Sahih Bukhari Volume 007, Buku 071, No. 629.
Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Nabi berkata, “Dia (seorang muslim) yang mati karena sakit perut adalah seorang martir (Syahid), dan dia yang mati karena wabah adalah seorang martir.”
Hadist aslinya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا تَعُدُّونَ الشَّهِيدَ فِيكُمْ قَالُو…ا يَا رَسُولَ اللَّهِ
مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ قَالَ إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ قَالُوا فَمَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ
Dari Abi Hurairah Ra ia berkata :Rasulullah Saw bertanya (kepada para sahabatnya), ”Siapakah orang yang mati syahid menurut kalian? Mereka menjawab, ”Orang yang terbunuh di jalan Allah, dialah yang mati syahid”. Rasulullah berkata, ”Kalau demikian, maka orang-orang yang mati syahid pada umatku itu sangat sedikit. ”Para sahabat bertanya: ”Wahai Rasulullah!, siapakah mereka itu? Beliau besabda: “Barangsiapa yang terbunuh di jalan Allah dia adalah syahid, dan barang siapa mati di jalan Allah dia adalah syahid, barang siapa yang mati karena tha’un dia adalah syahid, dan barang siapa yang mati karena penyakit dalam perutnya dia adalah syahid. [Imam Bukhari, dalam Kitab Al-Thib, Bab Mâ Yudzkar Fi-th-Tha’ûn, Hadits No 5292]
Telah menceritakan kepada kami abu ashim dari malik dari sumayy dari abu shalih dari abu hurairah, Rasulullah bersabda “meninggal karena saki perut adalah syahid dan meninggal karena lepra juga syahid [HR. Bukhari No.5292]
17. PENGEN PUNYA ANAK MIRIP SIAPA? NIH RESEPNYA! MADE BY JIBRIL
Sahih Bukhari Volume 005, Buku 058, No. 275.
Diriwayatkan oleh Anas: Ketika Abdullah bin Salam mendengar kedatangan sang Nabi di Medina, dia datang padanya dan berkata, “Aku akan bertanya padamu tiga hal yang TAK SEORANGPUN TAHU KECUALI SEORANG NABI. Pertama; Apakah tanda-tanda pertama dari hari Kiamat? Kedua; Makanan pertama apa yang dimakan orang disurga? Ketiga; Mengapa seorang anak mirip ayahnya atau ibunya?” Rasulallah menjawab, “Jibril baru saja memberitahuku jawabannya. Tanda pertama Hari Kiamat adalah akan ada api yg menyatukan orang-orang dari Timur dan Barat; makanan pertama orang di surga adalah hati ikan. Tentang anak yang mirip orang tuanya, jika seorang pria ngeseks dengan istrinya dan orgasme lebih dulu, maka anaknya akan mirip dia dan jika istri yang duluan orgasme, maka anaknya akan mirip istrinya. Mendengar ini Abdullah bin Salam berkata, “Aku bersaksi bahwa tidak satupun patut disembah selain Allah, dan bahwa anda sungguh-sungguh Utusan Allah.”
Hadits aslinya:
عن أَنَسٌ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ سَلَامٍ بَلَغَهُ مَقْدَمُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَأَتَاهُ يَسْأَلُهُ عَنْ أَشْيَاءَ فَقَالَ إِنِّي سَائِلُكَ عَنْ ثَلَاثٍ لَا يَعْلَمُهُن…َّ إِلَّا نَبِيٌّ مَا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ وَمَا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَمَا بَالُ الْوَلَدِ يَنْزِعُ إِلَى أَبِيهِ أَوْ إِلَى أُمِّهِ قَالَ أَخْبَرَنِي بِهِ جِبْرِيلُ آنِفًا قَالَ ابْنُ سَلَامٍ ذَاكَ عَدُوُّ الْيَهُودِ مِنْ الْمَلَائِكَةِ قَالَ أَمَّا أَوَّلُ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ فَنَارٌ تَحْشُرُهُمْ مِنْ الْمَشْرِقِ إِلَى الْمَغْرِبِ وَأَمَّا أَوَّلُ طَعَامٍ يَأْكُلُهُ أَهْلُ الْجَنَّةِ فَزِيَادَةُ كَبِدِ الْحُوتِ وَأَمَّا الْوَلَدُ فَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الرَّجُلِ مَاءَ الْمَرْأَةِ نَزَعَ الْوَلَدَ وَإِذَا سَبَقَ مَاءُ الْمَرْأَةِ مَاءَ الرَّجُلِ نَزَعَتْ الْوَلَدَ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّكَ رَسُولُ اللَّهِ.
