Dari Judul asli:
MENJAWAB FITNAH MISIONARIS TENTANG HAKIM YANG ADIL
Berdasarkan dalil berikut ini, misionaris Kristen menyatakan bahwa Yesus adalah Hakim Yang Adil pada hari kiamat (atau setelahnya), dan hal itu dikuatkan oleh Hadits Nabi Muhammad sendiri.
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. (Muttafaqun ‘alaih)
Bagi yang pernah membaca Hadits aslinya, maka membaca kalimat di atas ini langsung mengerti bahwa ini adalah Hadits yang "dimutilasi", karena nampak sekali para sales produk kadaluwarsa bermerek "Ajaran Kasih" Kristen ini ingin mengaitkannya dengan QS. At-Tiin: 8 yang menegaskan bahwa hanya Allah lah hakim yang adil. Tidak dapat disangkal lagi bahwa menurut kitab suci Islam sendiri, memang hanya Allah lah hakim yang paling adil, bukan?
Berbekal dua potong dalil ini mereka berharap, bahkan optimis akan sukss meyakinkan dan mengajak semua orang, khususnya umat Nabi Muhammad saw, untuk mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan. Yesus adalah Allah sesuai dengan dalil-dalil yang tertulis di dalam Al-Quran dan Hadits, sumber dari segala sumber hukum dalam ajaran islam sendiri!
Dengan modal dalil yang maknanya dibelokkan di sana-sini semisal potongan hadits di atas, mereka tidak sungkan-sungkan berusaha mengajak umat Islam untuk menjadi umat kuffar dan murtad dari Islam dengan mengakui Isa Almasih, atau yang mereka sebut sebagai Yesus Kristus, sebagai Tuhan.
Dengan modal dalil yang maknanya dibelokkan di sana-sini semisal potongan hadits di atas, mereka tidak sungkan-sungkan berusaha mengajak umat Islam untuk menjadi umat kuffar dan murtad dari Islam dengan mengakui Isa Almasih, atau yang mereka sebut sebagai Yesus Kristus, sebagai Tuhan.
KAJIAN
Sebelum menanggapi isu di atas, maka sekedar mengingatkan saja; bagi siapapun yang mengerti ilmunya, pasti akan tertawa geli menyaksikan tingkah bodoh dan upaya licik para pemfitnah ajaran Islam ini.
Tapi demi ilmu, mari kita kupas saja isu di atas dari beberapa sisi agar terang benderang membuktikan kebodohan para musuh-musuh Islam ini.
A. Dari Sisi Dalil
Hadits lengkap di atas seharusnya tertulis begini:
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” [Muttafaqun ‘alaih]
Perhatikanlah, bahwa sejak awal mereka sudah memelintir dalil yang mereka tampilkan untuk menjungkir-balikkan pesan sebenarnya dari Hadits Rasulullah tsb. Menurut dalil ini, Nabi Muhammad saw menubuatkan bahwa kelak Nabi Isa as akan turun kembali ke bumi untuk menjadi hakim yang adil bagi umat manusia yang berselisih paham tentang ajarannya dan bagi mereka yang mengaku sebagai pengikutnya tapi secara terang-terangan justru menentang ajarannya. Beliau akan memulai misi kedua dan sekaligus misi pamungkasnya di dunia dengan tindakan-tindakan khusus terhadap ajaran Kristen dan segala atributnya yang dilambangkan dengan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menghapus jizyah.
Hadits ini sangat jelas mengindikasikan bahwa kedatangan Nabi Isa untuk kedua kalinya ini berhubungan langsung dengan umat yang terkait dengan ajaran beliau, yaitu Yahudi dan Kristen, sementara pada hadits lain dinubuatkan juga beberapa hal terkait dengan umat dan syarai'ah Islam.
Dari sini, jelas terlihat kenapa pengikut rasul gadung penuh roh dusta dan bodoh ini coba meneyembunyikan pesan utama Hadits di atas dengan cara memotong habis semua bagian yang sebenarnya sangat mengancam "kenyamanan" iman kosong mereka selama ini. Dan sebagai gantinya, mereka berusaha keras untuk membelokkan muatan Hadits yang seharusnya menjadi bahan perenungan dan kajian mendalam bagi mereka sendiri, menjadi usaha yang sangat menyedihkan untuk menyesatkan umat Islam dengan isu pokok, yaitu pertanyaan tentang siapa Hakim Yang Adil.
