Masalah seputar Mukjizat Yesus

Mukjizat Yesus Kristus merupakan sejumlah tindakan supranatura yang dilakukan oleh Yesus yang dikaitkan dengan Yesus semasa hidup-Nya di dunia ini dalam naskah-naskah kristen dan Islam. Menurut Injil Yohanes, hanya beberapa mukjizat saja yang tercatat (Yohanes 21:25). Kebanyakan darinya adalah eksorsisme, serta menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang yang telah meninggal, dan mengendalikan alam. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus bahkan diakui sebagai kejadian nyata yang dikonfirmasi oleh beberapa pihak yang tidak menyukai Yesus Kristus.

Dalam Injil Sinoptik (Matius 16:1-4, Matius 12:38-40, Markus 8:11-12, Lukas 11:29-30), Yesus menolak untuk memberikan suatu tanda (melakukan mukjizat) demi membuktikan otoritas-Nya. Dalam Injil Yohanes, Yesus diceritakan melakukan tujuh mukjizat yang menjadi ciri pelayanan-Nya, mulai dari mengubah air menjadi anggur sampai pada membangkitkan Lazarus yang telah meninggal.

Bagi kebanyakan kalangan Kristen dan Muslim, mukjizat-mukjizat tersebut adalah peristiwa sejarah yang nyata. Sementara yang lain, termasuk Kekristenan liberal, menganggap cerita-cerita tersebut adalah kiasan atau metafora; beberapa ahli dari Abad Pencerahan mengambil suatu pendekatan yang sangat skeptis terhadap klaim atas semua mukjizat tersebut.

Jenis Mukjizat
Dalam The Miracles of Jesus, H. Van der Loos menguraikan dua kategori utama terkait mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus yaitu: mukjizat yang berdampak pada orang lain (misalnya: Orang buta dari Betsaida, dan disebut "penyembuhan") dan mukjizat "pengendalian alam" (misalnya: Yesus berjalan di atas air). Lalu ia mengklasifikasikan mukjizat penyembuhan menjadi 3 jenis: pengobatan di mana suatu penyakit disembuhkan, eksorsisme dimana setan-setan diusir, dan pembangkitan orang yang telah mati. Dalam pandangan Karl Bath, Transfigurasi Yesus merupakan keunikan tersendiri di antara mukjizat-mukjizat tersebut karena terjadi atas diri Yesus sendiri.

Menurut Craig Blomberg, satu karakteristik yang ada pada semua mukjizat yang dilakukan Yesus dalam kisah-kisah di Injil adalah bahwa Ia melakukannya tanpa imbalan dalam bentuk apapun atas kesembuhan yang diterima orang-orang, tidak seperti beberapa imam besar pada zaman Yesus hidup di dunia yang mengenakan biaya pada mereka yang mengalami kesembuhan. Dalam Matius 10:8 Ia meminta para murid-Nya agar tidak mengharapkan imbalan saat melayani orang lain: "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma".

Penyembuhan orang sakit
Kebanyakan keajaiban yang tertulis dalam Perjanjian Baru adalah yang menyangkut penyakit dan cacat. Injil memberikan gambaran yang bervariasi dalam tiap episode, kadang kala Yesus menyembuhkan hanya dengan mengatakan beberapa kata, atau dengan meletakkan tanganNya, dan lainnya menggunakan benda lainnya (seperti ludah atau lumpur) (Yohanes 9:6). Mukjizat-mukjizat itu umumnya dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, dan beberapa juga di Injil Yohanes

Pengusiran setan
Menurut Injil Sinoptik, Yesus melakukan banyak pengusiran setan dari orang-orang yang kerasukan setan. Mereka dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, tetapi tidak di Injil Yohanes.

Mengendalikan alam
Injil mencatat beberapa kisah tentang kuasa Yesus terhadap alam, seperti memberi makan 5000 orang, menghentikan badai besar, dan berjalan di atas air.

Kuasa atas kematian
Keempat kitab Injil dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen melaporkan tiga kejadian di mana Yesus membangkitkan orang mati
  1. anak perempuan Yairus,
  2. anak laki-laki janda di Nain
  3. Lazarus
Selain itu, Yesus sendiri bangkit dari kematian, yang merupakan mukjizat terbesar, karena jika ketiga orang yang dibangkitkan itu kemudian mati lagi, kebangkitan Yesus tidak berakhir sampai selama-lamanya. Tidak ada lagi kematian kedua. Demikian yang diyakini oleh mayoritas umat Kristen, khususnya kaum Trinitarian.

Tapi benarkah demikian?
Simak beberapa catatan dari perspektif non-Kristen di bawah ini.  

Masalah seputar Mukjizat Yesus Kristus

Posting Komentar