I. Soteriologi, Perlengkapan Keselamatan

1. Kasih Karunia.
Dalam bahasa Grika, kasih karunia adalah “Charis” yang berarti pemberian yang dilakukan dengan bebas tanpa adanya tuntutan atau harapan pengembalian. Dalam bahasa Latin adalah “gratia” (kata benda), “gratis” (kata sifat). Kasih karunia adalah anugerah yang tak selayaknya diterima, yang tak semestinya dan yang tak sepantasnya dianugerahkan kepada orang berdosa. Anugerah itu tidak seharusnya diterima karena manusia seharusnya mendapat murka Allah (Roma 9:22), tidak sepantasnya diterima karena manusia tak dapat menerimanya dengan bekerja (Efesus 2:1-9; Titus 3:4-7), dan tidak pada tempatnya diterima karena pada manusia tak ada sesuatu yang pantas untuk menerimanya (Roma 2:23-25).
Menurut W.E. Vine bahwa di pihak pemberi, dalam kasih karunia adalah kecenderungan yang bersahabat yang memunculkan tindakan yang baik hati, yang berkemurahan, penuh kasih setia, yang berkemauan baik secara umum. Dalam hal ini ada penekanan pada kebebasan dan universal serta sifatnya yang spontan, seperti misalnya dalam kemurahan penebusan oleh Allah serta kesukaan atau kesenangan yang direncanakan bagi penerima. Oleh sebab itu kasih karunia bertentangan dengan hutang (Roma 4:4,16), dengan pekerjaan (Roma 11:6), dengan Taurat (Yohanes 1:7). Di pihak penerima ada perasaan dikasihi, perasaan berterima kasih (1 Timotius 1:12).
Bila diaplikasikan pada keselamatan, kasih karunia berarti bahwa apa yang dituntut Allah yang kudus dan benar pada kita, telah disediakan olehnya sendiri. Keselamatan orang berdosa adalah pada standar absolut dari kebenaran Allah dan kasih karunia Allah telah mengadakan kebenaran yang dikehendaki dan dituntut olehNya. “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka.” (2 Korintus 5:19).
Kasih karunia berasal dari hati Allah Bapa (Roma 1:5,7), mengalir pada kita melalui Tuhan Yesus Kristus (Yohanes 1:17). Orang percaya dibenarkan oleh kasih karunia (Roma 3:24), diselamatkan oleh kasih karunia melalui iman dan bukan oleh pekerjaan (Efesus 1:6,7; 2:5,8). Roh Kudus adalah Roh kasih karunia (Ibrani 10:29) dan orang percaya tidak boleh menggagalkan kasih karunia Allah dalam hidupnya (Galatia 2:21; Ibrani 12:25).
Jadi manusia telah jatuh dalam dosa, tak dapat menyelamatkan diri sendiri. Manusia tak dapat membayar supaya ia selamat. Tetapi Allah telah menyediakan jalan keselamatan yaitu melalui Yesus Kristus, yang telah lahir, mati, dibangkitkan dan telah naik kembali ke Sorga. Pengadaan keselamatan bagi setiap orang yang menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat, tanpa membayar harga keselamatan, itulah kasih karunia Allah. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman dan bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah.” (Efesus 2:8).
Penjelasan atas pemahaman yang keliru tentang kasih karunia: Ada kalangan yang mengatakan bahwa kasih karunia Allah itu tak dapat dihalang-halangi atau “irresistible grace.” Pandangan ini berkaitan dengan keyakinan pemilihan tak bersyarat. Karena seseorang telah dipilih Allah untuk selamat, bagi dia kasih karunia akan datang, tanpa memperhitungkan responsnya kepada panggilan Allah, Sehingga kasih karunia yang menyelamatkan itu tidak dapat digagalkan oleh siapapun. Pandangan bahwa kasih karunia Allah tak mungkin dihalang-halangi adalah pandangan yang keliru dan perlu dijelaskan kekeliruannya dan kemudian diluruskan.
