“Hai Manusia! Tidak ada persiapan (paling baik) sebagaimana halnya susunan peraturan (perencanaan), tidak ada sifat Wara’ seperti mencegah gangguan, tidak ada derajad yang lebih tinggi daripada Sopan santun, tidak ada Syafa’at sebagaimana Taubat, tidak ada Ibadah sebagaimana Ilmu, tidak ada Shalat sebagaimana (disertai rasa) Takut (Khauf), tidak ada kebahagiaan sebagaimana Taufiq dan tidak ada perhiasan paling baik sebagaimana Akal.
“Hai anak Adam! Kosongkanlah dirimu guna ber-Ibadah kepadaKu niscaya hatimu akan AKU penuhi kekayaan, rumahmu AKU isi rezeki, dan badanmu AKU istirahatkan serta Aku penuhi dengan Kesehatan. Janganlah kamu lalai dari menyebut namaKu (berdzikir) ,sebab bila demikian, niscaya hatimu Aku penuhi dengan hidup serba kekurangan, badanmu Aku letih-payahkan dan dadamu Aku beri kesusahan-kedukaan, serta badanmu akan Aku beri penyakit, kelelahan.
“Hai anak Adam! Ketahuilah bahwa barang halal itu datang kepadamu secara setetes demi setetes, sedangkan barang haram mendatangimu bagaikan air bah. Siapa yang kehidupannya jernih, maka jernih pulalah agamanya.
“Hai anak Adam! Janganlah kamu gembira dengan kekayaan duniawi karena bukankah kamu tidak kekal? Bersabarlah dalam ber-Tha’at kepada Allah, sesungguhnya ALLah SWT akan menolongmu atas segala kesempitan. Jangan engkau gelisah sebab mengalami kefakiran, karena hal itu bukankah sudah ditentukan untukmu? Janganlah berputus asa dari Rahmat Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tinggalkanlah perbuatan dosa, karena hal itu adalah bekal bagi orang-orang berbuat dosa untuk ke neraka. Janganlah mabuk kesenangan pada kekayaan!. Memang orang kaya itu terhormat di dunia, namun di akhirat ia amat terhina. Memang orang fakir miskin di dunia amat terhina, namun di akhirat ia terhormat. Sesungguhnya kemuliaan akhirat itu lebih agung dan lebih kekal.
“Hai anak Adam! Rezeki, adalah Rezeki-KU, Puji, syukur hanya untuk diriKU, sedangkan manfa’atnya kembali kepadamu. Mengapa kamu tidak mau bersyukur kepada-KU atas segala ni’mat yang AKU berikan padamu?
“Hai anak Adam! Sampai kapan kamu mengumpulkan harta dunia, padahal ia bakal Fana’. Dan kamu hancurkan akhirat, padahal ia adalah Kekal.
“Hai anak Adam! Andaikan seluruh penghuni langit, bumi sama-sama meminta ampun kepada-KU untuk kesalahan-kesalahanmu, tentunya layak kalaulah kamu menangis atas semua dosa-dosamu; Karena kamu tidak tahu bahwa dalam keadaan bagaimana kamu nanti menemui AKU?
“Barang siapa sudi menerima bagian yang telah AKU berikan untuknya (Qonaah & bersyukur) maka, Rezekinya AKU beri ke “Berkahan” dan harta benda duniawi-pun memaksa diri untuk mendatanginya walaupun ia tidak menginginkannya.
“Hai anak Adam! Luangkan waktu guna mengingat, berDzikir kepada-KU, niscaya AKU menyebutmu di hadapan malaikat-malaikat-KU.
“Hai anak Adam! Berbekallah (untuk akhiratmu), sebagaimana bekalnya musafir yang cemas, takut kehabisan bekal. Dan Murnikanlah amal perbuatanmu dari ”Riya’”(beramal agar dipuji, disanjung orang).
“Barang siapa berbuat dosa maksiyat dalam keadaan tertawa, niscaya AKU akan memasukkannya ke neraka dalam keadaan menangis. Barang siapa yang duduk bersimpuh sambil menangis karena takut dan gentar kepadaKU niscaya AKU akan memasukkannya ke Syorga dalam keadaan tertawa.