Hadits ini sangat jelas mengindikasikan bahwa kedatangan Nabi Isa untuk kedua kalinya ini berhubungan langsung dengan umat yang terkait dengan ajaran beliau, yaitu Yahudi dan Kristen, sementara pada hadits lain dinubuatkan juga beberapa hal terkait dengan umat dan syarai'ah Islam.
Dari sini, jelas terlihat kenapa pengikut rasul gadung penuh roh dusta dan bodoh ini coba meneyembunyikan pesan utama Hadits di atas dengan cara memotong habis semua bagian yang sebenarnya sangat mengancam "kenyamanan" iman kosong mereka selama ini. Dan sebagai gantinya, mereka berusaha keras untuk membelokkan muatan Hadits yang seharusnya menjadi bahan perenungan dan kajian mendalam bagi mereka sendiri, menjadi usaha yang sangat menyedihkan untuk menyesatkan umat Islam dengan isu pokok, yaitu pertanyaan tentang siapa Hakim Yang Adil.
Artinya, walau sudah terang-terangan diperingati oleh nubuatan Rasulullah saw lewat hadits tsb, mereka tetap mengharapkan pengakuan bahwa iman mereka yang menuhankan Nabi Isa as tidak salah, karena menurut Al-Quran dan Hadits yang mereka kutip di atas, Nabi yang mereka tuhankan itu sebetulnya adalah Tuhan itu sendiri.
B. Dari sisi kalimat, "Hakim Yang Adil"
Bacalah lagi dengan cermat kata per kata yang ditulis dalam bahasa aslinya, Arab, pada rangkaian kalimat Hadits di atas di mana menurut terjemah bahasa Indonesianya di artikan sebagai "Hakim Yang Adil" dari kata yang dalam bahasa aslinya disebut dan dimaknai sebagai "Hakaman Adlan" = حَكَمًا عَدْلاً
Apakah kata "Hakim Yang Adil" yang digunakan dalam hadits di atas sama arti dan maknanya dengan kata "Hakim Yang Paling Adil" dalam QS. At-Tiin: 8?
Perhatikan ini!
أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS. At-Tiin: 8)
Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS. At-Tiin: 8)
Kata yang digunakan adalah bi ahkamil haakimiin (بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ)
Mari secara ringkas saja kita cermati bentuk kata yang digunakan pada masing-masing ayat Hadits dan Al-Quran di atas, sekaligus kita buktikan apakah menurut kaidah tata-bahasa Arab ada persamaan atau perbedaan arti dari keduanya .
Asal kata: بِأَحْكَمِ adalah kata sifat yaitu suatu keadaan sebagai pembanding dengan yang lainnya. Jadi arti kata بِأَحْكَمِ adalah lebih bijaksana = seadil-adilnya = paling adil di antara yang lainnya.
Sedangkan kata الْحَاكِمِينَ = Al Haakimiin artinya para hakim atau hakim-hakim, merupakan bentuk jamak dari kata Hakim.
Jadi ayat itu menerangkan bahwa Allah adalah بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ atau hakim paling adil, paling bijaksana di antara semua hakim.
Ayat dalam hadits menunjukkan bahwa Hakim yang dimaksud jumlahnya lebih dari satu, bahkan sangat banyak, bisa ratusan, ribuan, bisa juga jutaan, sehingga digambarkan dengan menggunakan kata الْحَاكِمِينَ = Al Hakimiin = para hakim atu hakim-hakim.
Artinya, Nabi Isa as beserta hakim-hakim adil lainnya termasuk di dalam pengertian "Hakim Yang Adil" dalam Hadits.
Artinya, Nabi Isa as beserta hakim-hakim adil lainnya termasuk di dalam pengertian "Hakim Yang Adil" dalam Hadits.
Dari sedikit penjelasan ini, sekarang kita tahu bahwa pengertian "Hakim Yang Adil" yang dinisbatkan kepada Nabi Isa As dalam Hadits sangat berbeda dengan "Hakim Yang Paling Adil" yang menggambarkan Maha Adilnya penghakiman Allah menurut Al-Quran.
Nabi Isa As digambarkan sebagai "Hakim Yang Adil", bukan "Hakim Yang Paling Adil", Sedangkan Allah adalah satu-satunya Hakim Yang Paling Adil, Paling Bijaksana, sesuai dengan sifat-Nya sebagai Tuhan bagi seluruh makhluk Yang Maha Bijaksana, Maha Adil (lihat lagi Asma'ul Husna).
