4. Isa itu jalan yang lurus supaya diikuti (QS. 43:61)

Mereka mengklaim Isa Almasih adalah Tuhan karena:
4. Isa itu jalan yang lurus supaya diikuti (QS. 43:61)


TANGGAPAN


Allah berfirman,

وَ لَمَّا جَآءَ عِیۡسٰی بِالۡبَیِّنٰتِ قَالَ قَدۡ جِئۡتُکُمۡ بِالۡحِکۡمَۃِ وَ لِاُبَیِّنَ لَکُمۡ بَعۡضَ الَّذِیۡ تَخۡتَلِفُوۡنَ فِیۡہِ ۚ فَاتَّقُوا اللّٰہَ وَ اَطِیۡعُوۡنِ

"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (Az-Zuhruf:61)
Hampir semua Kristen salah kaprah memahami ayat di atas yang mengira itu sebagai penegasan bahwa Nabi Isa Alaihissalam mengetahui segala sesuatu tentang kiamat, dan ayat tsb adalah ucapan beliau sendiri sebagai sang "jalan yang lurus". Itu sebabnya kenapa sering sekali kita jumpai ayat ini dijadikan hujjah untuk mendukung mimpi di siang bolong umat Kristen bahwa Nabi Isa Alaihissalam, atau yang mereka yakini sebagai Yesus Kristus, adalah Allah itu sendiri.
Ayat di atas bukan ucapan Nabi Isa Alaihissalam, melainkan Firman Allah yang menceritakan kepada umat manusia tentang tiga hal pokok, yaitu: 

  1. bahwa Nabi Isa Alaihissalam juga diberi pengetahuan tentang hari kiamat, dan beliau diutus oleh Allah antara lain untuk mengajarkan pengetahuan tsb kepada kaumnya; 
  2. bahwa kiamat itu pasti terjadi; dan 
  3. supaya umat beliau mengikuti jalan lurus yang ditunjukkan oleh Allah melalui nabi-Nya tsb agar selamat dari adzab pada hari kiamat dan hari-hari setelahnya.

Adapun tentang kiamat, Allah berfirman,

یَسۡـَٔلُوۡنَکَ عَنِ السَّاعَۃِ اَیَّانَ مُرۡسٰہَا ؕ قُلۡ اِنَّمَا عِلۡمُہَا عِنۡدَ رَبِّیۡ ۚ لَا یُجَلِّیۡہَا لِوَقۡتِہَاۤ اِلَّا ہُوَ ؕۘؔ ثَقُلَتۡ فِی السَّمٰوٰتِ وَ الۡاَرۡضِ ؕ لَا تَاۡتِیۡکُمۡ اِلَّا بَغۡتَۃً ؕ یَسۡـَٔلُوۡنَکَ کَاَنَّکَ حَفِیٌّ عَنۡہَا ؕ قُلۡ اِنَّمَا عِلۡمُہَا عِنۡدَ اللّٰہِ وَ لٰکِنَّ اَکۡثَرَ النَّاسِ لَا یَعۡلَمُوۡنَ

"Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. Al-A'raf: 187)

"Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit - kiamat)" (QS. An-Nazi'at:45)

Dua ayat di atas ini cukup menjelaskan bahwa, 

  1. pengetahuan tentang kiamat hanya ada pada Allah, namun 
  2. hal-ikhwal tentang kiamat dikabarkan oleh Allah kepada para nabi dan rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat mereka masing-masing, kecuali tentang kapan kiamat itu sendiri akan terjadi.

Di dalam alkitab, Yesus menegaskan maksud yang sama dengan dua ayat di atas saat ditanya kapankah terjadinya kiamat. Beliau menjelaskan dalam injil Markus sbb:

"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13 : 32) 

Jadi, menurut QS. Az-Zuhruf: 61, "jalan yang lurus" itu bukan Nabi Isa Alaihissalam, melainkan hanya Allah. Hal ini dipertegas lagi oleh Nabi Isa Alaihissalam sendiri melalui sabdanya dalam surah yang sama berikut ini: 

"Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus." (QS. Az-Zuhruf: 64)

Dalam alkitab, Yesus juga mengucapkan kalimat yang hampir sama, yakni penegasan kepada pengikutnya -- bahkan termasuk kepada iblis -- bahwa Allah adalah "Tuhanku dan Tuhan kamu" dan "hanya Allah lah yang harus disembah" sebagaimana tercatat dalam injil Yohanes dan injil Matius berikut ini:

".... dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yohanes 20:17)

" .... Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10)
Dengan demikian, menganggap Nabi Isa Alaihisaalam mengetahui segala sesuatu tentang kiamat dan mengartikan ayat-ayat di atas sebagai bukti bahwa Nabi Isa Alaihissalam adalah "jalan yang lurus", jelas merupakan anggapan yang keliru. Sebab tidak seluruh pengetahuan tentang kiamat diberitahukan oleh Allah kepadanya, dan jalan yang lurus sebagaimana dimaksud oleh beliau sendiri sesungguhnya adalah jalan Allah!
Karena itu, jika ingin selamat dunia dan akhirat, maka ikutilah jalan Allah, yakni segala yang diajarkan oleh semua utusan-Nya, termasuk dalam hal ini, yang diajarkan oleh Nabi Isa Alaihissalam!




Tanggapan untuk Isa Almasih Menurut Misionaris - di sini
Simak tanggapan untuk klaim ngawur mereka selanjutnya:

1  2  3  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  

Posting Komentar