Ini adalah awal dari cerita kenapa saya terpanggil untuk mulai mengumpulkan notes guna menjawab tuduhan-tuduhan ngawur para pendebat, bahkan penghujat Islam, agar tidak harus cape mengulang-ulang jawaban yang sama untuk pertanyaan yang sama tapi terus diulang-ulang seperti KASET RUSAK!
Dulu, sekitar 2 atau 3 tahun (sebelum tahun 2011) yang lalu saya menemukan tudingan miring tentang Al-Qur'an di salahsatu forum saling hujat agama 'edan-edanan' tentang ayat-ayat penciptaan manusia. Kendati tidak jelas pertanyaan sesungguhnya apa, tapi saya kira yang menjadi substansi tuduhannya adalah MENGAPA ayat-ayat Al-Qur'an "tidak konsisten" dan merujuk pada elemen yang berbeda-beda menyangkut penciptaan manusia? Bukankah itu sama artinya bahwa Al-Qur'an bukan kitab suci?
Begini tudingannya (sesuai tulisan asli tanpa edit):
QURAN, TULISAN NABI PALSU Muhamad, BUKAN ASUMSI ATAU REKAYASA:
(anda/Pembaca akan lihat sendiri KEGANJILAN/KEANEHAN AYAT INI, YANG DI KLAIM SEBAGAI WAHYU)
- Qs. ar rahman 55:14. Dia menciptakan manusia itu dari TANAH KERING SEPERTI TEMBIKAR.
- Qs. ash shaaffaat 37: 11 Maka tanyakanlah kepada mereka (kaum Musyrik mekah):"apakah mereka yang lebih kukuh kejadiannya ataukah apa 1274 (cat. kaki. maksudnya malaikat, langit, bumi dll) yang telah kami ciptakan itu?" sesungguhnya kami telah menciptakan mereka dari TANAH LIAT.
- Qs. faathir 35: 11 Dan allah menciptakan kamu dari TANAH kemudian dari AIR MANI , kemudian dia menjadikan kamu berpasangan (laki -laki dan perempuan)...".
- Qs. al mu'min 40: 67 Dialah yang menciptakan kamu dari TANAH kemudian DARI SETETES AIR MANI, sesudah itu DARI SEGUMPAL DARAH,..."
- Qs. ath thaariq 86: 5-6 Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan DARI AIR YANG TERPENCAR,
- Qs. abasa 80: 18-19 dari apakah allah menciptakannya ? dari SETETES MANI, allah menciptakannya lalu menentukannya 1558 (catatan kaki menentukan fase kejadian...)
- Qs. yaasin 36: 77 dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kami menciptakan dari SETITIK AIR (MANI ) , maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!
- Qs. as sajdah 32: 8 kemudian dia menjadikan keturunannya dari SARI PATI AIR YANG HINA (AIR MANI)
- Qs. ali imran 3: 59 sesungguhnya misal (penciptaan) 'ISA di sisi allah, adalah seperti (penciptaan) ADAM . allah menciptakan ADAM dari tanah, kemudia allah berfirman kepadanya; "jadilah" (seorang manusia) maka jadilah dia.
- Qs. al hijr 15: 28 dan (ingatlah),ketika tuhanmu berfirman kepada para malaikat:"sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari TANAH LIAT KERING (yang berasal) DARI LUMPUR HITAM YANG DIBENTUK.
- Qs.al mu'minuun 23: 12-14 dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari SUATU SARIPATI yang (berasal) dari TANAH. kemudia kami jadikan SARIPATI itu AIR MANI (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). kemudian AIR MANI itu kami jadikan SEGUMPAL DARAH, lalu SEGUMPAL DARAH itu kami jadikan SEGUMPAL DAGING dan SEGUMPAL DAGING itu kami jadikan TULANG BELULANG, lalu TULANG BELULANG itu kami BUNGKUS DENGAN DAGING. kemudia kami jadikan dia MAKHLUK YANG (BERBENTUK) LAIN...
- Qs. nuh 71: 17 dan allah menumbuhkan kamu dari TANAH dengan sebaik-baiknya.
