Mereka Bukan Pengikut Yesus, Tapi Pengikut Paulus!


17 January 2012 at 16:43
Sebuah tulisan dan ulasan dari seorang Muallaf Alexius Handoko ex. murid Pdt Jusuf Roni STT Apostolos, Jakarta yang sekarang menjadi Da'i.

Cara Yesus mendakwahkan Injil berbeda dengan Paulus.
Paulus menghalalkan segala cara dalam menyebarkan misinya.

Tidak banyak yang paham, bahkan yang mengaku Kristen sekalipun, bahwa antara nasrani dan Kristen memiliki makna yang berbeda. Nasrani menunjuk pada ajaran yang dibawa oleh orang yang berasal dari Nasareth yaitu Isa as atau Yesus (Mathius 2:23, 21:11; Markus 10:47).

Pengikutnya disebut Nashara/Nashoro (Hawariyun) bukan Kristen seperti yang kita kenal.

Orang Nasrani masih mengikuti ajaran tauhid yang diajarkan Yesus (Yohanes 17:3) dan masih menjalankan hukum taurat (Matius 5:17), serta menjalankan ajaran Abraham/Ibrahim yaitu khitan/sunat (Kejadian 17:9), TIDAK MAKAN BABI (Imamat 11:7) dan Tidak minum-minuman keras (Imamat 10:9).

Setelah Nabi Muhammad SAW datang, mereka meleburkan diri/masuk ke dalam Islam (Sejarah Gereja, Dr. Berkhof. Dr . I. Engklaar, BPK, hal 75).

Sedangkan Kristen adalah keyakinan yang mempercayai Isa as/Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat (Mesias). Keyakinan Ini berasal dari ucapan PAULUS di Antiokia, kira-kira tahuun 40 M setelah Yesus tiada. Pengikutnya lazim disebut orang Kristen.

“Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kisah Rasul 11:26).

Buku materi Pokok Agama Katolik karangan Dra. Damascena Ari Suarso C.B (Karunika, Jakarta 1985, hal 42) menyebutkan, nama Kristen tidak berasal dari Kristen itu sendiri, melainkan diberikan oleh penguasa Romawi saat itu. Nama Kristen oleh Romawi dipakai untuk mengejek orang yang dipandang budak. Sebutan Kristen juga mengandung arti politik sebagai gerakan mesias (ala Ratu Adil atau Juru Selamat).

Akidah maupun akhlak di antara keduanya berbeda. Nasrani berakhidah tauhid (meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melaikan Allah) sedangkan Kristen tidak. Dengan meleburnya kaum Nasrani ke dalam Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW -- seperti yang dikatakan Dr. Berkhof diatas -- maka setelah itu tidak ada lagi kaum Nasrani di muka bumi. Yang tinggal hanyalah kaum Kristen, pengikut Pulus.

Oleh Paulus, yang juga seorang YAHUDI, ajaran Yesus yang awalnya mengakui ketauhidan (meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melaikan Allah) DIRUSAK sedemikian rupa hingga banyak, bahkan banyak sekali hal-hal yang bertentangan dengan PIKIRAN SEHAT. Ayat-ayat Injil dipalsukan sedemikian rupa, disisipi kalimat-kalimat yang saling bertentangan, dan ironisnya itu semua diikuti tanpa reserve oleh para pengikutnya.

Dalam hal beribadah misalnya. Orang- orang Kristen sekarang ini melakukan dengan berlutut. Padahal nabi Isa as atau Yesus beribadah dengan bersujud (Mathius 26:39). Yang berlutut dan berdoa adalah cara Paulus (Kis 21:5, Kis 9:40, Kis 20:36).

Dalam berdoa
Umat Kristen tidak menengadahkan tangannya, padahal Yesus melakukan hal itu (Matius 14:19; Timotius 2:8).
Saat melaksanakan ritual ibadah, Yesus melakukanya seperti umat terdahulu, yakni membersihkan diri dulu atau berwudhu (Keluaran 40:31), melepaskan alas kaki (Keluaran 3:5), dan menghadap kiblat (1 Raja 8:44;48:2 Taw 6:34-38; Mazmur 5:7; Mat 5:17). Namun kini, hal-hal tersebut tidak mereka lakukan lagi.

