Catatan Kecil Tentang Yohanes, Yohanes, dan Yohanes

Sebelumnya kita sudah belajar sedikit tentang Matius yang 'mengarang' salahsatu kitab Perjanjian Baru berdasarkan surat-surat Paulus. 

Kemudian Lukas mengarang pula kitabnya dengan menggunakan Injil Matius sebagai sumber, dan Markus mengarang Injilnya dengan menggunakan Injil Matius dan Injil Lukas sebagai sumber. 

Lalu bagaimana dengan Injil Yohanes? 
Bukankah di dalam Islam Yohanes dikenal sebagai Yahya yang diakui sebagai seorang nabi? 
BETUL! Dalam Islam Yohanes memang seorang nabi. Tapi injil Yohanes bukan ditulis oleh Yohanes sang nabi, bukan pula oleh Yohanes murid Yesus, melainkan oleh Yohanes lain dari negeri "antah barantah" yang tidak pernah diketahui secara pasti dari mana asal-usulnya. Kenapa? Sebab Yohanes murid Yesus sudah wafat dibunuh oleh Raja Herodes Agerippa ke-I pada tahun 44 atau 66 M. Sedangkan Injil Yohanes baru ditulis sekitar tahun 100an M. 
Sementara itu sebagian kalangan menduga bahwa Injil ini ditulis oleh Yohanes Prebester, pendeta sidang Jemaat di Asia Kecil, yang hidup pada abad-I Masehi. Ia menulis Injilnya itu dengan maksud untuk menentang ajaran Corentus dan Irenius yang merupakan penerus ajaran Yesus yang sebenarnya. Tapi tahukah kalian bahwa demi mengelabui umat manusia -- khususnya umat kristen -- para petinggi gereja-gereja paulus (Pauline Churches) kemudian melakukan berbagai distorsi sejarah ke dalam alkitab sehingga Injil Yohanes seolah-olah ditulis oleh murid Yesus! 

Sampe di sini, sekali lagi Pak Bagus mengajak umat Kristen untuk berpikir cerdas menjawab sendiri pertanyaan logis ini: Kenapa injil yang bukan ditulis oleh murid-murid Yesus kalian percaya?

[Sumber: Islam Menjawab Fitnah]




Posting Komentar