03. Seseorang tidak dipandang beragama bilat idak menegakkan ajaran Taurat dan Injil


03. SESEORANG TAK DIPANDANG BERAGAMA 
BILA TIDAK MENEGAKKAN AJARAN TAURAT DAN INJIL


Allah berfirman,

قُلۡ یٰۤاَہۡلَ الۡکِتٰبِ لَسۡتُمۡ عَلٰی شَیۡءٍ حَتّٰی تُقِیۡمُوا التَّوۡرٰىۃَ وَ الۡاِنۡجِیۡلَ وَ مَاۤ اُنۡزِلَ اِلَیۡکُمۡ مِّنۡ رَّبِّکُمۡ

"Katakanlah, "Hai ahli kitab, tidaklah kamu berada atas sesuatu (kebenaran) hingga kamu menegakkan (ajaran-ajaran) Taurat dan Injil." (QS. Al-Maaidah: 68).

TINJAUAN AL-QURAN
Kutipan lengkap teks terjemah ayat tersebut adalah sebagi berikut:

"Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil dan Al Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu" (QS. Al-Maidah: 68).

Oleh para misionaris, ayat tersebut sengaja dimutilasi, alias dikutip hanya penggalannya saja guna menutupi kebenaran yang sesungguhnya dalam upaya mereka mengelabuhi umat Islam awam yang jauh dari pusat informasi Islam.

Demi menunjang kepentingan misi Kristen, yang dicomot hanya bagian awal ayat saja, sedangkan bagian lain yang justru sangat substansial  tidak disertakan karena dorongan motifasi yang amat buruk. Tujuannya jelas, untuk memperdaya umat Islam seolah-olah Al-Qur'an lah yang menyatakan bahwa jika ingin beragama dengan benar, maka umat Islam harus menegakkan ajaran Taurat dan Injil dengan cara menerima dan mengikuti iman Kristen.

Perhatikanlah, kalimat cetak tebal (bold) dalam rangkaian ayat tsb sengaja dipenggal karena sejatinya justru merupakan kritik sangat tajam terhadap iman Kristen. Ini tentu saja sangat tidak disukai. Sebab ayat tersebut menegaskan bahwa ibadah para Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) tidak ada artinya sedikitpun kecuali bila mereka dengan benar menekuni dan mengikuti ajaran Taurat, Injil, dan Al Qur'an. 
Perlu digarisbawahi di sini bahwa yang dimaksud dengan Taurat dan Injil dalam ayat tersebut adalah Taurat dan Injil yang asli sebagaimana yang diturunkan oleh Allah kepada nabi Musa as dan nabi Isa as. Bukan yang oleh para bapa gereja awal dihimpun dalam bundel bernama Bibel atau Alkitab yang kemudian diimani oleh umat Kristen hingga dewasa ini.

Lalu, siapakah sebenarnya yang menegakkan Taurat dan Injil?

Inti ajaran para nabi dan rasul Allah dalam Taurat maupun Injil adalah Aqidah Tauhid. Dengan kata lain, orang yang mengaku sebagai rasul tapi tidak mengajarkan tauhid sudah pasti rasul palsu. Dan orang-orang yang mengikuti ajaran rasul palsu sudah pasti akan tersesat dan kelak akan celaka di neraka. Padahal ajaran Tauhid mudah ditemui baik dalam Taurat, Injil, maupun Al-Qur'an, seperti di antaranya:

Dalam Al-Qur'an yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw:

”Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Ankabuut:16)

"Katakan, Dialah Allah Yang Maha Esa" (QS. Al-Ikhlash: 1).

“Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus.” (QS. Az-Zukhruf: 64)

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?". 'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib." (QS. Ali-Imraan:116)

(Allah berfirman): "Hai Musa, sesungguhnya, Akulah Allah, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Naml: 9)

TINJAUAN ALKITAB
Dalam hal Tauhid (mengesakan Allah), umat Islam adalah satu-satunya umat yang sangat teguh menegakkan sekaligus ajaran dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur'an. Ironisnya, justru umat Kristenlah yang tidak menegakkan Taurat dan Injil, konon pula menegakkan Al-Qur'an? Penyebabnya adalah karena mereka lebih memilih mengikuti ajaran Paulus dan kroninya yang berujung pada penegakan doktrin Trinitas sebagai ganti ajaran Tauhid Isa Almasih

Dalam Kisah Para Rasul 2: 36, Paulus mengajarkan:

"Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Isa Almasih, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus".

Sedangkan Isa Almasih menegaskan bahwa Allah adalah Esa.

"Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!" (Ulangan 6: 4).

Sementara kitab Yesaya 45:5 mencatat firman Allah,  

“Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, kecuali Aku tidak ada Allah".

Ini sesuai dengan ajaran Isa Almasih,

"Jawab Isa Almasih: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa" (Markus 12: 29).

"Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Jesus Kristus yang telah Engkau utus." (Yohanes 17:3)

[Bersambung]



Anda sedang membaca jawaban Islam untuk klaim Kristen tentang ketuhanan
ISA ALMASIH MENURUT AL-QURAN, HADITS, DAN ALKITAB
BAGIAN-3

Simak Juga Bagian:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12



Maraji:
1. Terjemah Al-Quran Al-Kariim
2. Alkitab LAI 1999
3. Buku Dialog Santri Pendeta, Masyhud MS, Pustaka Dai
4. Muallaf meluruskan Pendeta, H. Insan L.S. Mokoginta (Wenseslaus), Yay. Muhtadien Jakarta

Sumber: Abu Rifkah | media.isnet.org 

Posting Komentar