Dusta Waris Kristen

Sesungguhnya, muslim tidak dibenarkan menafsirkan ayat-ayat Al-Quran mengikuti nafsunya sendiri tanpa ilmu, dan menurut salahsatu hadits Rasulullah, barangsiapa yang tidak mengindahkan peringatan ini maka bersiaplah untuk mendapatkan tempatnya di neraka!

Itu sebabnya kenapa siswa Sekolah Minggu GMDKK hampir tidak pernah mengutip ayat-ayat Al-Quran -- khususnya dalam interaksi dengan kaum harbi -- karena itu sama artinya dengan membuang segenggam mutiara ke tumpukan kotoran hewan ternak bernama babi. 

Namun karena harbi yang satu ini patut dianggap sudah berlaku sangat kurang ajar dalam menyajikan dusta kristen dengan menggunakan ayat-ayat Al-Quran seperti dimuat di sini, maka sebagai pengecualian, kali ini perlu rasanya ditunjukkan kesalahan sekaligus bukti betapa menyedihkan sesungguhnya kebodohan umat yang dalam tradisi Islam dikenal sebagai kaum sesat lagi menyesatkan ini.

Kita langsung saja!

KESALAHAN PERTAMA
TS dagelan ini dengan pedenya mengklaim bahwa Nabi Isa Almasih SUDAH WAFAT dalam perjalanan ke langit berdasarkan serampangan mengutil ayat QS. 5:117  sebagai dalil. Padahal QS. 5:117 adalah sequel dari QS. 5:116 yang "mengillustrasikan" dialog antara Allah SWT dengan Nabi Isa Almasih dalam sidang HARI PENGHAKIMAN di akhirat kelak. Bukan pada waktu beliau "diangkat" oleh Allah SWT ke sisi-Nya sekitar 2000 tahun lalu.

Selengkapnya terjemah firman Allah SWT yang mengisahkan kejadian yang akan datang tsb adalah sbb:

[116] "Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, Adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah?". Isa menjawab: "Maha suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). jika aku pernah mengatakan Maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".

[117] "Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya Yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan Aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. dan Engkau adalah Maha menyaksikan atas segala sesuatu."

KESALAHAN KEDUA
Firman Allah yang melekat pada peristiwa pengangkatan Nabi Isa Almasih adalah QS. 3:55. Selengkapnya terjemah ayat-ayat tsb adalah sbb:

[55] "(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu (mewafatkanmu) dan mengangkat kamu kepada-Ku." 

Allah berfirman kepada Nabi Isa Almasih pada waktu DIA mengangkat beliau di mana ada disebutkan kata "akan" pada kalimat "mewafatkanmu" yang dengan sangat terang benderang menyiratkan bahwa kematian  nabi Isa Almasih TIDAK TERJADI pada waktu pengangkatannya melainkan kelak, yakni setelahnya, pada suatu waktu yang sudah ditentukan-Nya.

Dalam salahsatu hadits masyhur, Rasulullah saw bersabda,

" ..... Pada masa beliau, Allah akan membinasakan semua agama selain Islam, Isa akan membunuh Dajjal, dan beliau akan tinggal di muka bumi selama empat puluh tahun. Setelah itu ia meninggal dan kaum muslimin menshalatinya." [HR. Abu Daud No. 4324 dan Ahmad No. 2/437. Syaikh Al-Albani menyatakan bahwa hadits ini shahih]

Ini adalah informasi dari Allah untuk seluruh umat manusia yang disampaikan-Nya melalui Nabi Muhammad saw, bahwa nabi isa Almasih akan wafat setelah menunaikan seluruh tugasnya sebagai Nabi Allah yang tertunda pada masa kenabiannya dulu. 

Dengan demikian, kisah dalam QS. 5:117 baru akan terjadi setelah kematian beliau. 

KESALAHAN KETIGA
Sepintas, menggunakan QS. 21:34 untuk mendukung asumsi ngasal pada dua kesalahan di atas tampak cerdas, tapi sesungguhnya jauh lebih ngasal dibanding kedua asumsi ngasal sebelumnya.

Tidak ada manusia yang meragukan fakta bahwa adalah benar tidak ada manusia yang  hidup abadi di dunia (baca: di bumi -- karena semua manusia hidup di bumi). Dan sudah sejak lama Allah mengingatkan akan hal itu antara lain dalam QS. 7:25:

[25] Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan."

Artinya, sampai detik ini belum pernah ditemui cerita yang mengisahkan ada manusia yang lahir di bumi, hidup di bulan, mati di planet Mars, dimakamkan di planet Jupiter, dan dibangkitkan dari kematiannya di planet Mercurius!

Jadi, karena QS 7:25 merupakan sunatullah atas fitrah seluruh umat manusia tanpa kecuali, maka itulah sebabnya kenapa Nabi Isa Almasih dipastikan tidak akan mati sebelum beliau kembali lagi ke bumi kelak!

Pertanyaannya sekarang, kembali ke bumi dari mana?

KESALAHAN KEEMPAT
Perhatikan lagi QS. 3:55 di atas. Allah berfirman bahwa sebelum menyampaikan Nabi Isa Almasih kepada akhir ajalnya di bumi, Allah berkenan untuk lebih dulu mengangkat beliau "kepada-Nya." 

