Benarkah Akal Wanita SETENGAH Akal Pria?


Shahihnya sebuah hadist bersifat mutlak dan tidak bisa diragukan hanya karena adanya oknum-oknum tertentu yang meragukan kebenaran islam dan berusaha mendiskreditkan kesempurnaan risalah Agama ini lewat Syubhat-syubhat yang mereka lontarkan misalnya kepada salahsatu hadist yang (menurut asumsi mereka) mengindikasikan bahwa perempuan sebagai kaum yang kurang akal dan pikirannya dibandingkan dengan kaum pria.
 
Mereka mengklaim Islam telah merendahkan martabat perempuan dan mengangap perempuan lebih terbelakang dari kaum lelaki. Padahal pemikiran seperti ini sangat bertentangan dengan konsep persamaan jender dan feminisme, dan tidak sejalan pula dengan ilmu pengetahuan modern.

Sayangnya, ada beberapa Da`i, bahkan Ulama yang coba "mengobati" keracunan interpretasi ini dengan membuat pernyataan bahwa Rasulullah Saw saat itu sedang bercanda bersama isteri-istrinya sehingga berkata demikian! 

Bukannya mengatasi masalah, pernyataan seperti ini justru makin memperparah penyimpangan tersebut. Kenapa? Karena kita semua mengimani bahwa Beliau tidak akan berkata berdasarkan kemauan atau atas hawa nafsunya sendiri, melainkan menurut apa yang diperintahkan oleh Allah dan setiap perkataan beliau adalah benar!
Oleh karena itu, kita akan cermati hadits tsb dengan pendekatan sains modern sekaligus coba menemukenali seluk beluk perbedaan mendasar antara pria dan wanita dari segi mentalitas dan tinjauan agama itu sendiri.

Jika dalam aspek ini terbukti bahwa perempuan memang kurang dari laki-laki, maka Hadits dimaksud justru merupakan salahsatu bukti mukjizat ilmiah Islam dan bukan merupakan canda Rasulullah Saw!
Hadist Nabawi:

يا ‏‏مَعْشرَ‏ ‏النساء تَصَدَّقْنَ وأكْثِرْن ‏‏الاستغفار، فإني رأيُتكُنَّ أكثر أهل النار. فقالت امرأة منهن ‏جَزْلة (أي ذات عقل راجح): ‏‏وما لنا يا رسول الله أكثرُ أهل النار؟ قال: تُكْثِرْنَ اللَّعن،‏ ‏وتَكْفُرْنَ‏ ‏العشير، ‏‏وما رأيت من ناقصاتِ عقلٍ ودين أغلبَ لذي ‏لبٍّ‏ ‏مِنْكُن. قالت يا رسول الله وما نقصانُ العقل والدين؟ قال: أما نُقصانُ العقل فشهادة امرأتين تعْدِلُ شهادةَ رَجُل، فهذا نقصان العقل، وتَمكثُ الليالي ما تُصلي، وتُفطر في رمضان، فهذا نقصان الدين [رواه البخاري ومسلم].‏
Terlebih dahulu kita akan merenungkan rincian Hadist yang meriwayatkan bahwa pada suatu hari raya `Ied Rasulullah Saw melewati para kaum perempuan, lalu Beliau berkata: “Wahai kaum perempuan bersedekahlah dan perbanyak istiqfaar, karena sesungguhnya saya melihat kebanyakan penghuni nereka (dari) kaum perempuan”, kemudian berkatalah seorang yang arif dari mereka (perempuan): “Mengapa kebanyakan dari kami penghuni neraka?, kemudian Beliau berkata: “ (karena) kalian kerap kali melaknak, dan tidak mensyukiri (mengingkari) kebaikan suami, dan  saya melihat kalian kurang akal dan agama (tetapi) sanggup mengalahkan akal (kaum) lelaki”, lalu perempuan itu berkata: “ apa maksud dari kurang akal dan agama?, Belaiu menjawab: “ ada pun kurang akal (adalah) kesaksiaan dua orang perempuan sebanding dengan kesaksian seorang lelaki, maka ini yang (dimaksud) kurang akal, dan (dikarenakan) kalian sering kali melewati malam tanpa sholat, dan berbuka di bulan Rhomadhon, maka demikian (disebut) kurang agama. (HR. Bukhari dan Muslim)
Interpretasi Ilmiah
Apa sebenaranya tafsiran ilmiah dari kata Pikiran?
Seperti yang diketahui,  dalam pengetahuan modern otak dan jantung adalah dua organ utama yang bertanggung jawab dalam berpikir, kesadaran, persepsi, pemahaman, pengambilan keputusan, emosi dan proses berpikir. Otak memiliki miliaran sel yang beroperasi secara terus menerus bahkan saat tidur, dalam rangka menyelia kerja seluruh tubuh, dan jantung, berfungsi mengurus aktifitas otak,  dan seterusnya.
Otak perempuan lebih kecil
Ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa otak perempuan lebih kecil dari otak laki-laki hingga 10 %, dan ukuran jantung permpuan lebih kecil dari jantung lelaki. Dengan demikian terdapat perbedaan dalam jumlah sel-sel otak dan jantung, di mana perbedaan ini diperkirakan mencapai miliar sel! Oleh karenanya terdapat perbedaan mencolok dari jumlah sel-sel jantung dan otak antara perempuan dan laki-laki.
Para ilmuwan menegaskan bahwa perbedaan antara otak laki-laki dan otak perempuan sangat besar, yang berdampak terhadap perbedaan cara berpikir, perilaku, reaksi, dan berpersepsi terhadap segala sesuatu. Boleh jadi, di antara sekian sebab, pemicu utama terjadinya banyak perceraian di dunia ini disebabkan ketidak mampuan memahami perbedaan cara berfikir antar pria dan wanita ini.
Penurunan sel-sel otak pada perempuan
Sesungguhnya kemungkinan penurunan jumlah sel-sel otak pada manusia yang bisa berujung dengan penyaikt dimensia atau kehilangan memori lebih banyak menimpa kaum wanita dari pada lelaki, dikarenakan jumlah sel-sel otak lelaki lebih banyak, dan kita tahu bahwa penyebab dimensia adalah rusaknya sel-sel otak bersamaan dengan bertambah tuanya usia. Dengan sedikitnya jumlah kandungan sel-sel otak perempuan dengan sendirinya akan mempercepat kemungkinan dimensia dibanding kaum lelaki.
Dalam penelitian yang dirilis oleh Harvard University (2007) Dr Jill Goldstein menyantakan bahwa ada perbedaan yang sangat besar antara akal lelaki dan permpuan, baik dalam jumlah besar atau berat atau cara menangani informasi, serta terdapat perbedaan jumlah sel masing-masing daerah pada otak. Sehingga dia disimpulkan bahwa secara umum, otak perempuan memang lebih kecil dari otak laki-laki.
Hal ini juga ditemukan ilmuwan Kanada baru-baru ini bahwa otak wanita lebih aktif dari pada otak lelaki oleh karena itu otak lelaki lebih baik dalam hal stabilitas dan kenyamanan dan tidur, sementara itu kita sering menemukan perempuan dalam kondisi dan tegang cemas dibanding laki-laki bahkan pada saat tidur dikarenakan otak lelaki kerap dalam kondisi tenang. Maka dari itu kaum perempuan harus mengusahankan untuk mengimbangi hal tersebut dengan memperbanyakan amal kebaikan misalnya yang dapat meningkatan ketenangan dan stabilitas otak pemiliknya.
Keistimewaan fungsi otak masing-masing
Otak lelaki dapat menangani lebih dari satu kasus pada waktu yang sama dan otak wanita menangani hanya satu kasus, Tapi otak wanita unggul dari otak lelaki dalam kemampuan menanggung rasa kepelikan dan kesabaran dalam mendidik anak-anak atau hal yang serupa Subhanallah, Allah memberikan fungsi spesifik masing-masing pada pria dan wanita sesuai tabiaat dan peranannya dalam kehidupan.
Para ilmuwan mencoba memahami realitas berpikir perempuan dan perbandingannya dengan pikiran laki-laki untuk menemukan lebih banyak perbedaan sehingga masing-masing memiliki keistimewaan. Tapi hasilnya, otak pria dan otak wanita bekerja dengan cara yang sempurna dan masing-masing menjalankan fungsinya secara optimal.
Koneksi otak perempuan kurang
Jumlah koneksi antara sel-sel otak neuron di otak perempuan lebih sedikit jika dibandingkan dengan otak laki-laki. Koneksi-koneksi yang terdapat di antara sel-sel otak sangat mempengaruhi kecepatan dalam berpikir dan mentransfer informasi lewat sel-sel otak, tetapi terdapat bagian yang bertanggung jawab pada emosi di otak perempuan yang lebih besar. Karenanya wanita lebih emosional, sentimental, dan mampu membangkitkan emosi sehingga sangat berpontensi dalam godaan dan memprovokasi emosi. Para ilmuwan mengatakan bahwa perempuan lebih mampu menangkap sinyal emosional daripada pria. Itu sebabnya Rasulullah saw bersabda :
(وما رأيت من ناقصاتِ عقلٍ ودين أغلبَ لذي ‏لبٍّ ‏ ‏مِنْكُن) dan  saya melihat kalian kurang akal dan agama (tetapi) sanggup mengalahkan akal (kaum) lelaki”.
Ini dapat dijadikan kesimpulan ilmiah bahwa perempuan sangat berpotensi dalam menarik dan memprovokasi emosi kaum lelaki walaupun sekarang kita sudah mengetahui bahwa otak perempuan kurang, atau lebih kecil! dari otak laki-laki.
Otak lelaki tergolong pada level spesialisasi tinggi di mana setiap bagian dari bagian-bagiannya memiliki kekhususan tersendiri dalam mengatasi berbagai masalah, sementara diketahui bahwa wanita ketika mengatasi suatu masalah hampir sebagian besar otaknya berfungsi. Hal tersebut merupakan kekurang bagi akal perempuan di mana kemampun untuk mengambil keputusan kurang unggul jika dibandingkan laki-laki yang dengan keistimewaan akalnya, lebih unggul dalam pengambilan beberapa keputusan dari berbagai permasalahan pada saat yang sama.
Para ilmuwan menemukan bahwa jumlah distribusi dan pengurangan unsur abu-abu (pada gambar) di otak berbeda antara pria dan wanita,  dan unsur ini semakin berkurang ketika perempuan tertimpa skizofrenia atau penyakit gangguan mental. Dan di sini kita menemukan bahwa otak pria lebih tahan dari waktu ke waktu dalam keadaan sulit. Itu pula sebabnya Rasulullah Saw mewasiatkan “Perlakukanlah wanita dengan sangat baik.“ [Bukhari dan Muslim], hadist ini menegaskan pentingnya perhatian lelaki terhadap perempuan, kasih sayang dan perbuatan-perbuatan baik yang menyenangkan lainnya.
Otak lelaki lebih efisien
Otak wanita sangat berat mengatasi keadaan sulit yang membuat perempuan menjadi lebih banyak tertekan dan khawatir daripada pria. Kekurangan ini dapat mengurangi kemampuan perempuan dalam memecahkan masalah, beradaptasi dengan keadaan, dan mendapatkan lebih banyak kebahagiaan. Bahkan otak wanita memproduksi lebih sedikit hormon serotonin (otak lelaki menghasilkan 50 % lebih beanyak). Hormon ini bertanggungjawab untuk kebahagiaan. Ini juga merupakan kekurangan bagi perempun.
Studi MRI dan tes IQ yang dilakukan pada pria dan wanita menunjukkan sedikitnya sel-sel yang terdapat pada wanita, sehingga kemampuan perempuan untuk melakukan perhitungan matematika kurang dari kapasitas lelaki.
Sebuah penelitian ilmiah dengan mengunakan MRI terhadap otak laki-laki dan permpuan, memperlihatkan otak perempun banyak terpengaruhi dalam kondisi stres dan kecemasan yang dihadapi sehari-hari dibandingkan laki-laki, oleh karena itu wanita perlu melakukan stabilisasi dengan amalan-amalan kebaikan seperti misalnya bersedekah kepada orang miskin, dan memuliakan para tamu. Dengan begitu akan memberikan kekuatan tambahan dalam menahan tekanan psikologis. Demikianlah Rasulullah Saw mewasiatkan kepada kaum perempun: “Wahai kaum perempuan bersedekahlah dan perbanyak istiqfaar….”

