Syafaat Rasulullah SAW


Besarnya kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya benar-benar tiada tara dan tak terkira. Sampai-sampai beliau menangguhkan sebagian doanya hingga hari kiamat demi membela dan menyelamatkan mereka, sebagimana sabda beliau: 
“Setiap nabi pasti memiliki doa mustajab. Hanya saja mereka menyegerakan doa mereka di dunia. Namun, aku menunda doa itu demi menolong umatku pada hari kiamat. Insyaallah, doa itu akan terwujud,”  [HR. Al-Bukhari dan Muslim].
Besarnya cinta beliau kepada umatnya juga tak tergantikan dengan tawaran masuknya separuh mereka ke surga. Beliau lebih memilih tawaran syafaat karena ingin membela  lebih banyak umatnya, sebagaimana tergambar dalam salah satu hadits: 
“Aku diberi pilihan antara syafaat dengan masuknya separuh umatku ke surga. Namun, aku memilih syafaat. Sebab, syafaat lebih menyeluruh dan lebih banyak. Mungkin saja kalian mengira sayafaatku hanya untuk orang-orang bertakwa? Tidak. Tetapi juga untuk orang-orang yang berdosa,”  [HR. At-Tirmidzi].
Berdasar hadits di atas, syafaat Rasulullah SAW tidak hanya bagi orang-orang yang bertakwa, tetapi juga bagi orang-orang mukmin yang berlumuran dosa, termasuk pelaku dosa besar, sebagaimana yang ditegaskan dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Imam Ahmad:
“Syafaatku juga untuk umatku yang melakukan dosa besar.”

Bagaimana seluk beluk syafaat Rasulullah SAW sebagaimana dimaksud dalam hadits-hadits di atas? Simak yang berikut ini. 

Syafaat Rasulullah SAW

Posting Komentar