Nabi Isa As digambarkan sebagai "Hakim Yang Adil", bukan "Hakim Yang Paling Adil", Sedangkan Allah adalah satu-satunya Hakim Yang Paling Adil, Paling Bijaksana, sesuai dengan sifat-Nya sebagai Tuhan bagi seluruh makhluk Yang Maha Bijaksana, Maha Adil (lihat lagi Asma'ul Husna).
Di samping Hakim yang tidak adil, di dunia ini Hakim yang adil juga sangat banyak, seperti yang diterangkan dalam Al-Quran Surah At-Tiin yang menggunakan bentuk jamak untuk kata Hakim. Dan Nabi Isa adalah salahsatu dari Hakim-Hakim ini.
Di dalam Al-Quran Hakim memang diperintah oleh Allah untuk berbuat adil, karena ini memang syarat mutak sebagai seorang Hakim. Jadi, terlepas dia adil atau tidak, tapi hakim (yang wajib berlaku) adil itu tentu saja jumlah sangat banyak!
Perhatikan ayat lainnya,
وَإِنْ حَكَمْتَ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِالْقِسْطِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Dan jika “hakamta” (kamu menghakimi) mereka, “fa ahkam (maka hakimi perkara itu) di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil. (QS. Al- Maidah: 42).
Ayat tersebut menjelaskan bahwa perintah untuk menghakimi yang di dalam ayat tersebut menggunakan kata حَكَمْتَ (hakamta = kamu menghakimi), maka hakimilah (menggunakan kata fa ahkam = فَاحْكُمْ) dengan adil. Jadi hakim yang adil itu banyak, bukan hanya satu. Tetapi hakim yang paling adil atau paling bijaksana, menggunakan kata بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ = bi ahkamil haakimiin dan itu hanya untuk Allah saja (QS. At-Tiin: 8).
C. Dari sisi waktu
Perhatikan lagi Hadits di atas!
“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil.”
Menurut Hadits ini Nabi Isa as dinubuatkan akan turun ke dunia, kemudian menjadi hakim yang adil di dunia, sebelum kiamat terjadi. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan Hari Penghakiman setelah terjadinya kiamat, di mana Allah lah sebagai satu-satunya Hakim yang akan mengadili seluruh makhluk-Nya (yang dibangkitkan dari kematian pada saat terjadinya kiamat) untuk mempetanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia, termasuk di dalam hal ini adalah nabi Isa as sendiri yang sudah lebih dulu wafat sebelum kiamat terjadi!
Perhatikan ayat berikut ini,
يَوْمَ هُمْ بَارِزُونَ لَا يَخْفَى عَلَى اللَّهِ مِنْهُمْ شَيْءٌ لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
الْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur dan menuju mahsyar); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): “Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?” Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya. (QS. Al-Mu'min: 16-17).
إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (25) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ
“Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka.” (QS. Al-Ghasyiyah: 25-26).
Dari ‘Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَجْمَعُ اللهُ الأَوَّلِيْنَ وَالآخِرِيْنَ لِمِيْقَاتِ يَوْمٍ مَعْلُوْمٍ قِيَامًا أَرْبَعِيْنَ سَنَةً شَاخِصَةً أَبْصَارُهُمْ يَنْتَظِرُوْنَ فَصْلَ الْقَضَاءِ
“Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama sampai yang terakhir, pada waktu hari tertentu dalam keadaan berdiri selama empat puluh tahun. Pandangan-pandangan mereka menatap (ke langit), menanti pengadilan Allah.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya dan ath-Thabrani]
Dan masih banyak lagi dalil-dalil sejenis lainnya, baik dalam Al-Quran maupun Hadits yang menjelaskan tentang pengadilan Allah di Yaumil Mahsyar kelak. Tetapi cukuplah ini saja untuk memberikan pengetahuan yang benar tentang kapan pengadilan Nabi Isa as berlangsung dan kapan pula Pengadilan Allah akan dilaksanakan.
Tapi jika para salesmen produk kadaluwarsa bermerek "ajaran kasih" Kristen masih ingin memperjuangkan dalil hebat yang mereka pikir sakti di atas tadi padahal mudah sekali dibuktikan sebagai dalil ngawur, maka silahkan saja.
Carilah sendiri di dalam Al-Quran; cukup satu ayat saja yang menyebutkan bahwa Nabi Isa as akan mengadili manusia di hari penghakiman Allah di akhirat kelak!
Tapi jika para salesmen produk kadaluwarsa bermerek "ajaran kasih" Kristen masih ingin memperjuangkan dalil hebat yang mereka pikir sakti di atas tadi padahal mudah sekali dibuktikan sebagai dalil ngawur, maka silahkan saja.