Diriwayatkan dari Anas radhiallahu ‘anhu bahwa ‘Abdullah bin Salam ketika mendengar kedatangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dia mendatanginya dan bertanya tentang beberapa perkara. Dia berkata, “Saya ingin bertanya kepadamu tiga hal yang tidak ada yang mengetahui jawabannya kecuali nabi. Apa tanda pertama dari tanda-tanda hari kiamat? Apa makanan yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga? Apa yang menyebabkan seorang anak mirip dengan bapak atau ibunya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab, “Jibril baru saja memberitahuku.” Kemudian Ibnu Salam mengatakan, “Dia adalah musuhnya orang-orang Yahudi dari kalangan malaikat.” Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melanjutkan, “Tanda pertama dari tanda-tanda hari kiamat adalah munculnya api yang dapat mengumpulkan manusia dari timur ke barat. Adapun makanan yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga adalah daging kecil yang menempel di hati ikan. Adapun masalah anak, jika air laki-laki mendahului air wanita (untuk sampai ke rahim), maka akan menyerupai ayahnya, jika air wanita mendahului air laki-laki (untuk sampai ke Rahim), maka akan menyerupai ibunya.” Kemudian ‘Abdullan bin Salam pun mengucapkan, “Asyhadu an La ilaha illallah wa annaka rasulullah (Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya Anda adalah Rasulullah).” [HR Al-Bukhari no. 3329]
Pembuktian hadits:
Tentang Kiamat, dan makanan pertama penghuni syurga tidak dapat dujelaskan dengan ilmu pengetahuan karena bercerita tentang nubuat, yang hanya dapat dibuktikan apabila tiba waktunya peristiwa yang dinubuatkan tsb. Adapun tentang bagaimana seorang anak bisa mirip ibu atau ayahnya, simak penjelasannya di sini.
18. USUS MUSLIM LEBIH SEDIKIT
Hadis Muslim Vol.III,no.5113
Ibn Umar melaporkan bahwa Rasul Allah berkata bahwa muslim makan dengan satu usus, sedangkan kafir makan dengan tujuh usus.
Hadits aslinya:
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’, telah menceritakan kepada kami Ishak bin Isa telah mengabarkan kepada kami Malik dari Suhail bin Abu Shalih dari Bapaknya dari Abu Hurairah Ra, bahwa Rasulullah kedatangan tamu orang kafir, lalu Rasulullah menyeruh memerah susu seekor kambing untuk tamu, lalu diminum habis oleh tamu tersebut, kemudian beliau menyuguhkan lagi dan habis pula diminum olehnya, disuguhkan lagi iapun masih tetap meminumnya, sehingga akhirnya meminum habis susu perahan tujuh ekor kambing. Beberapa waktu kemudian dia masuk islam, Rasulullah memerintahkan memerah susu seekor kambing untuknya dan susu itu diminum habis olehnya, kemudian Rasulullah menyuruh memerah susu satu ekor lagi lalu diberikan pula kepadanya, tetapi dia tidak sanggup menghabiskannya, maka Rasulullah bersabda “Orang Mukmin meminum dengan satu usus (perut), orang kafir minum dengan tujuh usus (perut) [HR.MUSLIM : 3843].
Pelajaran dari hadits:
Makan dan minumlah sesuai takaran perutmu, karena sesuatu yang dihalalkan untukmu dapat berobah menjadi haram apabila engaku masukkan ke dalam perutmu melebihi takarannya.
19. TIDAK SHOLAT AKIBAT DIKENCINGIN SETAN DI KUPING
Sahih Bukhari Volume 2 Buku 21 no.245
Diriwayatkan oleh Abdullah: Seseorang disebutkan dihadapan sang Nabi dan dia diberitahu bahwa dia terus tidur sampai siang dan tidak bangun untuk shalat. Nabi berkata, “Setan kencing dikupingnya.”