Kasih karunia Allah adalah Yesus mati untuk menebus manusia. Kristus mati untuk semua manusia (2 Korintus 5:15). Kasih karunia Allah menyelamatkan semua manusia (Titus 2:11). Namun walaupun kasih karunia adalah untuk semua manusia, tetapi tidak semua manusia selamat, karena keselamatan itu bersyaratMereka yang menerima Yesus itulah yang selamat (Yohanes 1:12). Yang menerima Yesus sebagai Juruselamatnya, yaitu yang menyambut kasih karunia Allah kepadanya. “Barangsiapa percaya kepadaNya, ia tidak akan dihukum, barangsiapa tidak percaya, ia telah berada dibawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.” (Yohanes 3:18). Orang yang tidak percaya, itulah orang yang menolak menerima kasih karunia Allah. Dan orang yang menolak kasih karunia Allah bukan karena ia tidak berhak atas kasih karunia Allah, tetapi karena ia menyia-nyiakan kesempatan untuk selamat. Orang yang tidak percaya itu menghalang-halangi kasih karunia Allah yang datang kepadanya. Dengan demikian terbukti bahwa kasih karunia Allah bukannya tak dapat dihalang-halangi.
Di tempat lain kasih karunia digambarkan sebagai sesuatu yang harus dimasuki. Supaya selamat, maka manusia harus masuk dengan iman kedalam kasih karunia. “Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk kepada kasih karunia ini.” (Roma 5:2a). Kasih karunia harus dihampiri dengan keberanian iman. “Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri tahta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4:16).
Jadi ajaran bahwa kasih karunia tidak dapat dihalang-halangi adalah keliru. Manusia yang tidak percaya, tidak mau bertobat, menghalang-halangi kasih karunia Allah. Manusia yang tidak percaya menghalang-halangi dirinya untuk masuk dengan iman ke dalam kasih karunia Allah. Ajaran sehat yaitu bahwa manusia selamat karena kasih karunia Allah saja, yaitu keselamatan sudah dikerjakan oleh Yesus Kristus dan tersedia dengan cuma-cuma tanpa membayar. Tetapi untuk berada di dalam keselamatan yang tersedia itu harus masuk dengan iman, “supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.” (Titus 3:7). Setelah berada di dalam keselamatan di dalam kasih karunia, “bertumbuhlah dalam kasih karunia dan pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.” (2 Petrus 3:18).
2. Penebusan.
Dalam bahasa Ibrani.
1). Gaal, yang berarti menebus saudara, membebaskan, membeli.
2). Padah, yang berarti membebaskan, memelihara.
3). Paraq, yang berarti mematahkan, melepaskan.
4). Kopher, yang berarti harga penebusan, pemuasan, penebusan
Dalam bahasa Grika.
1). Lutroo, yang berarti menebus, membayar tebusan.
2). Exagorazo, yang berarti membeli, menebus.
3). Agorazo, yang berarti pergi membeli, menebus.
4). Lutron, yang berarti harga penebusan, penebusan.
5). Antilutron, yang berarti harga tebusan.
Definisi. Penebusan (Inggris : redemption)
artinya membeli kembali, membayar harganya di pasar. Tindakan membawa kembali dari perbudakan, ketertawanan atau kematian dengan harga yang ditentukan. Tebusan (Inggris : ransom) adalah harga yang dibayar dalam transaksi penebusan, harga yang dibayar untuk melepaskan hamba atau orang yang terjual.
Ilustrasi pada orang Israel.
1). Israel sebagai satu bangsa ditebus dengan darah domba Paskah. Darah itulah yang mengadakan penebusan (Keluaran 8:22, 23; 12:1-28).
2). Orang Israel sewaktu-waktu ditebus dengan perak dan emas yang disebut sebagai uang tebusan (Keluaran 30:11-16; Bilangan 3:44-51).
3). Orang Israel mengalami “penebusan saudara, yang meliputi istri, hamba atau warisan yang terjual (Imamat 25; Rut 4; Yeremia 32:6-15).
Penebusan saudara harus memenuhi tiga kualifikasi, yaitu:
a ). Ia mestinya seorang keluarga dekat.
b ). Ia mestinya mau menebus warisan yang hilang atau terjual.
c ). Ia mestinya mampu membayar harga penuh penebusan.
Ini semua membayangkan Tuhan Yesus Kristus, Penebus saudara kita :
a ). Kristus menjadi saudara Penebus kita karena Ia lahir dari perawan (Ibrani 10:5-8).
b ). Kristus mau menebus manusia dari warisan yang tergadai karena dosa (Ibrani 10:5-8).
c ). Kristus sanggup membayar harga tebusan sepenuhnya (Wahyu 5:9; 14:3,4; Galatia 3:13; Titus 2:14; 1 Petrus 1:18-20; Matius 20:28; Efesus 1:7; Kolose 1:14; Roma 3:24, 25).
