Kesabaran Yang Sia Sia, Meladeni Gugatan Kedodoran!

Seperti sudah pernah saya sebutkan sebelumnya, maka bila dicermati, mudah ditebak bahwa "ngeyeler" Theos Anner ini cuma copas tulisan tentang Islam yang sama sekali tidak difahaminya dari sumber sumber yang tidak jelas pula, lalu dengan itu dia nekad "jual jamu ekstrak cacing kremi", seolah semua itu adalah hasil studinya sendiri yang coba dibuktikannya dengan menampilkan tulisan panjang lebar hasil copas yang ironisnya, sudah kita kenal sebagai ANALISIS TELEK! 

Demikian halnya dengan yang berikut ini. Bermodalkan tulisan yang sama sekali tidak difahaminya tadi, dengan jumawa dia menantang saya untuk H2H.

Guna memenuhi tantangannya dan demi menghormati para pini sepuh yang selama ini dengan sabar menjadi mentor saya menimba pengetahuan tentang THEOTOLOLOGI, maka saya tawarkan (dan disanggupinya) agar H2H yang diingininya itu dilaksanakan di atas ring H2H WITH GMDKK.

Berikut adalah salinan H2H dimaksud yang sudah disepakati sedianya dibatasi waktunya maks. hanya 2 jam (masing masing 1 jam untuk dia dan saya), dan seharusnya dimulai pada jam 22:00 WIB (agar berakhir jam 00:00 WIB), tapi dibuatnya "molor" selama 1 jam, hingga terpaksa dimulai jam 23:00 WIB.

Dia mengawali tantangannya dengan ini ....
        
Membaca sekilas "pengantar" yang disodorkannya, maaf saya skipped karena terlalu berteletele, maka apa yang kemudian saya fahami sebagai substansi dari pemaparannya adalah bahwa Theos Anner menuding Allah SWT dan Rasul-Nya, Nabi Muhammad SAW telah melakukan KECURANGAN terhadap tantangan dari Allah SWT sendiri kepada siapapun yang mampu membuat ayat ayat semisal ayat Alquran seperti disebutkan dalam QS.52:34.

Faktanya, menurut yang dia yakini, adalah: 
  1. Seorang pagan bergelar "dokter" (?) bernama Al Nadr Ibn Al-Haritz berhasil dengan gemilang menuliskan ayat ayat yang menyerupai ayat ayat Alquran,
  2. Karena itu, dan atas satu satunya alasan itu pula, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan pengikutnya untuk membunuh Al Nadr Ibn Al-Haritz!
  3. Ini membuktikan bahwa (a) ayat ayat menyerupai ayat ayat Alquran tidak sulit untuk ditulis oleh siapa saja, (b) manusia yang berhasil "membuktikan" pendapat tsb harus dibunuh, dan (c) Alah tidak Mahabenar dengan segala firman-Nya!
Paling tidak, demikian yang saya fahami dari cerita panjang lebar Theos Anner yang kemudian menyimpulkan POKOK PERSOALAN dalam gugatannya tsb seperti yang saya lingkari dengan tinta merah dalam SS dibawah ini:


Sekali lagi maaf, penjelasannya terpaksa saya skipped bukan karena ingin menyembunyikan informasi, tapi karena saya anggap terlalu berteletele. (Silahkan klik link diatas jika berminat untuk membacanya). 

Cerita tentang Ibn Nadr ini sebenarnya sudah sejak lama menjadi bagian dari propaganda kosong para misionaris, para pengidap Islamophobia, khususnya di dunia barat, untuk menyerang kredibiltas Rasulullah SAW dan agama islam. 

Jika terpaksa diteruskan, saya sendiri percaya perdebatannya akan memakan waktu berjam jam mengingat terkait topik ini ada demikian banyak referensi "simpang siur" yang beredar di dunia maya dan kebanyakan dari cerita cerita itu sendiri masih perlu diluruskan!

Misalnya saja seperti yang ditulis oleh Theos Anner ini. Ayat QS.52:34 itu dengan seenak perut diartikannya -- bahkan menyisipkan kata dalam kurung -- sebagai tulisan yang boleh mirip, serupa, atau sama dengan Hadits! Padahal nash aslinya tertulis jelas begini:

فَلْيَأْتُوا بِحَدِيثٍ مِثْلِهِ إِنْ كَانُوا صَادِقِينَ
Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat yang semisal Al Quran itu jika mereka orang-orang yang benar. (QS. Ath-Thur : 34)

Jelas anggapannya ini SALAH! Sebab yang diminta adalah ayat ayat menyerupai ayat Alquran, dengan bahasa Alquran, sesuai dengan metoda penulisan ayat ayat Alquran, dan yang jelas, tidak sama dengan bahasa Hadits.

Saya hampir yakin bahwa Theos Anner tidak memiliki cukup pengetahuan untuk memperdebatkan isu ini kecuali pada akhirnya akan mengajak lawan debatnya sama sama berkubang dalam sorak sorai debat kusir a'la CERDAS CERMAT panitia OSIS tingkat SMP!

Itu sebabnya kenapa karena waktunya sangat sempit, saya terpaksa langsung ke pokok persoalan, yaitu meminta BUKTI tulisan Ibn Nadr yang diisukan sebagai alasan kenapa dia terbunuh!