Hadits aslinya:
Telah bercerita kepada kami, Ustman bin Abu syaibah telah bercerita kepada kami Jarir dari Manshur dari Abu Wa’il dari Abdullah Ra, dia berkata: Diberitakan kepada Rasulullah seseorang yg tertidur melewati malamnya hingga pagi maka beliau bersabda, “Itulah orang yang dikencingi syaitan pada kedua telinganya”, atau dia berkata, “pada telinganya”. [HR bukhari 3030, HR Muslim 1293]
20. SHOLAT MINTA HUJAN? BIAR AFDOL PAKE BAJUNYA DIBALIK!
Sahih Bukhari Volume 002, Buku 017, No Hadis 119.
Diriwayatkan oleh Pamannya ‘Abbas bin Tamim’s: Sang Nabi pergi untuk mendirikan Shalat Istisqa (shalat minta hujan) dan membalikkan bajunya.
Hadits aslinya:
Takhrij Hadist
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( شَكَا اَلنَّاسُ إِلَى رَسُولِ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قُحُوطَ الْمَطَرِ, فَأَمَرَ بِمِنْبَرٍ, فَوُضِعَ لَهُ فِي اَلْمُصَلَّى, وَوَعَدَ اَلنَّاسَ يَوْمًا يَخْرُجُونَ فِيه…ِ, فَخَرَجَ حِينَ بَدَا حَاجِبُ اَلشَّمْسِ, فَقَعَدَ عَلَى اَلْمِنْبَرِ, فَكَبَّرَ وَحَمِدَ اَللَّهَ, ثُمَّ قَالَ: “إِنَّكُمْ شَكَوْتُمْ جَدَبَ دِيَارِكُمْ, وَقَدْ أَمَرَكُمْ اَللَّهُ أَنْ تَدْعُوَهُ, وَوَعَدَكُمْ أَنْ يَسْتَجِيبَ لَكُمْ, ثُمَّ قَالَ: اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ, اَلرَّحْمَنِ اَلرَّحِيمِ, مَالِكِ يَوْمِ اَلدِّينِ, لَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ, اَللَّهُمَّ أَنْتَ اَللَّهُ, لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَنْتَ اَلْغَنِيُّ وَنَحْنُ اَلْفُقَرَاءُ, أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ, وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَى حِينٍ” ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ, فَلَمْ يَزَلْ حَتَّى رُئِيَ بَيَاضُ إِبِطَيْهِ, ثُمَّ حَوَّلَ إِلَى اَلنَّاسِ ظَهْرَهُ, وَقَلَبَ رِدَاءَهُ, وَهُوَ رَافِعٌ يَدَيْهِ, ثُمَّ أَقْبِلَ عَلَى اَلنَّاسِ وَنَزَلَ, وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ, فَأَنْشَأَ اَللَّهُ سَحَابَةً, فَرَعَدَتْ, وَبَرَقَتْ, ثُمَّ أَمْطَرَتْ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَقَالَ: “غَرِيبٌ, وَإِسْنَادُهُ جَيِّدٌ”
Dari ‘Aisyah Radliyallaahu ‘anh, bahwa orang-orang mengadu kepada Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam tentang tidak turunnya hujan. Beliau menyuruh mengambil mimbar dan meletakkannya di tempat sholat, lalu beliau menetapkan hari dimana orang-orang harus keluar. Beliau keluar ketika mulai tampak sinar matahari. Beliau duduk di atas mimbar, bertakbir dan memuji Allah, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya kalian telah mengadukan kekeringan negerimu padahal Allah telah memerintahkan kalian agar berdoa kepada-Nya dan Dia berjanji akan mengabulkan doamu. Lalu beliau berdoa, segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang merajai hari pembalasan, tidak ada Tuhan selain Allah yang melakukan apa yang Ia kehendaki, ya Allah Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Mahakaya dan kami orang-orang fakir, turunkanlah pada kami hujan, dan jadikan apa yang Engkau turunkan sebagai kekuatan dan bekal hingga suatu batas yang lama.” Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya terus menerus hingga tampak warna putih kedua ketiaknya, lalu beliau masih membelakangi orang-orang dan membalikkan selendangnya dan beliau masih mengangkat kedua tangannya. Kemudian beliau menghadap orang-orang dan turun, lalu sholat dua rakaat. Lalu Allah mengumpulkan awan, kemudian terjadi guntur dan kilat, lalu turun hujan. [HR Abu Dawud No. 535 -- Dia berkata: Hadits ini gharib dan sanadnya baik.]