4). Orang Israel diberikan wahyu nama penebus yaitu Yehovah (Keluaran 3:14, 15; 6:1-6). Perjanjian Baru menunjukkan bahwa ini digenapi dalam Tuhan Yesus Kristus, Ialah Yehovah Penebus kita.
Kristus menebus kita orang berdosa dari pada hamba dari iblis.
1). Ialah Saudara Penebus kita (Wahyu 5:9,10; Roma 3:24).
2). Ia menebus kita dari segala kejahatan (Titus 2:13, 14; Mazmur 130:8).
3). Ia menebus kita dari kutuk hukum Taurat (Galatia 3:13; 4:5).
4). Ia menebus kita dari kerajaan gelap (Kolose 1:13, 14).
5). Ia menebus kita dari yang jahat, dari belenggu (Keluaran 6:6; Ulangan 15:15; Kejadian 48:16; 1 Raja-raja 1:29; 2 Samuel 4:9).
6). Ia menebus kita dari maut dan neraka. Penebusan terakhir nanti untuk tubuh kita (Roma 8;22, 23; Filipi 3:20, 21; 1 Korintus 15:52; Efesus 1:14; 4:30, Ayub 19:25-27; Hosea 13:14; Mazmur 49:15).
7). Ia akan membalas kepada musuh kita dan musuhNya sebagai pembalas darah. Setan akan berada dibawah penghukuman akhir dan Ia sebagai Saudara Penebus akan membalaskan darah orang-orang kudusNya (Mazmur 106:10; 107:2; Yeremia 15:21; Mazmur 136:24; Wahyu 6:9-11; 16:4-7).
Jadi dalam penebusan kita melihat bahwa Kristus telah menyerahkan hidupNya dalam korban penebusan dibawah penghakiman Allah atas dosa dan dengan demikian mengadakan penebusan, dan siapa yang menerima Dia berdasarkan hal ini menerima kelepasan dari hukuman karena dosa. Karya penebusan oleh Kristus selain meliputi masa lampau, juga untuk masa kini dan waktu yang akan datang.
3. Pendamaian
Arti Kata
1). Dalam bahasa Ibrani, Kaphar, artinya menutupi, mendamaikan, membersihkan, memperbaiki, berkemurahan, mengampuni. Inggris = atonement.
2). Dalam bahasa Grika, Katallage, artinya mengganti, merestorasi (kepada kehendak Allah, mendamaikan, merekonsiliasi. (Atonement).
3). Dalam bahasa Grika, Hilasmos artinya pendamaian, perdamaian, permufakatan (propitiation).
4) Dalam bahasa Grika, Hilasterion, artinya penghapusan, korban pendamaian (Inggris = propitiation), tutup pendamaian tabut (Mercyseat).
Definisi dan Penjelasan
Pendamaian berarti menutupi, menebus, memuaskan, membersihkan, mengampuni, berkemurahan, menentramkan, merekonsiliasi.
Kebenaran Allah berhadapan dengan keberdosaan manusia, menyebabkan murka Ilahi. Murka ini perlu diredakan. Kematian Kristus adalah pemuasan murka itu. Dalam kematian Kristus itulah hukuman atas pelanggaran hukum dilaksanakan, sebab upah dosa adalah maut. Dengan kematian Kristus hukum telah dipuaskan dan kebenaran ditegakkan. Itulah pendamaian.
Ilustrasi di Perjanjian Lama
1). Pendamaian Harian
Korban harian yang teratur di Tabernakel yang dipersembahkan sebagai korban pendamaian adalah korban yang menghasilkan penghapusan dosa. Berdasarkan korban-korban inilah Allah menerima orang Israel, baik pribadi maupun sebagai bangsa dan Allah memperkenankan mereka.
Contoh-contohnya adalah sebagai berikut :
1. Harun dan anak-anaknya dikuduskan untuk keimaman dengan jalan korban pendamaian (Keluaran 29:33-45; Imamat 8:34).
2. Mezbah tembaga dipersembahkan korban-korban pendamaian (Keluaran 29:36-37).
3. Musa mengadakan pendamaian untuk dosa Israel karena penyembahan berhala dalam pembuatan anak lembu emas (Keluaran 32:30).
4. Orang Israel didamaikan di dalam korban-korban yang ditentukan (Imamat 1:4; 4:20,26,31,35; 5:6,16,18; 6:7; 7:7; 12:7,8).