Kesimpulan
Dari pembahasan ini kita bisa menarik kesimpulan Mukjizat Ilmiah dari Hadist Rasulullah Saw dalam beberapa poin:
1. Deskripsi Nabi Saw terhadap permpuan bahwa mereka `kurang dalam pikiran` merupaka pengistilah ilmiah yang sangat terperinci dan tepat, di mana para ilmuwan telah membuktikan ukuran otak perempuan, jumlah sel-sel otak, ukuran jantung dan jumlah sel-sel jantung lebih kurang atau sedikit jika dibandingkan dengan otak dan jantung lelaki.
2. Otak dan jantung adalah organ yang bertanggungjawab dalam hal berpikir, berpersepsi dan berhitungnya manusia serta dalam merenungkan dan memahami sesuatu. Oleh karena itu kurangnya ukuran dan jumlah sel-sel otak dan jantung pada perempuan, menyebabkan pengurangan efisiensi dan tingkat persepsi dan kapasitas pengambilan keputusan dan kemampuan untuk perhitungan dan lain sebagainya.
3. Mengenai perkataan Nabi Saw kepada para perempuan “saya melihat kalian kurang akal dan agama (tetapi) sanggup mengalahkan akal (kaum) lelaki” merupakan realitas yang disimpulkan oleh para ilmuwan dewasa ini, bahwa otak wanita unggul dengan kemampuannya dalam membangkitkan perasaan pria, meneriman pesan-pesan emosional yang lebih dari laki-laki, maka dalam kasus ini perempun unggul seperti yang disabdakan Rasulullah Saw (أغلبَ لذي ‏لبٍّ ‏مِنْكُن) di mana tafsiran ilmiahnya: Meskipun kurangnya ukuran otak perempuan, tetapi memiliki kemampuan mengalahkan otak laki-laki yang lebih besar dikarenakan keistimewaan otak yang dia miliki.
4. Kurangnya akal perempuan tidak berarti mereka kurang dari laki-laki, karena Allah Swt melihat kepada  iman dan perbuatan baik manusia, dan Allah Saw tidak membedakan antara pria dan wanita kecuali dengan amal perbuatannya: “Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): “Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan…” [ AliImran : 195 ]
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun” [ An-nisaa : 124 ]
5. Sesungguhnya Allah menciptakan setiap jenis kelamin wanita atau pria berdasarkan karakteristik, dan sesuai dengan peranan yang akan mereka jalani untuk menjamin kelangsungan hidup di Bumi. Maka perempuan memiliki peranan rumit dan berat seperti melahirkan dan membesarkan anak dan memperhatikan kebersihan rumah, makanan, minuman, dan perhatian terhadap setiap anggota keluarganya. Apa yang akan terjadi jika Allah Swt menciptakan pria dan wanita dengan tingkat pikiran, akal, otak dan jantung yang sama? Mungkin akan mustahil karena keduanya tidak ada yang sanggup untuk menanggung beban pekerjaan rutin diu rumah, dan perempuan tidak mampu membangkitkan emosi pria atau menarik (mengoda) untuk menikah dan memiliki anak! Demikianlah Allah Swt menciptakan perempuan dengan otak dan jantung khas dan berbeda dengan lelaki untuk menjamin kontinuitas kebahagian hidup antara dua jenis insan ini.
6. Ilmuwan membuktikan bahwa otak wanita kurang efisien dalam mengatasi  masalah dan kekhawatiran, sehinga wanita lebih cenderung berkeluh kesah dan marah ketimbang lelaki, seperti yang ditegaskan oleh Baginda Saw: 