“Hai anak Adam! Dari tanah AKU menciptakan kamu, ke tanah lagi AKU kembalikan dirimu dan dari tanah pula AKU membangkitkan kamu. Tinggalkan keduniawian, bersiaplah untuk mati. Ketahuilah!, bahwa jika AKU telah cinta, ridla pada hamba-KU, maka aku jauhkan dia dari Duniawi, AKU permudah dunianya untuk kepentingan akhiratnya dan AKU perlihatkan ke aibab-keaiban Duniawi padanya sehingga ia waspada terhadapnya lalu ia mengerjakan kebajikan ahli syorga kemudian AKU masukkan dia ke syorga dengan rahmat-KU. Namun jika AKU telah murka pada seorang hamba, maka AKU sibukkan dirinya dengan duniawi, tidak sempat ber”Tha’at” kepada-KU, Aku biarkan dia dengan kesibukan dunianya, sehingga jadilah perbuatannya termasuk golongan penghuni neraka , maka AKU pun memasukkannya ke Neraka.
“Hai anak Adam! Siapa yang sadar bahwa akhir perjalanannya adalah menuju kematian, bagaimana ia akan suka cita dengan Dunia, dan siapa yang (menyadari) rumahnya kelak ada di liang Kubur bagaimana mungkin ia akan senang dengan bangunan rumahnya yang ada didunia?
“Hai anak Adam! Silahkan Tha’atilah AKU sekedar kebutuhan kalian kepadaKU, sebenarnya kesabaran kalian atas (siksa) neraka cuma sedikit. Berpakaianlah di dunia sekedar kalian bertempat tinggal dialam kubur karena kubur itulah tempat tinggalnya amal perbuatan kalian.
“Hai anak Adam! Sabarlah, rendahkan dirimu, niscaya AKU akan mengangkat derajatmu. Bersyukurlah kepada-KU tentu akan AKU tambah ni’matKU untukmu. Mohon ampunlah kepada-KU, niscaya (dosamu) AKU ampuni. Hubungilah tali persaudaraan (rahmi) sanak familimu, niscaya AKU tambah tempo masa hidupmu. Mintalah sehat wal’afiat kepadaKU dengan senatiasa berdiam (tafakkur-dzikir). Ketahuilah!.. Bahwa keselamatan itu adanya dalam kesendirian (uzlah). Ikhlas ada didalam sifat Wara’, Zuhud (berpaling dari duniawi untuk kenikmatan akhirat-pen) adanya didalam Taubat, Ibadah ada dalam Ilmu dan Kekayaan ada didalam Qana’ah (ridla dengan pemberian-Nya).
“Hai anak Adam! Berapa banyak orang yang AKU beri ni’mat namun akibatnya menjerumuskan dirinya ke neraka, karena dipergunakan untuk ma’siyat pada-KU. Berapa banyak orang yang ucapannya baik sedang ia berbuat aniaya atas diri sendiri. Berapa banyak orang membuka aib, berbuat ma’siyat dengan terang-terangan namun AKU masih menutupinya. Berapa banyak orang yang tertipu dengan tubuhnya yang sehat terus menerus padahal ia senantiasa berbuat dosa. : Sesungguhnya orang-orang yang mengerjakan dosa kelak akan diberi pembalasan (pada hari Qiamat) di sebabkan apa yang telah mereka kerjakan”.(Sesuai QS. al-An’am:120)
“Hai anak Adam! Tidak akan memasuki syorga-KU kecuali orang-orang yang tunduk dengan Keagungan-KU dan hari-harinya ia lalui untuk Mengingat, ber Dzikir kepada-KU, serta yang dapat mencegah dirinya dari hawa nafsu semata-mata hanya karena AKU.
“Hai anak Adam! Jika kamu menginginkan Rahmat-KU hendaknya kamu senantiasa “Tha’at” kepada-KU, dan jika kamu takut akan siksa-KU, waspadalah dari berbuat “Ma’siyat” kepada-KU.