5. Harun mengadakan pendamaian untuk dirinya dan bangsa Israel (Imamat 9:7).
6. Orang kusta yang didamaikan sebelum dibawa ke kemah orang Israel (Imamat 14:18-31,53).
2). Hari Pendamaian
Di samping korban pendamaian harian secara teratur dan penumpahan darah, ada juga pendamaian tahunan. Hari ini adalah Hari Pendamaian. Ini adalah hari yang paling hikmat dalam sejarah nasional, dan yang terjadi pada hari ini memberikan kepada kita ilustrasi yang paling kaya mengenai arti yang sebenarnya dari pendamaian. Seluk-beluknya diliput secara penuh di Imamat 16; 23:26-32; Keluaran 30:1-10 dan Bilangan 29:7,14). Pada hari itu saja, Imam Besar mengadakan pendamaian untuk dirinya sendiri, seluruh bangsa dan tempat kudus. Hari ini juga yang ditunjuk sebagai “pemulihan tempat kudus” (Daniel 8:14, 14). Pada hari ini saja, Imam Besar ke dalam tirai, ke dalam Bilik Maha Kudus, dengan memercikkan darah pendamaian yang telah ditumpahkan di mezbah tembaga di atas tutup pendamaian, penutup Tabut Perjanjian.
Sesungguhnya inilah yang merupakan pendamaian. Darah ditutup pendamaian itulah yang merupakan pemuasan, pembersihan, pengampunan, penghapusan, pendamaian, rekonsiliasi. Inilah yang mengungkapkan Allah yang berkemurahan dan yang mengampuni.
Ilustrasi di Perjanjian Baru
Perjanjian Baru secara jelas mengungkapkan bahwa Perjanjian Lama membayangkan karya pendamaian Kristus. Penulis Ibrani terutama menangani korban-korban pendamaian dan menekankan upacara Hari Pendamaian. Yesus Kristus adalah imam dan korban yang menggenapi di dalam diriNya upacara Hari Pendamaian.
Ia mempersembahkan korban di salib Kalvari, mezbah korban Perjanjian Baru. TubuhNya dihancurkan dan darahNya ditumpahkan disana. Waktu kenaikanNya, Ia masuk ke dalam tirai Sorgawi dan tempat kudus yang sebenarnya. Disanalah Ia mempersembahkan diriNya dan darahNya di tahta Allah, tabut perjanjian dari Perjanjian Baru. Ia sendiri juga sebagai tutup pendamaian (Ibrani 6:19-20; Matius 27:51; Ibrani 9:1-28; 10:5-22; 13:11-15,20; Wahyu 1:18; 1:5).
Akibat dari karya Pendamaian Kristus :
1. Dosa orang percaya disucikan, bukan hanya ditutupi (1 Yohanes 1:5-7)
2. Orang percaya diterima Allah dalam kebenaran Kristus (2 Korintus 5:19-21)
3. Murka Allah dipuaskan, Ia ditentramkan, hukumNya dipertahankan (Roma 1:18; 2:5; 5:9)
4. Allah berkemurahan, berdamai dengan manusia berdosa (Lukas 18:13; Ibrani 9:5; 1 Yohanes 2:2; 4:10; Roma 3:25)
5. Rekonsiliasi telah terjadi, Allah dan manusia dapat berhadapan (Ibrani 2:17)
6. Orang percaya mempunyai tutup pendamaian yang terpercik darah di tahta Allah, dengan itu ia dapat mendekati Allah (Roma 3:25; Ibrani 4:16)
7. Kristus adalah Imam Besar Agung kita dan hidup dalam kuasa dari kehidupan yang tak berakhir (Ibrani 7:16)
8. Darah Yesus selalu tersedia untuk menyucikan sampai orang percaya dibawa kepada keadaan sempurna tanpa dosa (1 Yohanes 1:5-7; Wahyu 12:11; Ibrani 7:11)
4. Pemilihan oleh Allah
Dengan pemilihan kita maksudkan tindakan yang berkedaulatan dari kasih karunia Allah, yang dengannya Ia memilih di dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan mereka yang Ia tahu sebelumnya akan menerima Dia.
Kata Ibrani, Bawkheer berarti menyeleksi, memilih, orang pilihan (2 Samuel 21:6; Mazmur 89:3; 105:6; Yesaya 42:1, 43:20).
