah [5]: 17.
[Sumber: Catatan Gus Mendem]
Berikut adalah beberapa arsip bacaan menarik seputar nabi Isa Almasih.
Isa Almasih, Rasul Allah
Posting Komentar