Redaksi hadits dirobah. Dalam hadits aslinya, Rasulullah bukan membalikan baju melainkan membalikan selendangnya.
21. TIGA ANAK MATI SEBELUM PUBER = ORTU AKAN MASUK SURGA
Sahih Bukhari Volume 002, Buku 023, No Hadis 340.
Diriwayatkan oleh Anas: Sang Nabi berkata, “Seorang muslim yang tiga anaknya mati sebelum mencapai puber akan diberikan surga oleh Allah karena pengampunan-Nya bagi dia.”
Hadits aslinya:
Telah menceritakan kepada kami Muslim, telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami Abdurahman bin Alahsbahaniy dari Dzakwan dari Abu Said ra, bahwa seorang wanita pernah berkata kepada Rasulullah; “Sediakanlah untuk kami satu hari, maka beliau memberikan pelajaran untuk mereka dan diantaranya bersabda: “Siapa saja di antara wanita yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya melainkan mereka akan menjadi hijab (pembatas) dari api neraka, seorang wanita lalu berkata “bagaimana kalau ditinggal mati oleh dua orang anak?" beliau menjawab; “Dan juga oleh dua orang anak, bila mereka belum baliq. [HR. Bukhari No.1172]
Redaksi Hadits ini dirubah. Hadits aslinya berbunyi “bahwa anak-anaknya akan menjadi hijab, yaitu Pembatas dari api neraka, bukan seperti yang dituduhkan, karena dalam Hukum Islam setiap Dosa tetap dipertanggungjawabkan oleh masing-masing individu.
22. NYEWAIN SAWAH JUGA NGGA BOLEH? BUSET DAH! ATURAN GILA!
Sahih Bukhari, Volume 003, Buku 039, No Hadis 533.
Diriwayatkan oleh Jabir: Orang suka menyewakan tanah mereka untuk diolah dengan sepertiga, seperempat atau setengah dari hasilnya. Nabi berkata, “Siapapun yang punya tanah harus mengolahnya sendiri atau memberikan pada muslim secara gratis. Jika tidak, biarkanlah tidak terolah.”
Hadits aslinya:
Telah bercerita kepadaku Abdul Malik bin Suaib bin Al-Laits bin Sad telah bercerita kepadaku ayahku dari kakeku telah bercerita kepadaku Uwail bin Khalid dari Ibnu Syihab dia berkata: telah mengabarkan kepadaku Salib bin Abdullah bahwa Abdullah bin Umar biasa menyewakan tanah perkebunannya sampai dia mendengar bahwa Rafi bin Khadij telah melarang menyewakan tanah perkebunan, lantas abdullah menemui Rafi, dia berkata: wahai ibnu Khadij, apa yang engkau ceritakan katakan dari Rasulullah mengenai sewa menyewa tanah perkebunan. Dia menjawab “wahai abdullah saya mendengar dari pamanku dia pernah ikut serta pada Perang Badar, bahwa Rasulullah pernah melarang penduduk sini melakukan sewa menyewa tanah perkebunan, lalu Abdullah berkata, “Ssungguh aku tahu di zaman Rasulullah bahwa tanah perkebunan sering disewakan, karena Abdullah Khawatir dia tidak tahu bahwa Rasulullah telah melarang hal itu, lantas dia meninggalkan sewa menyewa tanah perkebunan. [HR. Muslim No. 2884)
Hadits lainnya:
Rafi bin Khadij berkata: "Kami adalah orang anshor yang paling banyak memiliki kebun dan kami mempekerjaan orang untuk menggarap ladang dan apabila ada hasil penggarapnya mendapatkan bagian dan apabila tidak mendapatkan hasil maka tidak mendapatkan bagian kemudian kami dilarang mempaktekan ini, namun kami tidak dilarang memberikan upah dalam bentuk uang [HR. Bukhari No.2521].