Kata Grika untuk memilih ialah Eklectos berarti terpilih, dipilih oleh Allah (1 Petrus 2:4,9; Wahyu 17:14; Roma 8:33; Kolose 3:12; Titus 1:1). Kata benda, pemilihan adalah Ekloge, yang berarti seleksi, pemilihan, tindakan pemilihan, orang yang terpilih (Roma 9:11; 11:5,7,28; 2 Petrus 1:10; Kisah 9:15).
Siapakah orang pilihan ?
1). Kristus adalah pilihan Allah (Lukas 23:35; 1 Petrus 2:4,6; Yesaya 42:1).
2). Malaikat-malaikat adalah pilihan Allah, yaitu malaikat-malaikat yang tidak jatuh bersama setan (1 Timotius 5:21).
3). Israel di Perjanjian Lama adalah bangsa pilihan (Roma 9:4; Yesaya 45:4; Roma 11:28; Ulangan 7:6).
4). Musa dan Harun adalah pilihan Allah (Mazmur 106:23).
5). Imam-imam juga dipilih sebagai pilihan Allah (Ulangan 21:5), namun banyak yang mati dalam dosa mereka.
6). Raja-raja juga dipilih, seperti Daud dan Saul, namun Saul mati di dalam dosanya (Mazmur 13:3; 1 Samuel 16:12; 20:30; 1 Tawarikh 28:5).
7). Nabi-nabi dipilih, namun ada nabi-nabi palsu juga (Yeremia 1:5; Wahyu 2:14).
8). Rasul-rasul dipilih Tuhan (Lukas 6:13; Kisah 9:15; 13:17; Kisah 1:2,24; 24:4; Yohanes 6:71). Tetapi ada juga rasul yang jatuh, seperti Yudas.
9). Gereja sekarang adalah pilihan Allah (Matius 20:16; 22:14; 24:22,31; Markus 13:20,22,27; Lukas 18:7; Yohanes 15:16,19; Roma 8:33; 11:5,7; 1 Korintus 1:27,28; 13:20,22,27; Lukas 18:7; Yohanes 15:16,19; Roma 8:33; 11:5,7; 1 Korintus 1:27,28; Efesus 1:4; Kolose 3:12; 1 Tesalonika 1:4; 2 Timotius 2:10; Titus 1:1; 1 Petrus 1:2; 2:9; 2 Petrus 1:10; Wahyu 17:14).
Aspek-aspek pemilihan.
Menurut Firman Allah ada 2 aspek utama pemilihan yaitu :
1). Pemilihan waktu tertentu. Ini adalah pemilihan untuk maksud sementara, bersifat positif atau negatif. Ini menunjukkan pemilihan Allah atas individu atau bangsa untuk menggenapi maksudNya. Contoh : Firaun, Musa, Koresy, Paulus, Israel, Asiria, Babilon.
2). Pemilihan kekekalan. Yang dimaksud adalah pemilihan yaitu meliputi tujuan yang kekal, berdasarkan kasih karunia. Bila berbicara mengenai pemilihan dalam hubungan dengan rencana keselamatan, pemilihan adalah tindakan yang berkedaulatan dari kasih karunia Allah yang dengannya Ia memilih di dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan semua yang Ia tahu sebelumnya akan menerima Dia.
Pemilihan dan Pengetahuan sebelumnya .
Pemilihan secara pokok didasarkan pada pengetahuan sebelumnya oleh Allah. Allah memilih mereka yang Ia tahu sebelumnya akan menerima Kristus. Kata Grika untuk “mengetahui sebelumnya” adalah “proginosko” dan berarti mengetahui sebelumnya. Kata Grika untuk “pengetahuan sebelumnya” adalah “prognosis” dan berarti pengetahuan sebelumnya. Kedua kata ini digunakan dalam kaitan dengan pengetahuan Ilahi, yang menunjukkan kemampuan Allah untuk mengetahui secara sempurna waktu yang akan datang. Firman Allah menyatakan bahwa pekerjaan Allah diketahui olehNya sejak permulaan (Kisah 15:18).
1). Kristus diketahui sebelumnya dan ditentukan sebelumnya untuk mati (Kisah 2:33; 1 Petrus 1:20).
2). Israel diketahui sebelumnya sebagai umat Allah di dunia (Roma 11:12).
3). Gereja juga diketahui sebelumnya (Roma 8:29,30; 1 Petrus 1:1,2).
