Catatan Tentang Epistel Yudas 1


Penulis surat ini menunjuk dirinya sebagai "Yudas, hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus" (Yudas 1:1). Dan karena penunjukan diri ini tidak diidentifikasikan sebagai rasul, maka surat ini bukan tulisan Jude atau Yudas yang terdaftar sebagai salah satu dari Dua Belas Murid Yesus (Lukas 6:16 ; Kisah Para Rasul 1:13 ; Yohanes 14:22). Penulis yang mengaku sebagai Yudas ini  tentunya adalah Yudas yang lain. Boleh jadi yang disebutkan dalam Injil sebagai salahsatu di antara kerabat Yesus (Matius 13:55 ; Markus 6: 3), boleh jadi juga bukan, sedangkan Yakobus yang dimaksud adalah kepada siapa surat tsb ditujukan.

Selebihnya, tidak ada lagi yang diketahui tentang penulis yang mengaku sebagai Yudas tsb, dan ini menunjukkan bahwa sekalipun ia menyebutkan dirinya sebagai saudara Yakobus, namun sosok ini merupakan sosok yang tidak jelas dalam sejarah gereja awal.

Surat Yudas ditujukan dalam terms yang paling umum yaitu kepada "mereka yang dipanggil, yang dikasihi Allah, Bapa, dan yang diselamatkan oleh Yesus Kristus" (Yudas 1), atau dengan kata lain, ditujukan kepada semua umat Kristen. Tetapi karena tujuannya adalah untuk memperingatkan penerima surat tentang guru-guru palsu, penulis tentu berorientasi pada satu atau lebih komunitas Kristen tertentu yang berlokasi di wilayah terpencil yang kurang dikenal, di mana kesalahan dimaksud merupakan bahaya. Surat itu berisi beberapa fitur Semit, dan tidak ada tanda-tanda ditujukan khusus kepada Kristen Yahudi. Adapun yang dikhawatirkannya tampaknya mencerminkan bentuk awal dari gnostisisme yang bertentangan dengan hukum dan ajaran Paulus, yang lebih mengarah pada konteks budaya dunia daripada budaya Yahudi. Sedangkan sama seperti epistel Yakobus dan 2Petrus, Surat Yudas juga tidak menunjukkan ciri-ciri khas sebuah epistel (surat-surat dari para rasul) kecuali prolognya.

Ada begitu banyak kesamaan antara Yudas dan 2Petrus, terutama Yudas 1:4-16 dan 2Petrus 2: 1-18, sehingga diduga kuat ada hubungan pola pikir dan gaya penulisan di antara keduanya. Namun karena tidak ada bukti untuk memastikan bahwa kedua penulis menyalin dari sumber yang sama, maka disinyalir salah satu dari mereka menyalin dari yang lain.

Para sarjana alkitab umumnya percaya bahwa epistel Yudas adalah pendahulu epistel Yakobus dan 2Petrus, terutama karena ia mengutip dua karya Yahudi apokrif, Dugaan tentang Musa (Yudas 1:9) dan Kitab Henokh (Yudas 1:14-15) sebagai bagian dari argumen terstrukturnya.

Sedangkan 2Petrus menghilangkan kedua rujukan ini, karena di kalangan gereja mula-mula ada kontroversi tentang boleh-tidaknya  mengutip literatur non-kanonik yang dianggap sebagai materi legendaris. Karena itu pada umumnya penulis lebih memilih untuk menghilangkan referensi dari sumber-sumber tsb.

Banyak penafsir alkitab dewasa ini yang menganggap surat Yudas adalah hasil karya pseudonim (nama samaran) yang berasal dari akhir abad pertama atau setelahnya. Untuk mendukung pandangan ini mereka mengemukakan argumen berikut: 
  1. para rasul dianggap sebagai bagian dari masa lalu  (Yudas 1:17-18); 
  2. iman dipahami sebagai tubuh doktrin yang diturunkan melalui  proses tradisi (Yudas 1:3); 
  3. gaya bahasa Yunani penulisan surat menunjukkan bahwa ia pasti memiliki budaya Helenistik; 
  4. karakter gnostik dari penulisannya lebih mencerminkan gaya penulis awal abad kedua daripada periode beberapa dekade sebelumnya. Meskipun mengesankan, argumen-argumen ini tidak sepenuhnya meyakinkan dan tidak sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan komposisi sekitar tahun 80 M, ketika Yudas historis mungkin masih hidup.
Surat singkat ini adalah catatan penting dari seorang penulis yang bermaksud untuk menulis lebih lengkap tentang bagaimana menyelamatkan kelompok pembaca yang tidak dikenal, yang terancam oleh bahaya ajaran dari guru-guru palsu yang menyelinap ke dalam komunitas mereka (Yudas 1:3-4), untuk menyampaikan peringatan agar mereka melepaskan diri dari guru-guru palsu ini (Yudas 1: 5-16) dan untuk menyampaikan penekanan pada beberapa nasihat kekristenan (Yudas 1:17-23). Surat ini lumayan terkenal dengan penutupan doksologinya yang megah (Yudas 24-25 ).


CATATAN
Seperti halnya epistel 2Petrus yang diduga kuat adalah tulisan Paulus yang menggunakan nama Petrus, maka epistel Yudas yang memiliki karakter sangat mirip dengan epistel 2Petrus juga bukan mustahil adalah karya pengarang yang sama.


Posting Komentar