23. SEBENARNYA EMPAT, TIGA, ATAU DUA ORANG? PLIN PLAN!
Sahih Bukhari, Volume 003, Buku 048, No Hadis 811.
Diriwayatkan oleh Abu al-Aswad: "Aku pergi ke Medina di mana ada wabah penyakit dan orang-orang mulai meninggal dengan cepat. Aku duduk dengan Umar dan sebuah rombongan pemakaman lewat. Orang-orang memuji-muji sang mati. Umar berkata, “Sudah pasti Surga”. Lalu prosesi pemakaman lain lewat. Orang-orang memuji-muji sang mati. ‘Umar berkata, “Sudah pasti surga.” Lalu prosesi ketiga liwat. Orang-orang berbicara jelek mengenai si mati. ‘Umar berkata “Sudah pasti neraka.” Aku tanya Umar, “O Pemimpin orang percaya! Kenapa bisa begitu?” Dia berkata, “Aku mengatakan apa yang dikatakan sang Nabi. Dia bilang, ‘Allah akan mengijinkan masuk surga muslim manapun yang karakter baiknya disebut oleh empat orang.” Kami bertanya pada sang nabi, “Jika Cuma ada tiga orang?” Dia berkata, “Tiga juga bisa.” Kami bertanya, ‘Jika Cuma ada dua?” Dia berkata, ‘Dua juga bisa.’ Tapi kami tidak bertanya mengenai satu orang."
Hadits aslinya:
Telah menceritakan kepada kami Adam, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, telah menceritakan kepada kami Abdul Azis bin Syuhaib dia berkata, “Aku mendengar Anas bin Malik Ra, berkata “Mereka (para sahabat) pernah melewati satu jenazah lalu mereka menyanjungnya dengan kebaikan, maka Rasulullah bersabda “Pasti Baginya”, kemudian mereka melewati jenazah yang lain lalu mereka menyebutnya dengan keburukan, maka beliaupun bersabda “Pasti Baginya”, maka Umar bin Khatab, Ra, bertanya, Apa yang dimaksud pasti baginya, Beliaupun menjawab Jenazah pertama kalian sanjung dengan kebaikan, maka pasti baginya masuk syurga sedangkan jenazah kedua kalian menyebutnya dengan keburukan berarti dia masuk neraka, karena kalian adalah saksi-saksi Allah dimuka bumi. [HR.BUKHARI : 1278].
24. MUHAMMAD LUPA QURAN
Sahih Bukhari, Volume 003, Buku 048, No Hadis 823.
Diriwayatkan oleh Aisha: Sang nabi mendengar seseorang melantunkan Quran di mesjid dan dia berkata, “Semoga Allah memberkati orang itu. Dia membuat aku jadi ingat ayat anu dan anu dalam surah anu dan anu yang aku lupakan.”
Hadits aslinya:
Dari Aisyah Ra, ia berkata: "Nabi SAW mendengar seorang laki-laki di masjid sedang membaca (al-Quran), lantas beliau berkata: "Semoga Allah SWT merahmatinya (karena) sungguh ia telah mengingatkanku tentang ayat yang demikian dan demikian dari surah yang demikian."
Hadits senada dengan jalur yang sedikit berbeda tapi masih dari Aisyah RA dengan menggunakan kata “yang telah aku lupakan” (انسیتها):
Dari Aisyah, ia berkata: "Rasulullah SAW pada malam hari mendengar seorang laki-laki membaca (satu) surah, lalu beliau berkata: Semoga Allah SWT merahmatinya. (karena) Sungguh ia telah mengingatkanku tentang ayat demikian dan demikian, yang telah aku lupakan dari surah demikian dan demikian.”
Dalam riwayat lainnya, dengan penjelasan yang lebih terperinci disebutkan dengan jelas sosok yang telah mengingatkan beliau tersebut:
Dari Aisyah RA, ia berkata: Nabi SAW mendengar laki-laki sedang membaca (al-Quran) di mesjid, lalu beliau berkata: Semoga Allah merahmatinya (karena) sungguh ia telah mengingatkanku tentang ayat yang demikian dan demikian, yang aku lupakan dari surah yang demikian dan demikian. Dan Abbad bin Abdullah menambahkan, dari riwayat Aisyah: "Nabi SAW shalat tahajjud di rumahku, lalu beliau mendengar Abbad sedang shalat di masjid lantas beliau berkata: wahai Aisyah, apakah ini suara Abbad? Aku menjawab: "ya." Beliau bersabda: semoga Allah merahmati Abbad.”