Allah mengetahui sebelumnya siapa yang akan menjawab tawaranNya akan keselamatan di dalam Kristus, dan siapa yang menjawab pada tuduhan oleh Roh Kudus. Kata lain yang berhubungan adalah “melihat sebelumnya”, “memilih sebelumnya” (Inggris: fore or dain) seperti yang digunakan di 1 Petrus 1:20. Jadi karena Allah mengetahui sebelumnya segala sesuatu, karena Ia melihat sebelumnya, oleh sebab itu Ia dapat mengetahui sebelumnya dan menentukan sebelumnya, yang akan dibicarakan di bawah ini.
Menyatakan sebelumnya menunjuk pada nubuat, dan nubuat bukan penentuan sebelumnya (predestinasi) tetapi pengetahuan sebelumnya. Karena Allah mengetahui sebelumnya dan melihat sebelumnya, Ia juga mengatakan sebelumnya melalui nabi-nabi apa yang akan terjadi. Jadi, pemilihan didasarkan pada pengetahuan sebelumnya.
Syarat untuk pemilihan
Ada kalangan tertentu yang menyatakan bahwa dalam pemilihan oleh Allah tak ada syarat yang dipenuhi (Inggris : unconditional election). Pendapat ini sebenarnya keliru. Allah memilih dari kekekalan siapa-siapa yang akan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya. Menerima Yesus sebagai Juruselamat, yaitu beriman dan bertobat, itulah syarat yang akan terpenuhi, dan syarat yang terpenuhi itulah yang menyebabkan Allah memilih orang-orang tertentu untuk diselamatkan. Orang-orang tertentu yang terpilih sejak di kekekalan akan menjadi anak-anak Allah, karena mereka memenuhi syarat yaitu nanti akan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya.
Realisasi dari pengetahuan sebelumnya (foreknow; proginosko) oleh Allah kepada seseorang terjadi setelah ia percaya dan bertobat, dan sesudah itulah ia benar-benar menjadi orang pilihan. Apa yang di kekekalan masih merupakan pengetahuan sebelumnya atau pemilihan sebelumnya oleh Allah, terealisasi kepada seseorang saat ia percaya dan bertobat dan dimeteraikan Roh Kudus menjadi anak Allah. Baru saat itulah ia benar-benar menjadi orang pilihan, yaitu saat ia memenuhi syarat yaitu percaya dan bertobat. Jadi ajaran bahwa pemilihan itu tanpa syarat adalah keliru dan tidak Alkitabiah.
5. Penentuan sebelumnya oleh Allah
Kata bahasa Inggris “predestinate” artinya menentukan sebelumnya, bahasa Grika – Proorizo yang artinya menandai sebelumnya suatu garis batas, menentukan sebelumnya, memutuskan sebelumnya. Bila dibandingkan dengan pengetahuan sebelumnya, predestinasi digunakan untuk penentuan sebelum sesuatu terjadi, dan bersama dengan itu ada pengertian, ada kuasa untuk menjadikan penentuan sebelumnya itu terjadi. Jadi ini adalah tindakan kehendak yang hanya dapat disifatkan kepada Allah sendiri. Kita dapat mengatakan bahwa pengetahuan sebelumnya adalah mengenai pengetahuan sebelumnya bahwa hal-hal tertentu akan terjadi, sedang predestinasi adalah pengaturan dan penentuan sebelumnya bagaimana hal-hal tertentu akan terjadi. Pengetahuan sebelumnya mendahului penentuan sebelumnya (predestinasi). Pengetahuan sebelumnya bukan berasal dari pemilihan atau predestinasi. Pemilihan dan predestinasi didasarkan pada pengetahuan sebelumnya dari Allah.
