Dalam pengertian yang paling sederhana, Syirik adalah suatu perbuatan (dalam sikap dan, atau niat) terutama menyangkut aqidah di mana seseorang melakukan sesuatu bukan sepenuhnya karena Allah SWT - atau secara sadar mencampur baurkan ke-esaan dzat Allah SWT dengan unsur-unsur lain yang menurut ajaran Islam dapat diartikan sebagai perbuatan menyekutukan Alah SWT. Adapun menurut sifatnya, Syirik terbagi dalam 3 (tiga) kelompok besar yakni:
[1]. SYIRIK YANG MENYELISIHI SIFAT-SIFAT ALLAH TA'ALA
(a). Syirik Rububiyyah, yaitu meyakini bahwa selain Allah ada yang mampu menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan hal-hal lain dari sifat-sifat rububiyyah.
(b). Syirik Uluhiyyah, yaitu meyakini bahwa selain Allah ada yang mampu memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafaat tanpa izin Allah, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat uluhiyyah.
(c). Syirik Asma' Wa Sifat, yaitu meyakini atau percaya kepada makhluk Allah yang memiliki sifat-sifat khusus yang dimiliki Allah Ta'alla, seperti mengetahui perkara gaib, dan sifat-sifat lain yang merupakan kekhususan Rabb kita yang Maha Suci.
[2]. SYIRIK MENURUT KADARNYA
(a). Syirik Akbar (besar), yaitu syirik dalam keyakinan, dan hal ini mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
- Syirik dalam berdoa, yakni merendahkan diri kepada selain Allah dengan tujuan untuk istighatsah dan isti'anah kepada selain-Nya.
- Syirik dalam niat, kehendak dan maksud, manakala melakukan ibadah semata-mata ingin mendapat pujian, atau untuk kepentingan-kepentingan bersifat duniawi lainnya.
- Syirik dalam keta'atan, yaitu menjadikan sesuatu sebagai pembuat syariat selain Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau menjadikan sesuatu sebagai sekutu bagi Allah dalam menjalankan syariat dan ridho atas hukum tersebut.
- Syirik dalam kecintaan, adalah mengambil makhluk sebagai tandingan bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Menyetarakan kecintaannya kepada makhluk dengan kecintaanya kepada Allah SWT.
(b). Syirik Ashghar (kecil), yaitu Riya', hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama islam, akan tetapi mewajibkan pelakunya untuk bertaubat. Riya' bukan satu-satunya yang termasuk dalam Syirik Ashgar. Atau Riya' memang termasuk Syirik Ashghar namun tidak semua Syirik Ashghar berupa Riya'.
(c). Syirik Khafi (tersembunyi), yaitu seorang melakukan amal dikarenakan keberadaan orang lain, hal ini pun termasuk dalam Riya', dan hal ini tidak mengeluarkan pelakunya dari agama Islam, namun pelakunya wajib bertaubat.
[3]. SYIRIK MENURUT TEMPAT KEJADIAN
(a). Syirik I'tiqodi, yaitu Syirik yang berupa keyakinan, misalnya meyakini bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menciptakan kita dan memberi rizki pada kita namun di sisi lain juga percaya bahwa dukun misalnya, dapat mengubah takdir yang telah digariskan Allah SWT kepada kita. Hal ini termasuk Syirik Akbar yang mengeluarkan pelakunya dari agama islam.
(b). Syirik Amali, yaitu setiap amalan zahir yang dinilai oleh syari'at islam sebagai sebuah kesyirikan, seumpama menyembelih hewan (atau makhluk Allah lainnya) untuk selain Allah, dan bernazar untuk selain Allah dan lain sebagainya.
(c). Syirik Lafzhi, yaitu setiap lafazh yang dihukumi oleh syari'at islam sebagai sebuah kesyirikan, seperti bersumpah dengan selain nama Allah, seperti misalnya , "Tidak ada bagiku kecuali Allah dan engkau", dan "Aku bertawakal kepadamu", "Kalau bukan karena Allah dan si fulan maka tak akan begini dan begitu jadinya", dan lafazh-lafazh lainnya yang mengandung unsur kesyirikan (menyekutukan Allah SWT).
Dengan mengetahui serba sedikit tentang Syirik ini mudah-mudahan kita dapat menghindari diri darinya, mendorong diri untuk senantiasa berupaya mempertebal keyakinan dan iman kepda Allah SWT agar tidak terjatuh dalam kesyirikan dalam bentuk apapun, atau dengan cara apa pun juga. Wallahualam Bissawab.
[Sumber: Penjelasan Al-Qaul Al-Mufid fii Adillati At-Tauhid (terjemahan)]
Assalamualaikum w.r w.b
BalasHapusSya mau tanya, d tempat sya ad adat sedekah bumi.. lalu d wktu itu masyarakat melakukan adat kondangan d wilyah sumur,
Apkah itu adlh perbuatan syirik? Mohon d jwb.. trima kash
Wassalamu alaikum
wa'alaikumsalam wr wb
BalasHapusitu termasuk syirik saudaraku, karena sudah mengesampingkan Allah,yg telah memberi rizki,dan menganggap tempat keramat tersebut bisa memberikan manfaat kepada seseorang.
Perlu ada "kajian menyeluruh" tentang pola Da'wah, Ceramah, Tausiah dan yg semacamnya, serta pola Pengkajian dan Pengajaran Agama pada Lembaga-lembaga Pendidikan formal maupun non formal, yg harus d'akui bahwa SELAMA INI TDK MAMPU "MEMBENTENGI" UMMAT YG MEMANG "JARAK HIDUPNYA SANGAT DEKAT DGN SYIRIK" !
BalasHapus