Islam mengajarkan bahwa Arsyi Allah berada di atas langit, maka kata "mengangkat" dalam ayat ini jelas mengindikasikan suatu tempat yang letaknya "di atas" bumi, bisa di mana saja antara lapisan langit pertama hingga langit ketujuh, atau tempat lain yang ditentukan oleh Allah sebagai tempat terbaik bagi Nabi Isa Almasih "di sisi-Nya." 

Yang pasti, tempat tsb bukan di sorga, karena setiap muslimin paham dengan sempurna bahwa tidak ada manusia yang sudah mendiami sorga sebelum selesainya seluruh proses sidang Allah SWT pada HARI PENGHAKIMAN setelah terjadinya kiamat nanti.

Karena itu, bicara tentang "di sisi-Nya", maka mau tidak mau kita harus masuk ke alam langit di mana segala sesuatu diukur menurut parameter langit.

Jadi, benarkah perjalanan waktu sejak peristiwa diangkatnya Nabi Isa ke langit hingga hari ini sudah berlangsung selama 2000 tahun? 

Dalam perhitungan waktu manusia di bumi, jawabnya, BENAR!
Tapi dalam perhitungan waktu langit, sesungguhnya peristiwa itu baru terjadi 2 hari yang lalu! 

Allah SWT berfirman,
"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (QS. 32: 5)

Artinya, Nabi Isa Almasih berada "di atas sana" baru 2 hari yang lalu, sehingga sama sekali tidak cukup alasan untuk menganggapnya sebagai manusia yang hidup abadi sebagaimana dinyatakan oleh Allah SWT sendiri dalam QS. 21:34 sebagai hal yang mustahil!

Perihal perbedaan perhitungan waktu antara makhluk bumi dan makhluk Allah SWT lainnya di langit ini, selain sama-sama dijelaskan dalam Al-Quran dan alkitab (lihat tulisan Paulus dalam 2Petrus 3:8) juga didukung oleh penjelasan ilmiah dari para saintis modern jaman now, seperti salahsatu contohnya bisa dicermati di sini.

Dengan demikian, adalah luar biasa konyol membuat kesimpulan berdasarkan asumsi cacat nalar kristen bahwa menurut Al-Quran Nabi Isa Almasih pasti sudah wafat, sementara di sisi lain sangat boleh jadi saat ini beliau sedang tertidur lelap, atau boleh jadi pula sedang menikmati "quality time" yang disediakan oleh Allah SWT untuk beliau,  karena tempat terbaik "di sisi-Nya" tentulah tempat yang luar biasa istimewa seperti yang menjadi impian seumur hidup setiap muslim bila tiba saatnya meninggalkan dunia ini!

KESALAHAN KELIMA
Ini merupakan kesalahan klasik ajaran Paulus yang mendorong pengikutnya untuk senantiasa berdusta, bahkan tidak ragu untuk merobah, memutilasi, atau merekayasa firman Allah sesuka hati demi tercapainya tujuan kotor mereka! Ajaran Paulus ini, dalam keseharian di Sekolah Minggu GMDKK disebut sebagai ajaran kurang ajar!

Lihatlah! Demi membenarkan pikiran gilanya bahwa Allah SWT mengamini Nabi Isa Almasih "berfirman" kepada orang mati, pengikut Paulus yang sangat kurang ajar ini seenak perutnya mengedit QS. 6:111 menjadi begini:

"Dan sekalipun KAMI BENAR-BENAR menurunkan MALAIKAT kepada mereka, dan ORANG (ISA) yang TELAH MATI "BERFIRMAN" kpd mereka dan Kami kumpulkan (pula) di hadapan mereka segala sesuatu (yang mereka inginkan), mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (arti kebenaran)." (QS. Al-An'am 6: Ayat 111)

Padahal teks terjemah yang benar (tanpa huruf kapital) sama sekali bukan berbicara tentang Nabi Isa Almasih, melainkan tentang Nabi Muhammad saw sbb:

[111] "Dan sekalipun Kami benar-benar menurunkan malaikat kepada mereka, dan orang yang telah mati berbicara dengan mereka dan Kami kumpulkan (pula) di hadapan mereka segala sesuatu (yang mereka inginkan), mereka tidak juga akan beriman, kecuali jika Allah menghendaki. Tapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (arti kebenaran)."

Silahkan simak keterangan dan tafsir dari Kemenag RI, Al-Misbah, Al-Muyassar, Al-Jalalain, Ibnu Katsir, dan asbabun nuzul ayat tsb di sini.

KESALAHAN ABADI
Kesalahan abadi umat tersesat ini, yang diwariskan secara turun-temurun mengenai penyaliban, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Nabi Isa Almasih yang mereka paksa menjadi Yesus Kristus sejak tahun 325M hingga kiamat nanti adalah, kekufuran nyata yang tidak mau mengikuti petunjuk dari langit, namun sibuk sendiri mengikuti prasangka dan apa yang mereka karang-karang sendiri, lalu diimani sendiri! 

Allah SWT berfirman, 
"Dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, lsa putera Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat lsa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. 4: 157-158)

Dengan demikian, maka sempurnalah pertunjukan kebodohan, kekurang-ajaran, dan kesesatan Kristen sebagai umat sesat lagi menyesatkan yang disajikan dalam TS DUSTA KRISTEN yang dibantah mentah-mentah oleh tulisan ini yang juga dimuat pada forum yang sama di sini.

Wallahu a'alam bisyawwab.
Semoga Allah SWT mengampuni kelemahan dan kesalahan saya.
Amin, Ya, Arrahman Ya, Arrahim.


[Bagus Pamungkas]

Posting Komentar