Sepintas, tiga hadits di atas menggambarkan seolah-olah nabi Muhammad SAW pernah lupa beberapa ayat dari beberapa surah Al-Quran, dan melaui bacaan sahabat, beliau kembali mengingat ayat-ayat tersebut dan atas dasar itulah Rasulullah mendoakan sahabat dimaksud.
Untuk memahami muatan hadits ini, kita perlu menilik "Ishmah" atau kemaksuman sebagaimana telah berulang kali disebutkan sebagai barometer serta tolok ukur dalam mengenal, meyakini dan mendeskripsikan setiap Nabi Allah, termasuk tentu saja Nabi Muhammad SAW.
Mengenal, meyakini dan mendeskripsikan beliau sesuai dengan karakter ishmah berarti memuliakan dan mengagungkan beliau. Sebaliknya, mengingkari barometer tersebut berarti merendahkan beliau, baik secara langsung maupun tidak.
Riwayat-riwayat ini sekalipun terctulis di dalam kitab yang diyakini shahih, patut dipertanyakan - atau didalami makna yang sebenarnya - karena bertentangan dengan konsep kemaksuman. Yaitu kemaksuman para nabi dari sifat lupa. Apalagi hal ini menyangkut wahyu Allah. Prasangka bahwa beliau tidak luput dari lupa dalam hal ini akan menggugurkan klaimnya atas wahyu secara keseluruhan. Sebab dengan demikian tidak ada jaminan bahwa apa yang disampaikan oleh beliau tidak luput dari lupa.
Lebih dari itu al-Quran sendiri dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Nabi SAW tidak akan melupakan al-Quran:
سَنُقْرِئُكَ فَلا تَنْسى
"Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa." (QS. Al-A'la: 6)
Sementara dalam hadits lain disebutkan:
Telah menceritakan padaku Muhamad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Bakar telah mengabarkan kepada kami Ibnu Juraij telah menceritakan kepadaku Abdah bin Abu Lubabah dari Syaqiq bin Salamah, ia berkata “Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata: "Aku mendengar Rasulullah bersabda; “Alangkah buruknya bagi seorang yang berkata “saya telah lupa surat ini dan itu atau saya lupa ayat ini dan itu, akan tetapi ia dilupakan [HR. MUSLIM : 1316]
Perhatikan redaksi hadits pertama di atas. Nabi Muhammad berkata; "Semoga Allah SWT merahmatinya (karena) sungguh ia telah mengingatkanku tentang ayat yang demikian dan demikian dari surah yang demikian."
Ini dapat diartikan bahwa bacaan tsb mengingatkan beliau akan ayat A dan ayat B dari surah C yang ada hubungannya dengan ayat-ayat yang dibacakan oleh sahabat tsb. Kalimat itu juga menyiratkan bahwa beliau hapal ayat mana dari surah mana yang beliau maksudkan.
25. CEBOK PAKE 3 BATU
Sunan Abu-Dawud Book 1, Number 0041 —
Narasi Khuzaymah ibn Thabit: Nabi (saw) ditanya tentang pembersihan badan setelah buang air. Katanya: Caranya adalah dgn 3 batu yg bersih dari kotoran (tahi).
Hadits aslinya:
Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Muhammad Almak, dia berkata, telah menceritakan kepada kami Amru bin Yahya bin Said bin Amru Al Makki dari kakeknya dari Abu Hurairah ia berkata “Aku mengikuti Rasulullah saat keluar untuk buang hajat, dan beliau tidak menoleh (kekanan atau kekiri) hingga akupun mendekatinya. Lalu beliau bersabda “carikan untukku batu untuk aku gunakan beristinja dan jangan bawakan tulang atau kotoran hewan. Lalu aku datang membawakan kerikil diujung kainku, batu tersebut aku letakan di sisinya, lalu aku berpaling darinya, setelah selesai beliau gunakan batu-batu tersebut. [HR. Bukhari No. 151, 152]
Pelajaran dari hadits:
Dalam keadaan darurat, di mana tidak tersedia air bersih, maka batu dapat digunakan sebagai pengganti untuk membersihkan istinja. Namun apabila tersedia, maka batu bukan pilihan. Apalagi jaman sekarang, di mana air selalu tersedia di kamar mandi hampir setiap rumah, membersihkan diri dari istinja dengan batu tentu saja pantas disebut sebagai perbuatan bodoh! Dan Nabi tidak pernah mengajarkan hal-hal bodoh kepada siapa pun!