“......(karena) kalian kerap kali melaknat, dan tidak mensyukuri (mengingkari) kebaikan suami.” 


Ketika otak perempuan gagal dalam mengatasi suatu permasalahan kecil yang dia hadapai, maka ia mengeluh, marah, dan menolak kebaikan-kebaikan suaminya dan tidak mensyukuri (atau mengingkari) kebaikan suami, sementara pada lelaki, para ilmuwan telah membuktikan bahwa bagian otak yang bertanggungjawab untuk mengatasi masalah dan kekhawatiran lebih besar dan efisien.
7. Mungkin para perempuan akan bertanya bagaimana kita mengatasi kekurangan ini? Solusi dari permasalahan ini telah disampaikan Nabi Saw berupa metode terapi ilmiah dalam sabada baginda: “Wahai kaum perempuan bersedekahlah dan perbanyak istiqhfaar..”

Sedekah dan istiqfar merupakan dua hal yang meliputi nilai material dan abstrak, atau mencangkup pengobatan rohani dan fisik.
Seorang perempuan ketika bersedekah dengan hartanya, sesungguhnya ia tengah menyingkir dari kekuranagn tersebut dan merasa bahagia, penelitian telah menunjukkan bahwa dengan bersedekah dapat meningkatkan sekresi hormon serotonin. Maka dari itu Apakah kekurangan ini menunjukkan keterbalakangan perempuan atau sebagi penghormatan dan motivasi untuk merahih kebahagiaan dengan amalan-amalan sholeh ?
8. Adapun kurang dalam agama sangat jelas karena perempuan memiliki masa nifas (bersalinan) atau siklus menstruasi di mana memungkinkan mereka tidak sholat dan berpuasa selama masa ini…sementara laki-laki berpuasa di bulan Ramadan dan melaksanakan sholat melebihi kaum perempuan…seperti halnya kekurangan agama, hal tersebut tidak merendahkan perempuan, tetapi justu menunjukkan kelebihan dan keistimewaan perempuan atas kaum lelaki.
Maka dari itu, harus kita renungkan bahwa Baginda Saw ingin memuliakan kaum perempuan sehingga Beliau tidak mengatakan `kurang akal` lalu diam, tetapi Beliau mengkaitkan dengan kekurang agama, seperti halnya perempuan memilikia alasan (halangan) Syar`i untuk tidak sholat selama dalam nifas dan haid, begitu juga dengan kekurangan akal disebabkan jumlah sel-sel otak, karena Allah Swt telah mengkhusukan mereka dengan amalan-amalan yang sesuai dengan kerja otaknya.

[eramuslim | Amri Hatta, Lc | terjemahan dari situs: www.kaheel7.com]

Refrensi:

Posting Komentar