Carilah sendiri di dalam Al-Quran; cukup satu ayat saja yang menyebutkan bahwa Nabi Isa as akan mengadili manusia di hari penghakiman Allah di akhirat kelak!
Anggap saja ini sebagai tantangan dari umat Islam yang berlaku seumur hidup, bahkan sampai 7 turunan semua umat kristen di seluruh dunia!
Silahkan!
Ditunggu!
[Sumber: Kajian Al-Mubayyin]
Orang Kristen yg sudah menyamakan Yesus di Alkitab sama dengan Isa Ibn Maryam dj Al Quran dan Hadist itu (walaupun mungkin tanpa sadar), sudah mengingkari syahadatnya sendiri yabg diajarkan Musa di kitab Torah Ulangan 6:4-5 dan Yesus di Mark 12:29-30 alias menganggap Tuhan di Alkitab yg mengutus Yesus sama dgn tuhan di Allah, tuhannya umat islam yg mengutus Isa Ibn Maryam dan Muhammaď. Dan itu artinya penghujatan.
BalasHapusIsa Ibn Maryam di Al Quran dan Hadist BUKAN Yesus Sang Mesias di Alkitab. Allah, tuhan yg disembah umat Islam berdasarkan Al Quran bukan Tuhan yg disebut Bapa di 66 kitab di Alkitab.
dan untuk tuhan yg disembah umat muslim dan yg di sembah umat kristen memang beda, sangat beda tuhan umat kristen mempunyai nama Yehuwa seperti yg di berikan kepada musa ketika musa mwminta nama Nya untuk di sampaikan kpd umatNya(bangsa israel)
HapusDan untuk isa, memang yesus bukan isa seperti dlm quran, krn yesus mengalami kematian, sedangkan isa di al quran tidak mengalami kematian tp di serupakan,
HapusYesus datang ke dunia untuk melayani bukan untuk di layani
HapusKlo seperti itu pendapat agan , knp muslim masih juga mencari pembenaran dr alkitab untuk membenarkan kenabian muhammad
BalasHapusJEFFRY SATU
HapusUmat Islam tidak berhukum kpd Alkitab Bibel PL maupun Gospel kanonik, shgga tidak perlu mencari pembenaran atas kerasulan Muhammad di dlm alkitab kalian, sebab Allah Tuhan yang menurunkan Al-Qur'an kpd Muhammad itu sendiri yg telah menegaskan kebenaran risalah Muhammad di dlm Al Qur'an yg merupakan firman2-Nya. Di dlm Surat Ash-Shaf [61]:6 dikisahkan bhw Isa ibnu Maryam memberi kabar gembira kpd kaumnya dari bani israel ttg seorang Rasul yang akan datang sesudah beliau, yang namanya Ahmad. Dan perlu di catat bhw AHMAD merupakan salah satu gelar dari 200 nama gelar baginda nabi Muhammad Saw dimana kata Ahmad dalam bahasa Arab bermakna -"yang sangat banyak memuji Allah"- Nama gelar Muhammad (yang dipuji) Saw. yg lain diantaranya adalah Hamid (yang memuji);Mahmud (yang dipuji); Ahid (yang satu-satunya).
Sebaliknya, demi utk mencari pembenaran atas konsep ketuhanan Yesus yg dipaksakan, kristen selalu mengais-ngais ayat2 AlQuran ttg Kisah dan mukjizat Isa almasih lalu di lekatkan kpd Yesus sbg dalil pembenaran bhw Yesus itu Tuhan. Salah satu situs yg paling getol menjual kisah Isa almasih lalu di selewengkan maknanya utk dijadikan alat penjala manusia agar murtad itu adalah situs -isadanislam-.
Naudzubillahi min dzaliq.