Wallahu A’lam
26. WANITA PUNYA CAIRAN MANI?
Sahih Muslim Book 003, Number 0614
— ………. Cairan mani lelaki berwarna putih dan cairan wanita berwarna kuning, dan jika mereka bersenggama dan air mani lelaki keluar terlebih dahulu, maka Allah memutuskan bahwa anak lelaki yang akan lahir, dan kalau vagina wanita dulu yang meraih orgasme maka Allah memutuskan bahwa anak perempuan yang akan lahir.
Hadits aslinya:
مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ وَمَاءَ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلاَ مَنِيُّ الرَّجُلِ مَنِيَّ الْمَرْأَةِ ذَكَرًا بِإِذْنِ اللهِ، وَإِذَا عَلاَ مَنِيُّ الْمَرْأَة مَنِيَّ الرَّجُلِ أُنْثًا بِإِذْ…نِ اللهِ
“Air mani laki-laki itu warnanya putih sedang air mani perempuan itu kuning. Apabila keduanya berkumpul, lalu air mani laki-laki lebih banyak dari air mani perempuan maka anak (yang akan lahir) laki-laki, dengan izin Allah. Bila air mani perempuan lebih banyak dari air mani laki-laki maka anak (yang akan lahir) perempuan, dengan izin Allah.” [HR Muslim no. 315]
Perhatikan kalimat penutupnya; semua kembali kepada "Bi Iznillah" (dengan ijin Allah). Shingga tidak ada kepastian anak yang akan lahir perempuan atau laki-laki sperti dalam hadits yang diplesetkan di atas!
Pembuktian hadits:
Ikhtiar untuk mendapatkan anak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan
Anak laki-laki: Ada beberapa cara yang bisa ditempuh serta hal yang perlu diperhatikan untuk kelak mendapatkan anak laki-laki. Menurut dr Suyanto, cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan hubungan seks sedekat mungkin dengan detik-detik terjadi matangnya sel telur atau masa ovulasi. Atau, paling lambat 12 jam sebelum dan sesudah masa ovulasi.
Untuk mendeteksi masa ini menurut Suyanto perlu diperhatikan berdasarkan kalender haid serta masa subur. “Caranya bisa dengan mendeteksi suhu badan basal. Taruh termometer di bawah lidah setiap pagi selama lima menit. Kalau pola suhunya nampak bivasik atau meningkat, berarti ada pada masa subur,” itu cara yang diberikan Suyanto.
Cara kedua, adalah dengan mencuci alat kelamin wanita dengan cairan natrium bikarbonat atau soda kue sebelum melakukan hubungan seksual. Tunggu 15 menit, dan barulah lakukan hubungan seksual.
“Vagina memiliki suasana yang asam sedangkan sperma basa. Fungsi dari natrium bikarbonat atau soda kue ini untuk membuat kondisi basa dari vagina,” jelas Suyanto.
Cara ketiga yang disarankan oleh Suyanto adalah lakukan hubungan seksual antara suami istri dengan puncak orgasme yang terjadi bersamaan. Jika orgasme ini tidak dilakukan bersamaan, sang istri nantinya bisa mengeluarkan cairan tertentu yang membuat suasana asam di rahim lebih dominan.
Cara keempat adalah dengan melakukan hubungan seksual dengan posisi suami mendekati istri dari arah belakang. Posisi ini untuk menghindari cairan asam yang sebelumnya terkumpul di dalam vagina agar tidak mempengaruhi sperma yang masuk ke rahim.
Cara kelima, Suyanto menyarankan untuk memperhatikan masa ejakulasi kala berhubungan seks. Pada saat puncak dimana pria mengalami ejakulasi, lakukan penetrasi paling dalam agar sperma bisa masuk melalui pintu leher rahim dan cepat masuk ke dalam rahim.