Walau pemilihan dan predestinasi berjalan bergandengan, tetapi pembedaan mengenai keduanya perlu ditekankan. Pemilihan berarti Allah telah memilih untuk menyelamatkan mereka yang Ia tahu, sebelumnya akan menerima AnakNya. Predestinasi berarti bahwa Allah telah menetapkan sebelumnya bahwa mereka yang akan menerima Yesus akan menjadi anak-anak Allah. Jadi, predestinasi dapat dilihat sebagai : menjadikan pemilihan Allah itu terjadi sementara pemilihan menoleh ke pengetahuan sebelumnya, predestinasi melihat ke depan kepada nasib, namun keduanya didasarkan pada pengetahuan sebelumnya oleh Allah dan sama sekali tidak memperkosa pilihan manusia berdasarkan kehendak bebasnya. Penjelasan atas ayat-ayat yang berbicara tentang “predestinasi” :
Roma 8:29,30
Allah mempredestinasikan (menentukan sebelumnya) bahwa orang-orang yang Ia tahu sebelumnya (Inggris : foreknew) akan menerima Yesus dan percaya kepada-Nya (Yohanes 1:12) akan menjadi sama dengan gambaran AnakNya, dengan kata lain mereka ditentukan menjadi anak-anak Allah. Tetapi penentuan ini bukan untuk sekali selamat tetap selamat, seperti yang diajarkan kalangan tertentu. Penentuan atas predestinasi itu berupa penentuan bahwa mereka yang akan menerima Yesus Kristus nanti, selamat.
Efesus 1:5
Dalam kasih Allah telah mempredestinasikan kita (orang-orang percaya) oleh Yesus Kristus (through Jesus Christ – melalui Yesus Kristus – RSV) untuk menjadikan anak-anakNya, dan ini sesuai dengan kerelaan kehendakNya. Jadi dalam perlengkapan keselamatan, Allah telah menyediakan keselamatan di dalam Yesus Kristus, dan orang-orang yang telah diketahui sebelumnya (ayat 4) akan masuk Kerajaan Allah melalui Yesus Kristus, mereka itulah yang telah dipredestinasikan menjadi anak-anak Allah. Disini terjawab bahwa predestinasi itu terjamin adil dan benar, karena Allah melakukannya di dalam kasih, dan bahwa predestinasi itu bersyarat, yaitu hanya bagi mereka yang melalui Yesus Kristus (dengan kata lain yang percaya dan bertobat).
6. Panggilan
Arti kata dari bahasa Grika
1). Kaleo, artinya memanggil ke dalam kehadiran seseorang, mengundang, memanggil nama.
2). Kletos, artinya terpanggil, terundang.
3). Klesis, artinya memanggil pada, undangan.
4). Proskaleo, artinya memanggil kepada seseorang, mengundang.
Definisi
Panggilan adalah tindakan kasih karunia yang dengannya Ia mengundang manusia untuk menerima dengan iman keselamatan yang disediakan di dalam Kristus.
Yang terlibat dalam panggilan.
Siapa yang dipanggil ? Ia memanggil “barangsiapa”, Ia memanggil semua manusia kepadaNya (Matius 11:28; Yohanes 3:15,16; Roma 8:30; Wahyu 22:17; Yesaya 45:22; Matius 28:19,20; Markus 16:15; 1 Timotius 2:4; 2 Petrus 3:9; Matius 22:9). Allah mau menyelamatkan semua manusia.
Mengapa Allah memanggil ?
Ia memanggil supaya manusia dapat datang kepada pengetahuan mengenai Dia dengan jalan bertobat dan beriman di dalam AnakNya (Matius 3:2; 4:17; Markus 1:15; Kisah 2:38; 17:30; 2 Petrus 3:9; Yohanes 6:29; Kisah 16:31; 19:4; Roma 10:9,10; Yohanes 3:23).
Bagaimana Allah memanggil ?
Allah menggunakan berbagai alat untuk memanggil manusia kepadaNya.
1). Ia menggunakan Firman Injil (Roma 10:17; 2 Tesalonika 2:14).
2). Ia menggunakan pelayanan Roh Kudus untuk menuduh dan meyakinkan tentang kebenaran, dosa dan penghukuman (Yohanes 16:7-11; Kejadian 6:3; Ibrani 3:7-9).
3). Ia menggunakan pelayanan Injil dan orang-orang kudusNya juga (2 Tawarikh 36:15; Yeremia 25:4; Roma 10:14,15).
4). Ia menggunakan bagianNya dalam takdir Ilahi memanggil manusia kepadaNya (Roma 2:4; Yeremia 2:3; Yesaya 26:9; Mazmur 107:6).
Penjelasan
Sementara pemilihan oleh Allah terjadi di kekekalan, dengan berdasarkan pengetahuan sebelumnya dari Allah, panggilanNya sekarang menggema sepanjang abad dari waktu ke waktu dan akan terus menerus menggema sampai masa pertobatan manusia berakhir (Wahyu 2:21).

(Bersambung)

Posting Komentar