Ini adalah klarifikasi awal untuk PEMBUKTIAN sejauh mana dia mengerti apa yang ditulisnya sendiri. 

Ternyata SEKALI LAGI TERBUKTI bahwa memang dia tidak mengerti apa yang justru sedang digadang gadangnya, karena MATERI TERPENTING dari seluruh hasil copasannya untuk menggugat Islam, sama sekali tidak mampu dia hadirkan!

Bagaimana mungkin dengan besar kepala menantang orang lain debat jika materi utama sebagai "barang bukti" yang ingin diperdebatkan sama sekali tidak tersedia?

Padahal jika memang ada, maka tanpa perlu kehadiran seorang ahli sekalipun, saya percaya setiap netter Islam yang pernah belajar "bagaimana" caranya membaca Alquran tidak akan menemukan kesulitan berarti untuk memastikan apakah benar tulisan Ibn Nadr itu serupa dengan ayat ayat Alquran atau tidak, dan saya yakin pastinya, TIDAK!

Dengan demikian, tanpa perlu diperdebatkan panjang lebar sekalipun hal itu sudah dengan sendirinya mengisyaratkan bahwa sebenarnya ada "alasan lain" kenapa pada akhirnya Ibn Nadr "dikabarkan" terpaksa menjalani eksekusi mati!

Perdebatan tentang Ibn Nadr ini sebetulnya lumayan kompleks karena melibatkan sisi sejarah keislaman awal dan beberapa tokoh penting pada masa itu, namun tidak akan pernah sampai pada kebenaran sejati bila dibahas dalam format debat kusir, apalagi oleh orang yang tidak mengerti ceritanya pula! 

Oleh karena itu, sebelum terlanjur jadi ajang ngalor ngidul, saya merasa perlu untuk lebih dulu meyakinkan diri saya sendiri, sebetulnya "ngeyeler" ini mengerti apa yang ditulisnya atau tidak? 

Tapi karena belum apa apa dia sudah kedodoran sendiri ketika dimintai konfirmasi awal sebagai syarat untuk melanjutkan perdebatan ini, maka saya beri dia kelonggaran, bahkan sampai kebebasan untuk memilih sendiri alternatif waktu lain, pada hari lain, atau pada kesempatan lain, guna menuntaskan tantangan debatnya kepada saya. Tapi karena alasan yang saya yakini pasti benar, yakni dia memang tidak menguasai materi debat ini, akhirnya Theos Anner memilih MENYERAH di tengah jalan! 

Terlepas apapun dalihnya, termasuk alasan pilu yang sangat menyayat hati misalnya dengan mengatakan bahwa keputusannya untuk menyerah bukan karena sadar tidak dapat menghadirkan bukti, tapi lebih karena menganggap saya melanggar aturan yang, lucunya, tidak pernah ada, sama sekali tidak dapat menolongnya untuk menyelamatkan muka!

Dalih menyedihkan itu justru semakin menunjukkan bahwa sebenarnya Theos Anner tidak lebih cerdas dari yang dia pikir sendiri!

Kita semua ma'fum bahwa seperti lazimnya dalam sebuah perdebatan yang bermartabat, menyerah adalah menyerah, TITIK! Tidak perlu lagi embel embel begini atau begitu seperti yang coba dijadikannya sebagai justifikasi untuk sebuah excuse atas KEKALAHAN TELAK yang dideritanya, bahkan jauh sebelum debat itu sendiri berjalan sebagaimana mestinya! 

Jadi, menurut saya ini bukan cara apologist sejati, tapi seperti sering disebut para pini sepuh saya, cuma akal akalan klise nan abadi dari laskar kristus odong odong!

Ini buktinya ....

SUMMARY DARI THREAD INI

A. Analisis Telek yang dijadikan dasar sekaligus pengantar pembahasan ini terlalu berteletele bahkan cenderung bias ke berbagai persoalan lain yang boleh jadi memang terkait, tapi boleh jadi pula sama sekali tidak ada hubungannya dengan isu utama yang sedianya akan dibahas. 

B. Yang dimaksud sebagai POKOK PERSOALAN dalam thread ini tidak jelas, tidak terformulasi, dan tampaknya tidak difahami oleh oleh Theos Anner sendiri, sehingga dia tidak dapat membedakan mana bahasan yang substansial dan mana yang bukan. Perhatikan bagaimana dia lebih menganggap penting membahas terminologi "Bihaditsin Mitslihi" ketimbang menyadari bahwa menghadirkan ayat ayat yang menyerupai ayat Alquran tulisan Ibn Nadr sebagai titik tolak paling mendasar dari pembahasan ini adalah hal yang utama.

C. Dalam kebingungannya menyikapi permintaan klarifikasi untuk poin B, Theos Anner malah berdalih ke hal hal yang tidak relevans, misalnya mempersoalkan tata tertib H2H dan "pelanggaran" yang saya lakukan, padahal segala keberatannya tsb tidak diatur di dalam tata tertib yang berlaku di H2H With GMDKK.

D. Dokumentasi H2H ini membuktikan dengan telak bahwa Theos Anner GAGAL TOTAL mempertahankan ANALISIS TELEK yang dibuatnya sendiri, dan dengan ini ybs sekali lagi dinyatakan NYUNGSEP di lapak sendiri!

Demikian.



Posting Komentar