Sedangkan cara yang terakhir adalah dengan melakukan pantangan untuk tidak melakukan hubungan seks di luar masa subur. “Karena jika dilakukan di luar masa subur, kemungkinan besar akan jadi anak perempuan,” imbuh Suyanto.
Tehnik Alamiah untuk Dapatkan Anak Berjenis Kelamin perempuan.
Sebetulnya untuk mendapatkan anak perempuan dengan cara alamiah adalah dengan melakukan hal-hal yang berkebalikan dengan tehnik untuk mendapatkan anak berjenis kelamin pria.
Misalnya cara pertama, dengan tidak melakukan hubungan seks pada masa ovulasi atau masa subur. “Jika menginjak dua atau tiga hari sebelum hari H masa subur atau ovulasi, hentikan hubungan seks jika ingin mendapatkan anak perempuan,” saran Suyanto.
Bisa juga dengan cara kedua yaitu mencuci vagina dengan cairan garam meja atau garam dapur pada saat 15 menit sebelum melakukan hubungan seks.
Sedangkan hal ketiga yang perlu diperhatikan adalah sang istri tidak boleh mengalami masa puncak orgasme lebih dulu dibanding suami. “Atau lebih baik hindari sama sekali,” tegas Suyanto.
Cara keempat, lakukan hubungan seks dengan cara tubuh suami dan istri ada dalam posisi berhadap-hadapan. Kelima, suami hendaknya tidak melakukan penetrasi terlalu dalam. Sedangkan yang terakhir perlu diperhatikan adalah untuk melakukan hubungan seks secara teratur sampai dua atau tiga hari sebelummasa ovulasi atau masa subur.
27. MUSA NINJU MALAIKAT SAMPE MATANYA COPOT
Sahih Muslim vol.4:5851
“Abu Huraira melaporkan bahwa malaikat kematian dikirim kepada Musa untuk memberitahu panggilan Allah padanya. Ketika malaikat itu datang, dia (Musa) meninjunya hingga matanya copot keluar. Dia (Malaikat kematian) balik lagi ke Alloh dan berkata: “Kau kirim aku pada seorang Hamba yang tidak mau mati.” Lalu Allah mengembalikan matanya.
Hadits aslinya:
Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi’, dan Abad bin Humaid. Abad berkata telah mengabarkan kepada kami sedangkan Ibnu Rafi’ berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Razaq, telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata “Malaikat Maut diutus oleh Allahkepada Musa, maka ketika ia tiba dihadapannya, Musa lalu memukulnya hingga mencongkel matanya, lalu malaikat itu kembali kepada Allah seraya berkata “Ya. Allah engkau mengutusku kepada hambamu yang tidak menginginkan (disegerakan) kematiannya." Abu Hurairah melanjutkan ceritanya dan berkata “Maka Allah mengembalikan matanya dan berfirman “Kembalilah dan katakan kepadanya agar meletakan tangannya diatas punggung sapi, maka setiap bulu yang ia sentuh dengan tangannya akan ditangguhkan satu tahun umurnya, mendengar firman itu lalu Musa berkata “Ya Allah, apalagi setelah itu? Allah berfirman “akan datang kematian”, Musa berkata “kalau begitu sekarang saja, lalu Musa memohon kepada Allah agar (kuburnya) didekatkan dengan bumi kudus dengan jarak sejauh lemparan batu. Abu Hurairah melanjutkan ceritanya dan berkata “Rasulullah bersabda; “Jika aku ada di sana, niscaya akan aku beritahukan kepada kalian letak kuburannya yaitu pada sisi jalan di bawah pasir yang merah. [HR. Muslim No. 4374 dan No. 4375 | HR. Bukhari No. 1253 dan No. 3155]
Penjelasan hadits:
Kehebatan ilmiah dapat diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan oleh ilmu pengetahuan. Sebab ilmu pengetahuan tidak dapat menjangkaunya. Riwayat ini adalah bagian dari mukjizat yang dianugerahkan oleh Allah keada Nabi Musa.
Wallahu A’lam
[Sumber: Menjawab Fitnah Misionaris]
Posting Komentar