untuk admin itu berarti akan terjadi 2x penghakiman satu oleh isa satu lagi oleh alloh swt, buat saya ini jadi lucu, kitab yg turun lebih dr 3000tahun sebelum al quran,yg al quran sendiri katakan klo ragu maka tanyakanlah pada ahli kitab QS. 10:94, ternyata malah tidak bisa jadi pengangan jika muslim ada dalam keraguan, krn alkitab mengatakan yesus lah yg akan menjadi hakim di akhir zaman tp admin katakan bkn yesus tapi bapaknya yg akan menghakimi, jd bgm bisa di jadikan tempat muslim bertanya klo ternyata alkitab sudah ada kesalahan
BalasHapusuntuk admin saya juga ingin bertanya umumnya umat muslim percaya takdir bahwa hidup manusia di tentukan oleh alloh, dari lahir hingga matinya, jd setiap detil dr kehidupannya sudah direncanakan alloh, bahkan sampai apakah dia akan melakukan dosa atau tidak, kalau semuanya sudah direncanakan/ ditentukan buat apa juga harus ada hari pengadilan di akhir zaman nanti, kenapa juga manusia masih hrs persalahkan kalau segala sesuatunya sudah di tentukan alloh
BalasHapusJEFRY SATU
HapusAllah Ta’ala mengetahui apa yang akan dilakukan oleh makhluk-makhluknya di dalam kehidupan mereka di dunia. Allah ‘Azza wa Jalla telah memerintahkan pena penulis takdir untuk menuliskan apa saja yang akan terjadi pada para hamba-Nya. Takdir tersebut tidak diketahui oleh satu pun dari makhluk-Nya, baik malaikat-malaikat yang dekat dengan-Nya, tidak pula para nabi. Tidak seorang pun mengetahui tentang takdir yang dituliskan di lauhul mahfuzh untuknya. Dengan demikian tidak ada manfaatnya bagi orang-orang yang mengkritisi takdir Allah.
Hamba-hamba Allah hanya diperintahkan untuk beriman dan beramal. Allah Ta’ala akan memberi balasan bagi mereka pada hari kiamat berdasarkan apa yang telah mereka usahakan bukan berdasarkan apa yang Allah tetapkan bagi mereka di lauhul mahfuz (maksudnya seseorang melakukan oerbuata atas pilihannya sendiri, bukan dipaksa).
Allah pun telah mengutus para rasul sebagai penegak hujjah-Nya. Para rasul telah memberikan kabar gembira dan peringatan serta ancaman.
Allah Ta’ala berfirman, ~“(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu”.(QS.[4]:165)
Kalau seandainya Allah tidak mengutus para rasul, maka masuk akal kalau seseorang hendak mengkritik Allah Ta’ala, Maha Suci Allah dari yang demikian. Seseorang diadzab di akhirat, tidak lain dikarenakan apa yang mereka amalkan setelah dijelaskan kepada mereka mana yang salah dan mana yang benar, Allah Ta’ala telah menetapkan hujjahnya. Oleh karena itulah, orang-orang yang belum sampai risalah kenabian pada mereka memiliki alasan kelak di hari kiamat.
Pada zaman sekarang, kemajuan teknologi sangat mendukung bagi seseorang untuk mengetahui dan mempelajari agamanya. Tidak tersembunyi bagi seseorang bahwasanya Allah Ta’ala telah menjelaskan mana jalan yang lurus dan mana pula jalan yang menyimpang, tinggallah dirinya sendiri hendak menempuh jalan yang mana. Seseorang yang menempuh jalan yang lurus, maka ia akan masuk ke surga dan bagi mereka yang menempuh jalan yang sesat bagi mereka neraka. Allah sama sekali tidak memaksa mereka untuk menempuh jalan yang mana. (Lihat (QS. Al-Kahfi [18]: 29-31)
HapusKetika kita mengimani Allah Ta’ala telah menakdirkan segala sesuatu dan Allah mengilmui tentang hal tersebut, hendaknya kita berpikir positif Allah menakdirkan bagi kita hidayah dan kebaikan.
Allah Ta’ala telah mewajibkan bagi kita syariat-Nya dan memerintahkan kita dengan syariat tersebut. Sehingga yang tersisa bagi kita hanya ada dua pilihan.
Pertama, -- kita berprasangka baik bahwa Allah. Dia telah menetapkan takdir yang baik bagi kita dan menakdirkan kita sebagai penghuni surga. Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya rahmat-Nya itu mendahului kemarahan-Nya, ridha-Nya lebih Dia kedepankan dari pada rasa kebencian-Nya. Tempuhlah takdir yang demikian! Berlakulah dengan perbuatan layaknya calon penghuni surga. Setiap orang akan dimudahkan menuju takdirnya.
Kedua, -- kita berprasangka buruk kepada Allah Ta’ala. Dia akan memasukkan kita ke neraka dan kita memilih jalan-jalan yang mengantarkan kita ke neraka, wal’iyadzbillah.
Inilah keimanan kita terhadap takdir Allah yang merupakan salah satu dari rukun iman yang enam. Jangan sampai karena permasalahan ini tidak terjangkau oleh akal kita atau karena kita belum memahaminya, kemudian kita lebih mendahulukan berburuk sangka kepada Allah.