“Hai anak Adam, AKU tidak menciptakan neraka-neraka itu kecuali untuk siapa-siapa yang durhaka terhadap kedua orang tuanya. Orang yang meninggalkan shalat fardlu, Orang yang kikir, pengadu domba, orang yang ingin senantiasa disanjung orang lain, orang yang mencegah dari kewajiban menunaikan zakat harta bendanya, dan orang yang berzina, para pemakan riba, peminum minuman keras, buruh yang khianat, yang meratapi orang mati, penumpuk-numpuk harta benda haram, yang melupakan Al-Qur’an, yang cenderung kepada kebathilan, dan pengganggu para tetangga. Kecuali, siapa yang mau bertobat, beriman, serta mengerjakan amal shalih; maka mereka itu kejahatannya diganti ALLAH dengan kebajikan dan adalah ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3) Maka dari itu berhati-hatilah dan jagalah diri kalian. (3) Sesuai dengan QS al-Furqaan:70)
“Hai anak Adam! Jika “para penguasa” akan masuk neraka karena sombong, suka memaksakan kehendak kepada makhluk-KU, sedangkan “orang-orang awam” dikarenakan ber-ma’shiyat padaKu, “orang-orang Alim (ulama)” karena Iri & dengki, “para fakir” karena lalai, para “Pedagang” karena Khianat (curang), “para Tukang” karena memalsu-menipu, dan orang-orang “Ahli Ibadah” karena ingin disanjung,” orang-orang Kaya” karena merasa pongah serta enggan mengeluarkan zakat dan orang-orang “miskin” karena berbohong. Maka …,Siapa lagi yang akan mencari Syorga-(KU)?.
“Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Dawud A.S.: “Sesungguhnya orang yang sangat AKU kasih kepadanya ialah yang beribadat bukan karena upah pemberian, tetapi semata-mata karena AKU “berhak” untuk disembah”. Dan siapakah yang lebih kejam dari orang yang menyembah-Ku semata-mata karena inginkan sorga atau takutkan neraka.. apakah andaikan AKU tidak menciptakan sorga dan neraka, AKU tidak berhak untuk disembah?!
“Hai anak Adam! Lidahmu bagaikan singa, jika kamu lepas semaumu ia akan memakan, membinasakan kamu.
“Sesungguhnya AKU adalah ALLAH, Tuhan yang siapa saja tiada yang serupa dengan-KU, tidak ada yang membandingi AKU, tidak ada kekuasaan bagi siapapun yang seperti kekuasaan-KU, barang siapa di malam harinya senantiasa ia lewati dalam keadaan bersembahyang, maka ia terpandang disisi-KU, dan derajat apapun yang ia minta pasti AKU beri.
“Siapa yang menundukkan pandangannya dari larangan, apa yang AKU cegah, maka ia AKU amankan dari panasnya Api Neraka-KU. AKU lah TUHAN, kenalilah AKU. AKU Maha Pemberi Ni’mat, bersyukurlah kepada-KU. AKU Maha Pelindung, mintalah perlindungan kepada-KU. AKU Maha Penolong, mintalah pertolongan kepada-KU. AKU lah yang harus dituju, menujulah (kalian) kepada-KU. AKUlah yang harus disembah, maka sembahlah AKU. AKU Maha Tahu dengan segala Rahasia, maka waspadalah kepada-KU.
“Hai anak Adam, AKU tidak menciptakan neraka-neraka itu kecuali untuk siapa-siapayang durhaka terhadap kedua orang tuanya. Orang yang meninggalkan shalat fardlu, Orang yang kikir, pengadu domba, orang yang ingin senantiasa disanjung orang lain,orang yang mencegah dari kewajiban menunaikan zakat harta bendanya, dan orang yang berzina, para pemakan riba, peminum minuman keras, buruh yang khianat, yang meratapi orang mati, penumpuk-numpuk harta benda haram, yang melupakanAl-Qur’an, yang cenderung kepada kebathilan, dan pengganggu para tetangga. Kecuali, siapa yang mau bertobat, beriman, serta mengerjakan amal shalih; maka mereka itu kejahatannya diganti ALLAH dengan kebajikan dan adalah ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(3) Maka dari itu berhati-hatilah dan jagalah diri kalian.
[Sumber: As -Sunnah]
Senang rasanya bisa berkunjung ke website anda" mudah-mudahan
BalasHapusinfonya bermanfaat Terimakasih sudah berbagi