- Qs. az zumar 39: 6 dia menciptakan kamu dari SEORANG DIRI kemudia dia jadikan daripadanya istrinya dan dia MENURUNKAN UNTUK KAMU DELAPAN EKOR YANG BERPASANGAN DARI BINATANG TERNAK. dia MENJADIKAN kamu DALAM PERUT IBUMU KEJADIAN DEMI KEJADIAN DALAM TIGA KEGELAPAN 1307 (catatan kaki. kegelapan dalam PERUT, kegelapan DALAM RAHIM, kegelapan DALAM SELAPUT YANG MENUTUP ANAK DALAM RAHIM)...
- Qs. an nisaa 4: 1 hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada tuhanmu yang telah MENCIPTAKAN KAMU DARI DIRI YANG SATU, dan dari padanya 263 (catatan kaki; menurut JUMHUR MUFASSIRIN ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan muslim. disamping itu ada pula yang MENAFSIRKAN daripadanya IALAH DARI UNSUR YANG SERUPA YA'NI TANAH YANG DARI PADANYA ADAM a.s diciptakan). allah menciptakan istrinya;...
Ringkasnya, saya jawab begini:
Al-Qur’an ada menyebutkan bahwa asal kejadian manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian. Agar diketahui juga oleh yang ingin tahu, kita sebutkan susunan ayat-ayat itu satu demi satu, merujuk pada apa yang anda tuliskan tadi.
Surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia seperti tembikar, (tanah yang dibakar)." Yang dimaksudkan dengan kata "shal-shal" di ayat ini ialah: Tanah kering atau setengah kering yakni "zat pembakar" atau Oksigen.
Dalam ayat itu disebutkan juga kata "Fakhkhar", yang maksudnya ialah "zat arang" atau Carbon.
Surat Al Hijr, ayat 28: "dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat; sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)." Di ayat ini tersebut juga "shal-shal", seperti telah saya terangkan. Sedangkan kata "Hamaa-in" di ayat tersebut ialah "zat lemas" atau Nitrogen.
Surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal dari pada "tanah." Yang dimaksud dengan kata "thien" (tanah) dalam ayat ini ialah "atom zat air" atau Hidrogen.
Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia dari pada Tanah Liat". Yang dimaksud dengan kata "lazib" (tanah liat) di ayat ini ialah "zat besi" atau Ferrum.
Surat Ali Imran ayat 59: "Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia." Yang dimaksud dengan kata "turab" (tanah) di ayat ini ialah: "Unsur-unsur zat asli yang terdapat di dalam tanah" yang dinamai zat-zat An-organis.
Surat Al Hijr ayat 28: "Maka setelah Aku (Allah) sempurnakan (bentuknya), lalu Kutiupkan ruh-Ku kepadanya (Ruh daripada-Ku)."
Dari ketujuh ayat Al-Qur’an ini, Allah telah menunjukkan tentang proses kejadiannya Nabi Adam sehingga berbentuk manusia, lalu ditiupkan ruh kepadanya sehingga manusia bernyawa (bertubuh jasmani dan rohani). Sebagaimana disebutkan pada ayat keenam tentang kata "turab" (tanah) ialah zat-zat asli yang terdapat didalam tanah yang dinamai zat An-organis. Zat Anorganis ini baru terjadi setelah melalui proses persenyawaan antara "Fakhkhar" yakni Carbonium (zat arang) dengan "shal-shal" yakni Oksigenium (zat pembakar) dan "hamaa-in" yaitu Nitrogenium (zat lemas) dan "thien" yakni Hidrogenium (Zat air). Jelasnya adalah persenyawaan antara:
- Fachchar (Carbonium = zat arang) dalam surat Ar Rahman ayat 14.
- Shalshal (Oksigenium = zat pembakar) juga dalam surat Ar Rahman ayat 14.
- Hamaa-in (Nitrogenium = zat lemas) dalam surat Al Hijr ayat 28
- Thien (Hidrogenium = zat Air) dalam surat As Sajadah, ayat 7.