Allahu a’lam
����������. Dalam alkitab Yesus adalah Hakim yang Adil. Dalam alquran allah swt hakim yg adil.
BalasHapusApakah ada dua hakim yg adil.?
Kenapa bukan alloh swt yg dtg di akhir zaman. Kenapa harus Isa atau Yesus yg ada dlm alkitab.?
Umat islam yg pintar pasti renungkan.
Sebagai satu pertanyaan penutup dari ku. Kalau umat islam cerdas, bisa berikan satu bukti ayat Alquran tentang nama orang yg mnggantikan isa di salib.? Ingat ayat alquran, bukan hadis buatan manusia. Katanya alquran sempurna dari allah. ����. Ku tunggu jawaban kalian.
STEF Ketahuilah sobat bhw konsep Tuhan dlm Islam sama sekali berbeda dgn keyakinan kalian, dimana sesuai dgn kitab Gospel tulisan Yohanes (1:1,14) disebutkan bhw Tuhan menjelma menjadi Logos dlm wujud Yesus yang pd gilirannya sang jelmaan Tuhan itu pun mati terkutuk di tiang salib (Ul.21:22-23/Gal.3:13)
Hapus@ Dalam akidah Islam, ALLAH itu "Qidam"(Terdahulu). Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah sebagai Sang Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan segala isinya yang Ia ciptakan. Sedangkan segala makhluk ciptaan-Nya termasuk juga Isa atau Yesus sifatnya adalah "Adam" artinya tiada (bisa lenyap/mati). Jadi, membandingkan Kuasa ALLAH yang mutlak dgn sosok maklukNya yg fana seperti Isa atau Yesus (yg harus turun ke bumi) adalah suatu kelancangan besar krn sdh berani mlecehkan TUHAN semesta alam.
Lupakah anda bahwa dlm kitab gospel Yesus sendiri mengakui bhw dirinya hanyalah seorang utusan Allah yg menghakimi kaumnya (Mat.19:28) dan dlm kitab Yohanes 5:30, Yesus mengakui bhw semua tindakannya bukanlah atas kehendaknya pribadi melainkan Yesus bertindak dan menghakimi semata-mata untuk dan atas nama Allah Bapa yg telah mengutus dirinya kpd bani israel (Mat.15:24).
Sadarlah kawan bhw di tinjau dari sisi manapun, tetap saja fakta bicara bhw Yesus putra Maria itu hanyalah seorang anak manusia yang tdk punya kuasa apapun melainkan semua kuasa dan mukjizat berasal dari ALLAH Bapa, Tuhan yg telah mengutus dirinya sbg nabi bani israel.
Yesus MENOLAK untuk disebut atau disamakan dengan Allah berdasarkan Mat. 23:9
"Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga"...Yesus juga menyebut Allah sebagai satu-satunya "Tuhan kita" yg wajin di kasihi sepenuh hati, berdasarkan Markus 12:29-30. Maka Yesus bukanlah Allah, sebab mana mungkin Yesus adalah Allah sedangkan dia menyebut bhw Allah adalah Tuhan kita yg Esa, shgga dgn ke-esaan-Nya sebagai satu-satunya Tuhan yg benar, maka sudah tidak lagi ruang utk elohim lain selain Allah.
@@@ Semoga Tuhan memberimu hidayah.
Wkwkwkwk woi umat domba kenapa kalian memotong dalilnya?hhhhh mau nipu kami yah?
BalasHapus“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Nah di situ menjelaskan bahwa isa/yesus menjadi hakim yg adil hanya untuk menghancurkan salib dan babi haram dan menghapus jizya.
Wkwkwkwk dasar umat domba sesat seenaknya saja menipu kami
Masah Tuhan mau hancurkn salib dan bunuh babi koq masih mengutus seorang Nabi. Manusia aja bisa melakukannya. Saya aja bunuh babi tiap hari tidak butuh bantuan apalgi mau dibantuin seorang Nabi Tuhan. Ajaran koplak hadish buatan dan cerita dongen manusia koq diimani.
BalasHapusMenghancurkan salib dan membunuhi babi itu adalah isyarat bhw sebelum Isa almasih wafat di akhir jaman nanti, semua manusia yg hidup di jamannya nanti telah berhijrah menjadi penganut Islam, shgga otomatis tidak ada lagi kaum salibis pemuja salib yg suka memakan daging babi yg diharamkan Allah sejak jaman nabi terdahulu. (Imamat 11:7)
BalasHapus