Dalam hal kematian
Mayat orang kristen mengenakan jas lengkap dan dimasukan kedalam peti mati. Tata cara ini sama sekali tidak ada dalilnya dalam Injil -- bid’ah. Nabi Isa atau Yesus ketika wafat dikafani (Lukas 24;12; Yohanes 11:44; Yohanes 20:5)

Kenaifan dan “lucu” dalam injil, diantaranya:
  • Tuhan kalah ketika bergulat melawan Nabi Yacub as. (Kejadian 32:22-27)
  • Anak-anak Tuhan tertarik kepada kecantikan anak-anak manusia, lalu Tuhan Menyesal dan pilu hatinya melihat kejahatan manusia (Kejadian 6:1-8), Malaikat makan roti (Kejadian 19:3)
  • Tuhan punya banyak anak (anak-anak), mailaikatnya bule? (karena makan Roti)
Kemudian, para nabi yang seharusnya dihormati pun dilecehkan sedemikian buruk di dalam injil .
  • Nabi Nuh as. Mabuk-mabukan dan telanjang dalm kemahnya (Kejadian 9:18-27 )
  • Nabi Ismail as , berperangai seperti keledai liar (Kejadian 16: 11-12),
  • Nabi Luth menghamili kedua putri kandungnya (Kejadian 19:30-38),
  • Nai Yakub as. Menipu ayahnya sendiri (Kejadian 27 : 1-46),
  • Yahuda menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38:1-30),
  • Nabi Daud as. Menghamili istri orang yang akhirnya menurunkan Nabi Isa as atau Yesus (II samuel 11:1- 27; Mathius 1; 6),
  • Nabi Isa atau Yesus adalah nabi bodoh, idiot, emosional dan berakhlak bejad (Markus 11: 12-14; Yohanes 7 : 8-10; Yohanes 2:4), dan banyak lagi ayat – ayat lain yang membuat aku selalu bertanya – tanya tentang kebenaran Injil hatiku selalu kecewa dan malu bila membacanya.

Lebih gila lagi, Paulus berkata:
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin berlimpah kemuliaaNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa? “ (Roma 3:7).

Paulus juga berkata:
“Tetapi hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah." (Roma 5:20).

Itulah sebabnya, dalam menjalankan misinya, umat Kristiani (penyembah Yesus di tiang salib) sama sekali tidak mengindahkan norma-norma atau hukum yang ada. Semuanya adalah sah. Bahkan dengan semakin banyaknya dosa yang dibuat maka akan kian banyak pula kasih karunia Tuhan berlimpah-limpah.

ADA 5 INTISARI POKOK AJARAN PAULUS
  • Doktrin Trinitas,
  • Kepercayaan yang menyebutkan Yesus Juruselamat
  • Kepercayaan Yesus mati ditiang salib untuk menebus dosa warisan dari Adam as
  • Keyakinan Yesus telah bangkit dari antara orang mati lalu naik kelangit
  • Kepercayaan Yesus akan datang lagi pada akhir zaman.

Lantas, siapa sebenarnya Paulus yang "mengaku-ngaku" menjadi penerus Yesus itu?
Injil menyebutkan Paulus adalah musuh Yesus yang telah menyiksa para murid Yesus (Kisah Para Rasul 8:1-29; 26:8-11).

Untuk itu pada saudaraku sebangsa umat Kristiani/Nasrani/Katolik pelajarilah kembali dan renungkanlah Injil yang ada ditanganmu, dan beranikanlah membaca buku-buku Islam walaupun ada perasaan benci, kesal, jijik, takut, malu, hina, tiada guna, buang-buang waktu, dlsb, seperi yang pernah kualami.

Jangalah kau mendengarkan Islam/versi Islam dari lingkungan kalian sendiri. Memang mungkin banyak umat muslim juga tidak beraklahk Islami (Mengikuti ajaran Al-quran dan Al Hadist), tapi apakah itu yang menjadi penghalang untuk mengetahui kebenaran Allah dan kehidupan akhirat yang kekal?

Sekali lagi, renungkanlah! Semoga anda mendapat petunjuk dari Allah Subhanahuwata’ala .

Tiada maksud aku menjelek-jelekan Umat Kristen, apalagi untuk mempermalukan, sekali lagi, Tidak. Tulisan ini adalah sekedar membagi pengalaman dan penegetahuan yang aku miliki.

Selesai.

Penulis: Dulu Kristen taat yang kini masuk Islam dan menjadi Dai’
(ex murid Pdt Jusuf Roni STT Apostolos, Jakarta)
Alexius Handoko (Koko) – WNI Keturunan/Ustadz Abu Daud Muslim

Posting Komentar