Kemudian bersenyawa dengan zat besi (Ferrum), Yodium, Kalium, Silcum dan Mangaan, yang disebut "laazib" (zat-zat Anorganis) dalam surat As Shafaat ayat 11. Dalam proses persenyawaan tersebut, lalu terbentuklah zat yang dinamai protein. Inilah yang disebut "Turab" (zat-zat anorganis) dalam surat Ali Imran ayat 59. Salah satu diantara zat-zat Anorganis yang terpandang penting ialah Zat Kalium, yang banyak terdapat dalam jaringan tubuh, teristimewa di dalam otot-otot. Zat Kalium ini dipandang terpenting oleh karena mempunyai aktivitas dalam proses hayati, yakni dalam pembentukan badan halus. Dengan berlangsungnya "Proteinisasi", menjelmakan "proses penggantian" yang disebut "Substitusi". Setelah selesai mengalami substitusi, lalu menggempurlah electron-electron cosmic yang mewujudkan sebab pembentukan (Formasi), dinamai juga "sebab ujud" atau Causa Formatis.
Adapun Sinar Cosmic itu ialah suatu sinar yang mempunyai kemampuan untuk merubah sifat-sifat zat yang berasal dari tanah. Maka dengan mudah sinar cosmic dapat mewujudkan pembentukan tubuh manusia (Adam) berupa badan kasar (jasmaniah), yang terdiri dari badan, kepala, tangan, mata, hidung telinga dan seterusnya. Sampai disinilah ilmu pengetahuan eksak dapat menganalisa tentang pembentukan tubuh kasar (jasmaniah, jasmani manusia/Adam). Sedangkan tentang rohani (abstract wetenschap) tentu dibutuhkan ilmu pengetahuan yang serba rohaniah pula, yang sangat erat hubungannya dengan ilmu Metafisika.
Cukup jelas tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang anda sangka berselisih antara satu dengan yang lain mengenai penciptaan manusia (Adam). Ayat-ayat itu pada hakikatnya bukanlah berselisih, melainkan menunjukkan proses asal kejadian tubuh jasmani Adam (visible), hingga pada badan halusnya (invisible), sampai berujud manusia.
Rasanya penjelasan dari Al-Qur'an itu sendiri sudah cukup jelas bukan? Atau apakah anda sudah siap untuk dilanjutkan pada penjelasan proses asal kejadian tubuh dan rohani manusia dari segi ilmu metafisika? Nasehat saya, sebaiknya anda fahami yang wujud saja dulu. Sebab tentang segala sesuatu yang masuk dalam ranah ilmu ghaib dalam Al-Qur;an (bukan mistik, black magic atau white magic) akan sangat sulit untuk anda fahami, terutama jika anda sendiri tidak mengerti, apalagi mempercayai Al-Quran. Sementara itu, tolong jangan buru-buru menghakimi penjelasan di atas sebelum anda tanyakan sendiri kepada para ahlinya. Lain halnya jika anda sorang Genekolog, atau ahli lainnya. Cobalah tanyakan pada mereka, penjelasan di atas memenuhi kaidah sains dan teknologi atau atau tidak? Jika tidak, mungkin perlu sama-sama kita bahas lagi di ringkat pertanggungjawaban Thesis!.
Sampai di sini, saya yakin anda tentu sudah puas membaca riwayat hidup Nabi Muhammad Salallahu'alaihi Wassalam dari berbagai sumber, terutama tentunya dari sumber-sumber favorit anda yang mendikreditkan beliau. Terlepas apa pun cerita yang anda tanamkan di benak anda tentang beliau; satu hal yang pasti. Beliau tidak tahu tulis-baca, tidak pernah belajar ilmu kepada siapapun, tidak pernah berguru dan belum pernah sama sekali bergaul dengan cendikiawan dan para cerdik pandai. Kami menyebutnya "Ummi", atau dalam pengertian kalian bodoh. Pertanyaannya sekarang, Bagaimana "orang bodoh" ini dapat menjelaskan ilmu yang pada abad inipun masih dianggap rumit lebih dari 1400 tahun lalu? Darmanakah beliau belajar ilmu urai, kepada siapakah beliau belajar ilmu kimia, ilmu hayat, ilmu alam dan soal-soal kerohanian, kalau bukan wahyu dari Tuhannya, yakni Allah SWT? Dan tentu saja tidak mungkin beliau menerima wahyu dari Allah jika beliau bukan seorang Nabi dan Rasul Allah. Sederhana saja bukan?
Ohiya, adapun tentang mani (sperma) yang barangkali anda fikir sengaja saya kesampingkan, maka baiklah saya serahkan kepada ilmu pengetahuan modern saja untuk menjelaskannya kepada anda. Untuk itu, monggo silahkan singgah di sini.
[Sumber: Gus Mendem Menjawab Fitnah]
Posting Komentar